Motor Listrik Subsidi Bisa Dicas di Rumah, Begini Perhitungan Biayanya

Pelayananpublik.id- Masyarakat kini sudah bisa membeli motor listrik dan mengisi ulang baterainya di rumah layaknya ponsel.

Pemilik tidak perlu khawatir mengisi daya baterai motor listrik, sebab motor-motor listrik yang dijual bisa mengisi daya di instalasi listrik rumah tangga mulai daya 450 VA. Berikut rinciannya.

Mengutip CNBC Indonesia, terkait biaya pengecasan, rumus awalnya adalah mengalikan tegangan listrik dari PLN dengan arus listrik maksimal yang dapat dialirkan ke motor listrik.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Dalam hal ini tegangan listrik dari PLN nilainya 220 volt, sementara besaran arus listrik maksimal tiap motor listrik tentu berbeda.

Misalnya, sebuah charger motor listrik memiliki input arus maksimal 1,6 ampere. Dari hasil perkalian antara tegangan listrik PLN dengan arus maksimal tersebut akan mendapatkan nominal daya sebesar 350 watt.

Pemilik motor listrik cukup memperhitungkan seberapa lama waktu pengisian baterai.

Contoh, apabila perlu waktu sekitar empat jam untuk pengecasan motor listrik sampai penuh, maka tinggal mengalikan 350 watt dengan durasi pengecasan, dan didapat hasilnya 1.400 Wh atau 1,4 kWh.

Setelah mendapat angka itu, pemilik tinggal mengalikan nilainya dengan biaya pemakaian per kWh listrik dari PLN. Jika pelanggan 450 VA, maka biaya pemakaian per kWh yang perlu dibayarkan sebesar Rp415/kWh.

Untuk sekali pengecasan motor listrik sampai penuh bagi pelanggan 450 VA, hanya mengeluarkan biaya Rp581. Jika mengisi baterai setiap hari, maka dalam sebulan biaya pemakaian listrik sebesar 30 dikalikan Rp581, yakni Rp17.430.

Untuk pelanggan 900 VA tarifnya sebesar Rp605/kWH. Untuk sekali pengecasan sampai penuh mereka harus mengeluarkan biaya Rp847.Artinya, jika mengisi baterai motor listrik setiap hari, pelanggan ini hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp25.410 per bulan.

Pemerintah sudah menghitung soal biaya motor listrik yakni satu liter BBM setara 1,2 kWh listrik.

Dengan harga listrik per kWh Rp1.444 atau dibulatkan menjadi Rp1.500, berarti 1,2 kWh listrik harganya sekitar Rp1.700. Ini bisa disimpulkan penggunaan motor listrik jauh lebih hemat dibandingkan dengan satu liter BBM.

Pilihan 30 motor listrik subsidi

Sejauh ini ini sudah ada 30 model motor listrik dari 14 merek yang bisa dibeli masyarakat menggunakan subsidi Rp7 juta. Harga yang ditawarkan setelah dipotong subsidi yakni on the road atau sudah termasuk biaya STNK dan BPKB.

Juara Bike (Selis)
1. Agats Rp21,79 juta
2. Emax Rp13,5 juta
3. Go Plus Rp22,499 juta

Smoot Motor Indonesia (Smoot)
4. Tempur Rp11,5 juta
5. Zuzu Rp12,9 juta

Hartono Istana Teknologi (Polytron)
6. Fox-R Rp13,5 juta

Artas Rakata Indonesia (Rakata)
7. S9 Rp13,5 juta
8. X5 Rp15,1 juta

Alva (Electra Mobilitas)
9. One Rp29,49 juta
10. ADC-BP AT Cervo Rp35,75 juta

Greentech Global Engineering (Greentech)
11. Scood Rp9,579 juta
12. AERO Rp8,904 juta
13. VP Rp9,799 juta

Terang Dunia Internusa (United)
14. T1800 Rp23,5 juta
15. TX3000 Rp42,9 juta
16. TX1800 Rp26,9 juta
17. MX1200 AT Rp8,8 juta

Volta Indonesia Semesta (Volta)
18. 401 Rp9,95 juta
19. 402 Rp11,1 juta
20. 403 Rp11,95 juta

Triangle Motorindo (Viar)
21. Q1 Rp14,52 juta

Wika Industri Manufaktur (Gesits)
22. G1 Rp21,97 juta
23. Raya Rp20,99

National Assembler (Yadea)
24. E8S Pro Rp16,9 juta
25. T9 Rp14,5 juta

Ninetology Indonesia
26. V5 Lit Rp15 juta

Roda Pasifik Mandiri
27. Sterrrato Rp5,59 juta
28. Vito Rp5,79 juta
29. Mizone Rp6,19 juta

Ide Inovatif Bangsa (Quest)
30. Atom Rp22 juta. (*)