Pelayananpublik.id- Komunitas IklimKita, mengajak anak-anak untuk peduli lingkungan sejak dini. Hal ini terbukti saat kunjungan mereka ke Rumah Literasi Ranggi, pada Minggu (2/7/2023).
Kegiatan ini merupakan kali pertama dan juga menjadi launchingnya Iklimkita, dilakukan di Rumah Literasi Ranggi dengan melibatkan 10 anak.
IklimKita adalah wadah atau komunitas untuk melakukan aksi, dalam memerangi perubahan iklim. Komunitas ini memberdayakan pemuda dan anak-anak, untuk berada dalam perahu yang sama mengatasi masalah lingkungan global.
Dua inisiator komunitas IklimKita yakni Rahmawani atau akrab disapa Ama bersama Timoti Hutapea.
Hadirnya komunitas IklimKita ini bertujuan untuk memberikan pendidikan jangka pendek hingga jangka panjang.
Untuk jangka pendek ada pembelajaran sehari-hari dan lokakarya tentang aksi iklim.
Semnetara untuk dukungan jangka panjang, kata dia, dengan mendidik, memberdayakan, dan mendorong anak-anak untuk memulai dan mengembangkan proyek mereka sendiri di sekolah mereka.
Menurutnya, salah satu konsentrasi dari IklimKita yakni lingkungan untuk diselesaikan bersama.
Dari kegiatan awal ini, para volunteer mencoba mengenalkan iklim terlebih dahulu kepada anak-anak, guna menumbuhkan kesadaran kepada mereka.
“Nah disini kita mau buat sesuatu, tapi dimulai dari kesadaran dulu. Jadi harus ada kesadaran dulu baru kita bisa berbuat, agar sesuatu itu mudah untuk dilakukan,” tuturnya.
Ama dan Timoti sependapat, bahwa gerakan ini bukan soal siapa yang memulai. Tetapi, bicara kolaborasi khususnya para pemuda bekerjasama dengan anak-anak melakukan perubahan.
“Bagaimana anak muda bisa membantu memberikan edukasi kepada anak-anak, yang nantinya bisa dijadikan kasalitator, terutama dalam bidang iklim,” jelas Ama
Hal ini sesuai dengan tagline komunitas Iklimkita yakni satukan aksi untuk hari esok lebih berarti.
Iklimkita memilih pilot project di Rumah Literasi Ranggi yang nantinya akan melakukan kegiatan dengan beberapa edisi.
“Tujuan jangka panjangnya, anak-anak nantinya bisa jadi championnya gitu, dimana mereka bisa buat project juga, misalnya disekolah mereka masing-masing,” kata Ama.
Kali ini Iklimkita mengedukasi 10 anak untuk diawal kegiatan.
Baginya, dengan 10 anak bukan prihal kuantitas tapi lebih ke kualitas. Sehingga, diharapkan dari 10 orang ini bisa berhasil diajak dan dirangkul untuk menjadi pada isu lingkungan.
“Target kita di bulan 10 (Oktober 2023) puncaknya, tapi menuju kesana akan dilakukan pemantauan secara berkala yang berkaitan dengan lingkungan,” jelas Timoti.
“Misalnya, ngapain kita bicara jauh-jauh soal harimau. Nah, disini kita ngebaca apa yang dekat dengan mereka, misalnya masalah plastik dan lainnya gitu,” tambahnya.
Koordinator program di Rumah Literasi Ranggi, Gadis, sangat menyambut baik kegiatan dari Iklimkita, karena menurutnya program jangka panjang yang akan dibuat cukup menarik untuk diterapkan kepada anak-anak.
“Kita menyambut baik kegiatan ini, karna menurut saya ini program yang menarik agar anak paham apa itu iklim dan bagaimana berbuat untuk lingkungannya. Apa hal-hal kecil yang dapat mereka lakukan, dimulai dari sekitarnya, dan kelanjutan mereka bisa mengedukasi teman-temannya juga,” harapnya. (*)