Investasi ASI Eksklusif, Kunci Cegah Hilangnya Generasi Kuat dan Sehat

Kabupaten Nias dan banyak wilayah di Indonesia dihadapkan pada masalah serius: rendahnya cakupan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan tingginya angka stunting. Dalam upaya mengatasi masalah ini, edukasi masyarakat menjadi kunci, dan kerja kolaborasi menjadi langkah penting yang harus diambil.

Data terbaru menunjukkan bahwa hanya sekitar 52 persen ibu di Indonesia yang memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dampak dari praktik pemberian susu formula pada bayi-bayi yang seharusnya mendapatkan ASI eksklusif dapat berakibat serius pada kesehatan mereka. Lebih dari itu, akumulasi kerugian ekonomi akibat dari ketidakberian ASI eksklusif diperkirakan mencapai US$341,3 miliar setiap tahun. Tidak hanya dari aspek ekonomi, dampak ini juga muncul dalam bentuk penurunan potensi intelektual akibat pertumbuhan yang tidak ideal, yang mengakibatkan stunting.

Di Kabupaten Nias, rendahnya cakupan ASI eksklusif dan tingginya angka stunting menjadi masalah serius yang memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak-anak.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Untuk mengatasi hal ini, sebuah tim dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Kolaborasi Internasional telah bergerak ke wilayah ini. Mereka melakukan edukasi kepada ibu yang menyusui dan keluarganya, memastikan bahwa praktik ASI eksklusif menjadi prioritas.

Dr. Fotarisman Zaluchu, yang memimpin tim, menjelaskan bahwa solusi edukasi adalah langkah penting untuk mengatasi masalah rendahnya cakupan ASI eksklusif dan stunting. “Kami memberikan pelatihan kepada ibu-ibu agar mereka percaya diri dan mampu memberikan ASI eksklusif dengan baik dan benar. Selain itu, suami dan anggota keluarga juga kami libatkan dalam upaya ini.”

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias, Rahmani O Zandroto, mendukung sepenuhnya upaya ini. Dia menyadari bahwa kerja sama dengan tim USU dan Kolaborasi Internasional sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya.

Pentingnya investasi dalam praktik ASI eksklusif menjadi sorotan utama. Ini adalah investasi dalam kesehatan generasi mendatang yang kuat dan sehat. Upaya kolaboratif seperti yang dilakukan tim USU ini memberikan harapan untuk mengubah situasi di Kabupaten Nias dan wilayah-wilayah sekitarnya.

Masyarakat, pemerintah, dan semua pihak terlibat perlu bersatu dalam mendukung upaya ini. Melalui edukasi dan kerja sama, kita dapat menjawab masalah rendahnya cakupan ASI eksklusif dan mengatasi stunting, serta mencegah hilangnya generasi yang kuat dan sehat di masa depan.