Biaya Pesan Antar Makanan Diprotes Kemahalan, Ini Kata Gojek

Pelayananpublik.id- Platform Gojek sudah lama menyediakan berbagai layanan termasuk pesan antar makanan. Dimana lewat fitur itu pelanggan bisa memesan makanan dari toko favorit lalu diantar langsung kepada pelanggannya.

Namun belakangan platform multi-layanan itu menjadi sorotan karena salah satu layanan pemesanan makanan online-nya yakni GoFood, dianggap membebankan biaya terlalu mahal, sehingga “merugikan penjual, pengemudi, dan pelanggan.”

Keluhan atas biaya layanan yang dinilai kemahalan ini dipicu unggahan sebuah bisnis kuliner lokal, Warpopski. Gerai makanan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan itu untuk sementara “tidak memprioritaskan pemesanan dari layanan GoFood.”

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Di akun Twitter-nya, ia berbagi bahwa satu-satunya menu yang tersedia di aplikasi adalah air mineral, yang tampak dihargai Rp30 ribu. “BISMILLAH, kepada YTH. @gofoodindonesia @gojekindonesia. Sesungguhnya kami di warpopski, berkecukupan menerima titipan rezeki dari ilahi,” tulisnya mengawali keterangan unggahan Instagram, baru-baru ini.

Bisnis kuliner lokal itu melanjutkan, “Berat hati dan mata kami, di warung, melihat driver ojol mengantar makanan dari warpopski, dengan imbalan yang kurang seimbang dari platform yang kami pakai.”

“Dan dilema, kami pun harus menjual makanan kami untuk para konsumen di rumah dengan harga yang jauh lebih tinggi secara online. Kekuatan berdagang kami terbatas, semoga strategi berdagang kami tanpa batas,” ia menuliskan.

“KAMI PRIORITASKAN KONSUMEN KAMI DULU YANG DATANG LANGSUNG KE WARPOPSKI UNTUK DINE IN ATAU TAKE AWAY. UNTUK DRIVER GOFOOD, KALAU LAGI LAPAR DI DALAM PERJALANAN DAN KEBETULAN BERADA DEKAT DI WARPOPSKI, BISA PESAN MAKANAN DI WARPOPSKI, KAMI BERIKAN GRATIS,” mereka melanjutkan keterangan tersebut.

“KAMI SEDIAKAN SEMAMPU KAMI, UNTUK MEMBANTU SEDIKIT TEMAN2 DRIVER DI JALAN.SEHAT-SEHAT BUAT PARA PEDAGANG KECIL MENENGAH, DRIVER2 YANG MENGANTAR PESANAN DAN PARA KONSUMEN KAMI. Terima kasih,” tutupnya.

Menanggapi itu, VP Corporate Affairs Food & Groceries Gojek, Rosel Lavina, menanggapi bahwa skema komisi merupakan hal lazim untuk kegiatan transaksi di platform penyedia jasa online atau marketplace, pesan antar makanan, e-commerce, serta aplikasi penyedia layanan perjalanan.

Dikutip dari Liputan6.com, Kamis (12/5/2022), Rosel menjelaskan, “Skema komisi standar GoFood sebesar 20 persen + Rp1 ribu merupakan opsi paket komisi yang ditawarkan pada mitra usaha.” Ia melanjutkan bahwa mitra usaha dapat memilih paket komisi lain sesuai kebutuhan dan skala usaha masing-masing.

“Komisi tersebut juga dikembalikan lagi ke mitra usaha dan pelanggan, antara lain dalam bentuk pengembangan platform secara berkelanjutan, peningkatan pelayanan, subsidi biaya pengantaran pemesanan, dan beragam manfaat seperti program promosi yang digelar secara rutin,” tuturnya.

Menurut Rosel, ini merupakan bagian dari upaya GoFood dalam menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan yang seluruh anggota ekosistem pihaknya, mitra pengemudi, serta mitra usaha dapat terus tumbuh dan jadi andalan pelanggan. (*)