Apa itu Lipoma, Gejala Hingga Pengobatannya

Pelayananpublik.id- Lipoma merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat Indonesia. Lipoma tergolong penyakit yang tidak berbahaya dan bisa disembuhkan.

Lipoma merupakan benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit, tepatnya di antara kulit dan lapisan otot. Benjolan akibat lipoma terasa lunak, mudah digoyangkan, dan tidak menimbulkan rasa nyeri saat ditekan dengan jari.

Lipoma dapat dialami oleh semua kalangan, namun lebih banyak terjadi pada pria atau orang berusia 40-60 tahun.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Lipoma dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun mulai dari leher, punggung, bahu, lengan, paha, kepala atau bagian tubuh lainnya. Lipoma umumnya tumbuh secara perlahan dalam beberapa bulan hingga tahun. Karakteristik benjolan lipoma adalah dapat digoyangkan, bertekstur seperti lemak, dan tidak menimbulkan rasa nyeri.

Berdasarkan penyebab dan isi benjolannya, lipoma terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

– Atypical lipoma: Berisi lemak putih, berukuran lebih besar dan jumlah sel yang lebih banyak dari jenis lipoma lainnya.

– Pleomorphic lipoma: Berisi lemak putih dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi.

– Spindle cell lipoma: Berisi lemak putih dengan sel-sel berbentuk memanjang.

– Myelolipoma: Berisi jaringan lemak dan sel-sel hematopoietik (sel pembentuk darah).

– Angiolipoma: Berisi lemak putih dan sejumlah pembuluh darah, biasanya disertai rasa sakit.

– Hibernoma: Berisi lemak berwarna coklat.

– Fibrolipoma: Benjolan berisi jaringan lemak dan jaringan ikat.

– Lipoma konvensional: Benjolan berisi lemak putih yang paling umum ditemukan.

Lipoma dapat disebabkan faktor genetik turut berperan dalam tumbuhnya lipoma. Beberapa kondisi genetik yang dapat menyebabkan risiko seseorang mengalami lipoma adalah penyakit madelung, sindrom Cowden, familial multiple lipomatosis, adiposis dolorosa, dan sindrom Gardner.

Terdapat pula dugaan lain yang menyatakan bahwa benjolan berisi lapisan lemak tersebut dipicu oleh trauma fisik dan kurang aktif bergerak.

Sementara itu, sejumlah faktor juga diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lipoma seperti:

– Memiliki keluarga dengan riwayat lipoma.

– Berusia 40-60 tahun.

– Menderita diabetes.

– Mengidap obesitas.

– Memiliki kolesterol tinggi.

– Intoleransi glukosa.

Ciri Lipoma

Lipoma ditandai dengan munculnya benjolan di beberapa bagian tubuh. Benjolan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:

– Terasa lunak saat diraba dan digoyangkan.

– Tidak berwarna.

– Tidak menimbulkan rasa nyeri.

– Tumbuh secara perlahan.

– Bersifat jinak dan jarang berkembang menjadi ganas.

– Berukuran kecil 2-3 cm, namun bisa membesar hingga 6-8 cm. Meski begitu, hal ini jarang terjadi.

– Dapat muncul lebih dari satu di beberapa bagian tubuh.

Cara Mengobati Lipoma

Lipoma adalah tumor jinak yang tidak membutuhkan penanganan secara khusus, kecuali terdapat indikasi sebagai tumor ganas. Namun, jika lipoma semakin membesar hingga mengganggu kenyamanan dan kesehatan pasien, biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan lipoma berikut ini:

Operasi Pengangkatan

Lipoma dapat dihilangkan melalui prosedur operasi kecil. Prosedur operasi ini umumnya tidak memerlukan sayatan yang besar sehingga tidak mengganggu tampilan kulit setelah operasi. Prosedur ini biasanya dilakukan apabila benjolan mengganggu aktivitas pasien.

Liposuction

Lipoma adalah benjolan yang berasal dari lemak, sehingga dokter biasanya menyarankan pasien untuk menjalani prosedur liposuction atau sedot lemak. Prosedur ini dinilai efektif mengurangi ukuran benjolan.

Suntik Steroid

Suntik steroid bertujuan untuk mengecilkan ukuran benjolan. Suntikan ini dilakukan pada area yang mengalami lipoma. Namun, suntikan steroid biasanya tidak menghilangkan benjolan lipoma sepenuhnya.

Apabila Anda mengalami gejala yang menyerupai lipoma atau memiliki benjolan di bagian tubuh, segera konsultasikan dengan dokter Siloam Hospitals untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan secara tepat.

Demikian ulasan mengenai apa itu lipoma, pengertian gejala hingga pengobatannya. Semoga bermanfaat. (*)