Apa Itu Diabetes Melitus, Serta Mitos dan Fakta Terkaitnya

Pelayananpublik.id- Diabetes melitus merupakan penyakit yang umum dialami oleh masyarakat Indonesia. Diabetes bisa menyerang siapa saja baik yang tua maupun yang muda tergantung gaya hidupnya masing-masing.

Diabetes melitus dikenal dengan nama lain yakni kencing manis atau sakit gula. itu karena diabetes melitus merupakan penyakit dimana jumlah atau kadar gula darah seseorang menjadi sangat tinggi dan tidak normal.

Diabetes bisa mengakibatkan penyakit lain bahkan komplikasi. Terbukti Menko Marves, Luhut Panjaitan mengatakan bahwa kematian akibat Covid-19 tertinggi adalah pasien dengan komorbid diabetes melitus.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Dari itu diabetes mellitus bukanlah penyakit yang bisa diremehkan atau dibiarkan begitu saja melainkan harus diberikan pengobatan dan perawatan khusus agar bisa sembuh.

Namun sebelum membahas lebih jauh ke sana ada baiknya kita pahami dulu apa itu diabetes melitus Apa gejalanya dan apa saja fakta dan mitos terkaitnya.

Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa darah.

Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Namun glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung.

Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Gejala Diabetes Melitus

Beberapa gejala yang bisa muncul saat seseorang mengalami diabetes melitus khususnya tipe 1 dan tipe 2 adalah sebagai berikut:

– Sering merasa haus.

– Sering buang air kecil, terutama di malam hari.

– Sering merasa sangat lapar.

– Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.

– Berkurangnya massa otot.

– Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.

– Lemas.

– Pandangan kabur.

– Luka yang sulit sembuh.

– Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.

Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:

– Mulut kering.

– Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.

– Gatal-gatal.

– Disfungsi ereksi atau impotensi.

– Mudah tersinggung.

– Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.

– Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.

Jenis Diabetes Melitus

Diabetes melitus dibedakan dalam 2 tipe yakni tipe 1, 2.

Tipe 1, diabetes yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun.

Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Nah, diabetes yang diakibatkan faktor keturunan masuk dalam tipe 1.

Tipe 2, yakni diabetes yang disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Diabetes yang terjadi akibat pola hidup yang kurang sehat juga masuk dalam tipe 2.

Fakta dan Mitos Soal Diabetes

Dikutip dari laman Kemenkes RI, ada beberapa mitos terkait diabetes yakni.

1. Tidak Boleh Mendonorkan Darah

Mitos di atas tidak sepenuhnya benar, sebab faktanya penyandang diabetes tetap dapat menyumbangkan darah (donor darah) selama kadar gula darahnya terkendali.

2. Tidak Boleh Hamil

Pengidap diabetes mungkin tidak dianjurkan hamil karena beresiko melahirkan bayi yang tidak sehat. Faktanya adalah dengan control atau pengendalian gula darah yang baik, perempuan penyandang diabetes tetap dapat mengandung dan melahirkan bayi yang sehat.

3. Bukan Masalah Besar

Ada sebagian masyarakat menganggap diabetes bukan masalah besar. Padahal jika dibiarkan tidak diperiksa, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius dan menyebabkan kematian lebih cepat dari seharusnya.

Sebagai informasi, diabetes adalah salah satu dari 8 penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa. Menderita diabetes memperbesar kemungkinan 2 kali lebih besar terkena serangan jantung.

Diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup menjadi lebih rendah.

4. Pengidap Diabetes Harus Diet

Faktanya diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes. Pola makanan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larus dan karbohidrat olahan, terutama gula.

5. Diabetes Pada Ibu Hamil Hilang Sesudah Melahirkan

Faktanya adalah pada 50-70% ibu hamil yang memiliki diabetes (diabetes gestational) saat mengandung, berisiko menderita diabetes tipe 2 dalam waktu 5-10 tahun setelah melahirkan.

Jika diabetes dibiarkan tanpa pengobatan, anak-anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes selama hamil berisiko menderita diabetes tipe 2 di usia dewasa.

6. Pakai Insulin Saat Hamil Bahayakan Bayi

Faktanya adalah Insulin merupakan hormonm Insulin tidak memberi dampak buruk pada bayi, kadar gula yang tinggi lah yang memberi dampak buruk pada bayi. Hanya sedikit sekali insulin yang memasuki plasenta (dbandingkan tablet oral) sehingga aman digunakan untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah selama kehamilan.

7. Tidak boleh makan nasi, boleh makan gandum

Faktanya, gandum dan nasi mengandung kadar karbohidrat (-70%) dan indeks glikemi yang sama. Keduanya meningkatkan kadar gula secara sama. Dengan porsi terbatas, keduanya dapat dikonsumsi.

Demikian ulasan mengenai apa itu diabetes, gejala hingga mitos dan fakta terkaitnya. Semoga bermanfaat (*)