Beli LPG 3 Kg Juga Akan Wajib Pakai Aplikasi

Pelayananpublik.id- Dalam rangka membatasi penyaluran bahan bakar bersubsidi, Pertamina akan menerapkan pembelian lewat aplikasi.

Kebijakan pembelian menggunakan aplikasi MyPertamina itu juga akan diterapkan pada LPG 3 kg. Tahap uji coba akan dilakukan sejalan dengan Pertalite dan Solar subsidi dengan MyPertamina per 1 Juli 2022.

Direktur Pemasaran Regional PT pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo mengatakan, sistem yang sama akan diterapkan dalam pembelian LPG tersebut ke depannya.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Untuk LPG sebetulnya sama, nanti kita akan meminta register, sama dengan MyPertamina. Tapi sebetulnya, LPG itu kami sudah melakukan uji coba secara diam-diam di 114.000 penduduk menggunakan MyPertamina,” katanya dikutip dari Merdeka.com, Rabu (29/6/2022).

Dalam uji coba tersebut, kata dia, basis data yang digunakan adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki pemerintah. Begitupun, keputusan akhir akan dikembalikan kepada pemerintah. Apakah akan tetap mengacu pada data DTKS atau menerapkan sistem register melalui MyPertamina.

“Tapi saya kembalikan kepada pemerintah, apakah pemerintah akan tetap menggunakan data DTKS atau pemerintah akan menggunakan skema seperti BBM yang me-register, masyarakat di-register. Nanti kita sebagai badan usaha menyesuaikan,” terangnya.

Mengacu pada bahan paparan Ega, ada 6 tahapan uji coba mengenai penggunaannya. Uji coba telah selesai hingga tahap 3.

Rinciannya, Tahap 1 melibatkan 5 kota/kabupaten, 86 pangkalan, 18.828 KPM, dengan waktu uji coba pekan ke-2 Maret sampai pekan ke-2 April, Rekrut KPM DTKS 9.237 KPM, tambahan penerima uji coba 0, rekrut pangkalan 100 persen, rekrut KPM DTKS 49 persen, transaksi evoucher 1 sebesar 100 persen, transaksi evoucher 2 sebesar 100 persen.

Tahap 2 melibatkan 5 kota/kabupaten, 116 pangkalan, 12.999 KPM, waktu uji coba pekan ke-4 Maret – pekan ke-3 April, Rekrut KPM DTKS 6.749 KPM, tambahan penerima uji coba 2.210 penerima, rekrut pangkalan 100 persen, rekrut KPM DTKS 52 persen, transaksi evoucher 1 sebesar 100 persen, transaksi evoucher 2 sebesar 100 persen.

Tahap 3 melibatkan 8 kota/kabupaten, 146 pangkalan, 16.627 KPM, waktu uji coba pekan ke-2 Mei – pekan ke-2 Juni, Rekrut KPM DTKS 12.309 KPM, tambahan penerima uji coba 7.777, rekrut pangkalan 100 persen, rekrut KPN DTKS 74 persen, transaksi evoucher 1 sebanyak 99 persen, transaksi evoucher 2 sebanyak 98 persen.

Tahap 4 melibatkan 5 kota/kabupaten, 82 pangkalan, 12.492 KPM, waktu uji coba pekan ke-1 Juni – pekan ke-4 Juni, Rekrut KPM DTKS 8.397 KPM, tambahan penerima uji coba 3.5.13, rekrut pangkalan 100 persen, rekrut KPN DTKS 70 persen, transaksi evoucher 1 sebesar 83 persen, transaksi evoucher 2 sebesar 82 persen.

Tahap 5 melibatkan 6 kota/kabupaten, 112 pangkalan, 35.660 KPM, waktu uji coba pekan ke-2 Juni – pekan ke-2 Juli, Rekrut KPM DTKS 8.555 KPM, tambahan penerima uji coba 1.130, rekrut pangkalan 95 persen, rekrut KPN DTKS 46 persen, transaksi evoucher 1 sebesar 39 persen, transaksi evoucher 2 sebesar 35 persen.

Tahap 6 melibatkan 5 kota/kabupaten, 96 pangkalan, 18.307 KPM, waktu uji coba pekan ke-1 Juli – pekan ke-4 Juli, Rekrut KPM DTKS 1.239 KPM, tambahan penerima uji coba 257, rekrut pangkalan 92 persen, rekrut KPN DTKS 39 persen, transaksi evoucher 1 sebesar 13 persen, transaksi evoucher 2 sebesar 11 persen. (*)