Ingat, Binomo dan Semua Binary Option Berstatus Ilegal

Pelayananpublik.id- Pemerintah menetapkan bahwa praktik binary option adalah ilegal karena merupakan perjudian online berkedok trading.

Semua platform binary option termasuk Nadex dan Binomo merupakan ilegal.

Nadex yang mengklaim dirinya legal juga termasuk binary option yang ilegal di Indonesia.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Dalam unggahan yang yang beredar di jagat internet ini terlihat sebuah artikel yang kontennya mengutip pemberitaan media lain yakni Detik Finance.

Tapi ternyata, informasi yang disampaikan tersebut justru tidak seperti kenyataannya. Di Indonesia, NADEX juga statusnya illegal karena tidak terdaftar sebagai broker atau pialang aset keuangan di Bappepti.

Jika ingin melihat broker atau pialang perdagangan kontrak berjangka (futures) apa saja yang berstatus legal dapat diakses di sini :

https://bappebti.go.id/pialang_berjangka

Dikutip dari CNBC Indonesia, Tjahaya Widayanti selaku Kepala Bappepti yang mengatakan tidak hanya Binomo saja yang illegal.

“Selain Binomo, terdapat banyak entitas-entitas yang masuk radar Bappebti, diantaranya Olymp Trade, IQ Option, FBS, Insta Forex, Octa FX, dan masih banyak lagi entitas sejenisnya,” kata Tjahya kepada detikcom, Kamis (9/1/2020).

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Lamon Rutten masih mengatakan situs jasa trading dengan broker binary option sebagian besar berbahaya bagi masyarakat.

Lamon mengungkapkan, hanya ada satu broker binary option di dunia yang legal dan resmi, yakni NADEX yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Namun, tetap saja transaksi perdagangan di situs tersebut berisiko tinggi.

Ia mengatakan status legal NADEX juga kemungkinan besar di Amerika Serikat, bukanlah di RI. Ia pun menyebut bahwa, semua broker binary option yang beroperasi di Indonesia adalah ilegal.

“Sepengetahuan saya, semua platform binary option yang beroperasi di Indonesia tidak resmi. Mungkin mereka terdaftar di Belize, Cyprus dan sebagainya, tapi itu tidak membuktikan bahwa mereka resmi dan legal. Semua itu sangat berbahaya,” tutup Lamon. (*)