Pelayananpublik.id- Pakar kesehatan dunia sedang mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap wabah monkeypox atau cacar monyet.
WHO bahkan menetapkan cacar monyet sebagai kondisi kesehatan darurat global.
Dokter Penyakit Dalam di Rumah Sakit St Carolus Salemba, Robert Sinto menyebut sumber utama penularan penyakit ini adalah kontak erat dengan penderita.
Bahkan kemungkinan bisa menular melalui air susu ibu kepada bayi mereka.
Namun, hal ini masih dilakukan penelitian lebih lanjut. Oleh karenanya, ia meminta kepada ibu yang sedang menyusui sebaiknya tidak memberikan ASI mereka jika terbukti sedang terkena cacar monyet.
“Karena sama-sama melewati aliran darah (seperti yang ditemukan di sperma), virus ini mungkin bisa ditularkan dari ASI. Jadi untuk ibu yang tertular, agar tidak memberikan ASI-nya,” kata Robert dikutip dari Republika Online, belum lama ini.
Ia juga mengatakan ASI perah sebaiknya tidak diberikan pada bayi apabila si ibu menderita cacar monyet.
Ia meminta masyarakat selalu menjaga diri dan berperilaku hidup sehat agar tidak terpapar penyakit ini. Pencegahan bisa dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan dan tidak melakukan kontak erat atau kontak langsung dengan penderita.
Sejauh ini terdapat 75 negara yang sudah melaporkan lebih dari 16 ribu kasus terkonfirmasi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengungkapkan gejala khas yang bisa terlihat jika seseorang terinfeksi cacar monyet. Syahril mengatakan, masa inkubasi cacar monyet berlangsung 5-13 hari atau 5-21 hari dengan dua periode.
Pertama, masa inkubasi (0-5) hari memiliki gejala demam tinggi diikuti dengan sefalgia berat (nyeri kepala), limfadenopati, myalgia (nyeri otot), dan astenia (kekurangan energi). Kedua, masa erupsi (1-3) hari pasca demam terjadi ruam pada kulit.
Ruam 95 persen berada di wajah, telapak tangan, dan kaki 75 persen. Mukosa 20 persen, alat kelamin 30 persen, selaput lendir mata 20 persen.
“Kalau ditanya gejala yang khas dari cacar monyet ini ada demam tinggi di atas 38 derajat celcius. Lalu merasakan sakit kepala yang berat. Juga ada limfadenopati yaitu benjolan di leher, ketiak, ataupun di selangkangan,” kata Syahril. (*)