Apa Itu Pesugihan, Tujuan, Bahaya dan Contohnya

Pelayananpublik.id- Pesugihan adalah sebuah istilah dalam kepercayaan atau mitos Jawa yang merujuk pada praktik atau upaya untuk mendapatkan kekayaan atau keberuntungan dengan cara melibatkan unsur-unsur mistis, seperti dengan melakukan ritual atau tawakal kepada entitas gaib atau jin. Praktik pesugihan seringkali melibatkan beberapa ritual, seperti puasa, bersembahyang, atau mengadakan upacara tertentu yang diyakini dapat menghasilkan uang atau kekayaan secara cepat.

Pesugihan melibatkan kesepakatan, janji, tumbal, dan berbagai risiko negatif yang bisa ditimbulkan, antara lain taruhan nyawa. Selain itu, pesugihan memiliki beberapa elemen yang menyertainya.

Elemen itu meliputi pelaku/ pemohon, tempat khusus seperti tempat ziarah (gunung, gua, kuburan, dsb), transaksi dagang (harga), media (perantara), ritual (doa, semedi, seks, sesajen), perjanjian khusus, masa berlaku, dan jimat.

Tujuan pesugihan

Tujuan pesugihan biasanya adalah untuk memperoleh kekayaan, keberuntungan, atau kemakmuran secara cepat atau instan. Orang yang mencari pesugihan mungkin menginginkan peningkatan dalam aspek keuangan, seperti mendapatkan uang, harta, atau bisnis yang sukses. Selain itu, ada juga tujuan pesugihan untuk mendapatkan kekuatan atau keberanian, menyelesaikan masalah pribadi atau keluarga, atau bahkan untuk mengembangkan kemampuan supranatural.

Harap diingat bahwa pesugihan adalah praktik yang tidak memiliki dasar ilmiah dan seringkali melibatkan unsur-unsur mistis atau kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan secara objektif. Karena itu, praktik ini seringkali dipandang skeptis oleh masyarakat umum dan tidak dianjurkan. Lebih baik mencari solusi atas masalah finansial atau pribadi dengan cara yang lebih rasional dan etis.

Bahaya pesugihan

Pesugihan dapat membawa banyak bahaya dan konsekuensi negatif. Beberapa bahaya dari praktik pesugihan meliputi:

– Penipuan: Banyak praktik pesugihan melibatkan penipuan, di mana individu atau dukun yang menawarkan jasa pesugihan dapat memanipulasi atau menipu orang-orang yang mencari bantuan finansial atau keberuntungan. Mereka dapat mengambil uang atau harta benda dari klien tanpa memberikan hasil yang dijanjikan.

– Keterlibatan dengan hal yang bertentangan dengan hukum: Beberapa jenis pesugihan melibatkan praktik-praktik yang melanggar hukum atau nilai-nilai etis. Ini dapat menyebabkan konsekuensi hukum serius bagi individu yang terlibat.

– Ketergantungan pada pesugihan: Orang yang terlibat dalam pesugihan mungkin menjadi terlalu bergantung pada praktik ini, dan ini dapat merusak kesejahteraan finansial dan emosional mereka. Mereka mungkin tidak lagi mencari solusi masalah mereka dengan cara yang rasional dan produktif.

– Masalah kesehatan mental: Pesugihan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Orang mungkin terobsesi dengan hasil pesugihan yang diharapkan dan merasa frustasi atau kecewa jika harapan mereka tidak terpenuhi.

– Konflik dalam keluarga dan masyarakat: Pesugihan dapat menyebabkan konflik dalam keluarga atau masyarakat karena perbedaan dalam kepercayaan dan praktik spiritual. Ini dapat merusak hubungan antara individu dan keluarganya atau antara individu dan masyarakat tempat mereka tinggal.

Penting untuk menyadari bahaya-bahaya ini dan mempertimbangkan alternatif yang lebih rasional dan etis untuk mengatasi masalah keuangan atau pribadi.

Contoh Kasus Pesugihan

Terdapat banyak jenis pesugihan yang dikenal di Indonesia. Salahsatu contohnya adalah pesugihan kandang bubrah. Pesugihan ini pernah geger di Wonogiri karena meresahkan masyarakat.

Menurut cerita yang beredar, merupakan salah satu bentuk kesugihan yang konon tidak memerlukan tumbal. Namun demikian, bukan berarti ritual pesugihan ini aman dan boleh dicoba karena segala sesuatu pasti mendatangkan risiko.

Pesugihan kandang bubrah mensyaratkan pelaku pesugihan harus terus merenovasi, membangun, atau menambah bagian rumah miliknya setiap waktu tertentu. Jika hal itu tidak dilalukan maka akan ada celaka yang menimpa pelaku atau keluarga pelaku.

Dari informasi yang diperoleh Solopos.com, pesugihan kandang bubrah di Makam Tembungboyo, Kelurahan/ Kecamatan Purwantoro, sudah ada sejak lama. Namun sejak kapan atau bagaimana awal mulanya makam itu sampai menjadi lokasi pesugihan sampai saat ini masih misteri.

Masyarakat setempat menilai hal ini sebagai bentuk kearifan lokal dari nenek moyang. Meski sudah ada sejak lama, pesugihan ini baru ramai pengunjung semenjak beberapa content creator menjadikan pesugihan kandang bubrah di makam Tembungboyo, Wonogiri, sebagai bahan content yang mereka unggah di kanal Youtube atau media sosial lain.

Orang-orang dari berbagai daerah berdatangan karena percaya jika melakukan ritual pesugihan kandang bubrah di makam Tembungboyo, keinginan mereka akan terpenuhi.

Demikian ulasan mengenai apa itu pesugihan, tujuan, bahaya dan contohnya. Semoga menambah wawasan Anda. (*)