Kemenkes Minta Masyarakat Waspada, Cacar Monyet Bukan Cuma Menyerang LGBT

Pelayananpublik.id- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan bahwa penyakit cacar monyet bukanlah penyakit menular seksual (PMS).

Penularan cacar monyet masih terkonfirmasi melalui droplet, sehingga bukan hanya bisa menjangkiti kaum Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) saja.

Hal itu dikatakan juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.

hari jadi pelayanan publik

Ia juga meminta masyarakat tidak menstigma penyakit cacar monyet sebagai PMS, terutama pada kelompok gay. Lagi pula penyakit ini tidak sama dengan sipilis, gonore, HIV-Aids atau masalah kesehatan lain akibat seks.

Ia menjelaskan cacar monyet bisa menular melalui sentuhan dengan lesi atau ruam pada pasien, cairan tubuh, droplet, hingga sentuhan dengan benda yang terkontaminasi seperti handuk, sprei, sarung bantal, dan barang lainnya.

“Bukan hanya karena (hubungan) seksual seperti halnya HIV atau Aids. Tapi bisa tertular karena kontak dengan virusnya,” kata Syahril dikutip dari CNN Indonesia, belum lama ini.

Syahril juga menegaskan penanganan dan pengawasan penyakit cacar monyet jangan sampai bersifat diskriminatif. Terutama kepada kelompok LGBT. Sebab penyakit ini memang bisa menulari siapa saja tanpa memandang orientasi seksual.

Senada, Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit infeksi, Robert Sinto. Kata dia, cacar monyet bukanlah penyakit menular seksual. Hubungan seksual hanya salah satu medium penularan karena ada kontak dekat saat kegiatan itu dilakukan.

“Tidak dikatakan (cacar monyet) penyakit menular seksual. Tapi kenapa dihubung-hubungkan dengan cerita seksual tadi? Yang mau digarisbawahi adalah, penularannya tetap melalui jalur droplet dan lewat jalur kontak,” kata Robert. (*)