Produksi komoditas jagung di Sumatera Utara (Sumut) mencukupi kebutuhan bahkan surplus hingga 202.183 ton.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, H. Rajali, S.Sos, M.SP mengatakan selama 2023 kebutuhan jagung Sumut sebesar 1.608.235 ton sedangkan produksi jagung di tahun itu sebesar 1.810.418.
“Sementara target produksi jagung Sumut pada 2023 adalah 1.706.549 sehingga realisasinya sebesar 106,8 persen,” katanya, Kamis (1/2/2024).
Adapun daerah yang menghasilkan jagung terbesar adalah Simalungun, Dairi dan Karo.
“Berdasarkan data per bulan, produksi jagung di Sumut bisa mencukupi kebutuhan meski tidak setiap bulan surplus,” ujarnya.
Namun ketersediaan jagung masih selalu aman. Tercatat pada Desember 2023, produksi jagung 122.267 ton sementara kebutuhan 154.672 ton sehingga defisit 32.405 ton. Namun masih tertutupi dengan persediaan yang melimpah yakni 202.183 ton.
Adapun hama atau Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman jagung terbanyak di Sumut selama 2023 adalah S.Frugiperda 3.062,4 dengan rasio terhadap luas tanam 0,97 persen, Hawar Daun 2.020,2 dengan rasio terhadap luas tanam 0,64 persen, hama tikus 281,8 atau 0,09 persen dari luas tanam dan Bulai 138,3 atau 0,04 persen luas tanam.
Terkait hama dan penyakit pada tanaman jagung 2023 tidak mempengaruhi produksi, namun demikian harus tetap diwaspadai terutama hama Tikus, Spodoptera frugiperda dan penyakit lainnya.