Pelayananpublik.id- Baru-baru ini jagad maya mendadak heboh karena munculnya film Islami besutan Nahdatul Ulama (NU) berjudul The Santri.
“Dunia menghadapi banyak tantangan, konflik, ketidaksetaraan, intoleransi yang mematikan dan berbagai ancaman keamanan baik yang bersumber dari terorisme, rasisme, ekstremisme, maupun kekerasan dan diskriminasi. Kemauan untuk mengatasi tantangan dan ancaman yang melampaui batas negara-negara dibutuhkan kerjasama global dalam kerangka penindakan dan pencegahan. Sekaligus diperlukan usaha untuk memastikan peningkatan nilai toleransi, mempromosikan diplomasi preventif, serta mendukung inisiatif pemuda regional dan global,” demikian caption dari video yang diunggah YouTube melalui akun NU Channel.
Secara umum film tersebut menggambarkan kehidupan santri di sebuah pesantren. Lewat film tersebut pula, NU sebenarnya ingin memperkenalkan Islam yang damai, toleran dan jauh dari kata teroris.
Setidaknya itulah yang disampaikan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj pada akhir trailer film tersebut.
Trailer film itu sendiri telah ditayangkan di YouTube sepekan lalu. Dan hingga kini telah ditonton 900 ribu kali.
The Santri diperankan Azmi Askandar atau yang sering disapa Gus Azmi, Wirda Mansyur dan Veve Zulfikar.
Namun yang mencolok adalah komentar ribuan netizen yang menghujat film tersebut. Ribuan netizen menyatakan film “The Santri” sama sekali tidak menggambarkan kehidupan santri di pesantren.
Bahkan netizen dengan garang menyoroti Livi Zheng sebagai sutradara. Menurut mereka, seorang yang akan mengupas kehidupan santri dan Islam minimal pernah tinggal di pesantren agar tidak blunder ide-idenya.
Dari 7.000 komentar yang ada sebagian besar menghujat dan mengkritik film tersebut karena justru dianggap menjelekkan santri. Dari trailer tersebut justru NU dianggap menunjukkan hal-hal yang tidak boleh dan terlarang di pesantren.
Ada beberapa poin yang dikesalkan netizen dalam film tersebut.
1. Adegan Kegiatan Bersama Santri dan Santriwati