Apa Itu DNA, Struktur, Fungsi hingga Penyakit Terkaitnya

Pelayananpublik.id- Salahsatu hal yang paling penting dalam tubuh manusia adalah DNA. Dengan DNA manusia bisa dibedakan dengan yang lainnya.

Dengan DNA pula manusia bisa mewariskan ciri fisik, suara hingga penyakit kepada keturunannya.

Pernahkah Anda mendengar tes DNA? Tes DNA biasanya digunakan untuk melihat adanya bukti hubungan darah antar manusia. Sebab bisa dikatakan, DNA adalah informasi akurat tentang diri seseorang.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Tes DNA bisa mengetahui hubungan biologis antara dua manusia, sebab jika keduanya adalah keluarga, maka DNA alias informasi genetiknya, sama. Tes DNA juga bisa mengungkap apakah orang tersebut berisiko mendapat penyakit genetik atau tidak.

Pengertian DNA

DNA merupakan singkatan dari Deroxyribo Nucleic Acid yang merupakan molekul yang mengandung instruksi atau informasi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk berkembang, hidup, dan bereproduksi.

Instruksi tersebut ditemukan di setiap sel dan akan diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Pada suatu rangkaian DNA terdapat perintah yang memengaruhi sifat atau yang menentukan karakteristik makhluk hidup (disebut gen).

Secara umum, keseluruhan informasi genetik yang menentukan karakteristik makhluk hidup disimpan dalam DNA yang terletak di dalam inti sel. DNA menjadi untaian yang cukup panjang. Agar tersusun di dalam inti sel yang kecil, untaian DNA melilit pada protein yang disebut protein histon.

Struktur DNA

DNA dalam tubuh manusia terbuat dari molekul yang dinamakan nukleotida. Setiap nukleotida tersebut mengandung:

– Molekul fosfat

– Molekul gula (deoksiribosa)

– Basa nitrogen

Basa nitrogen itu sendiri terdiri dari beberapa bagian yakni:

– Adenin (A)

– Sitosin (C)

– Guanine (G)

– Timin (T)

Nukelotida-nukelotida ini kemudian akan menyatu, membentuk dua rantai panjang yang melengkung dan membentu struktur yang disebut sebagai spiral ganda atau double helix.

Jika Anda pernah melihat gambaran DNA yang sekilas seperti tangga spiral, itu adalah struktur double helix.

Dari bentuknya itu, gula dan fosfat adalah bagian pinggir tangga, sementara basa nitrogennya, ada di tengah, bertindak sebagai anak tangga.

Basa nitrogen, sebagai ‘anak tangga’ DNA, tersusun berpasangan. Adenin berpasangan dengan Timin (A-T), dan Guanin berpasangan dengan Sitosin (G-C).

Inilah yang disebut kode genetik. Kode ini merupakan petunjuk kehidupan dalam tubuh seseorang.

Cara Kerja DNA

Dari yang telah disebutkan di atas, sudah jelas bahwa DNA sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Sebab DNA terdiri dari molekul ini berisikan berbagai perintah yang diperlukan oleh sebuah organisme seperti manusia, tumbuhan, atau burung.

Instruksi yang dimaksud adalah untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi yang disimpan dalam urutan pasangan basa nukleotida.

Kemudian, sel dalam tubuh nantinya akan membaca kode, memroses kode sehingga hasilnya berupa protein yang berperan penting dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup.

Urutan DNA yang berisi informasi untuk membuat protein ini biasa disebut dengan gen.

Dalam protein juga terdapat berbagai kombinasi asam amino. Protein ini harus ditempatkan bersama dan dalam urutan yang tepat. Hasilnya berupa struktur serta fungsi yang unik di dalam tubuh tiap organisme.

Fungsi DNA

DNA bertanggung jawab untuk menyimpan dan mentransfer informasi genetik.

Informasi dari DNA ajan dikode oleh RNA kepada asam amino dan bertindak sebagai pembawa pesan antara DNA dan ribosom untuk membuat protein.

DNA berfungsi sebagai informasi genetik jangka panjang. DNA menjadi transmisi informasi genetik untuk membuat sel lain dan organisme baru.

Penyakit Terkait DNA

Ada banyak penyakit yang bisa terjadi jika manusia mengalami kelainan DNA. Kelainan ini bisa diakibatkan oelh mutasi genetik, meski mutasi tak selalu mengakibatkan penyakit.

Sebab pada dasarnya, semua orang mungkin memiliki lima hingga 10 gen yang telah mengalami mutasi di setiap sel tubuhnya.

Mutasi mungkin bisa memunculkan masalah jika menimpa gen dominan atau menerpa sepasang salinan gen yang resesif. Masalah juga bisa muncul apabila beberapa gen dengan varian berbeda, berinteraksi satu sama lain atau dengan lingkungan.

Interaksi inilah yang dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu.Beberapa penyakit yang bisa terjadi ketika ada mutasi gen yang dominan antara lain:

– Achondroplasia

– Penyakit Huntington

– Sindrom Marfan

Sementara itu sejumlah penyakit yang dapat terjadi akibat perubahan gen yang bersifat resesif meliputi:

– Fibrosis kistik

– Anemia sel sabit

– Penyakit Tay-Sachs

Selain itu penyakit yang bisa terjadi akibat mutasi gen resesif pada kromosom X adalah sebagai berikut:

– Hemofilia

– Buta warna

Sementara itu apabila yang terjadi adalah sel memiliki kromosom terlalu sedikit atau justru terlalu banyak juga akan bisa menimbulkan penyakit yakni salahsatunya adalah Down Syndrom.

Kondisi ini disebabkan karena adanya penambahan kromosom 21.

Nah, biasanya orang yang khawatir dirinya menjadi Carrier atau pembawa gen tertentu akan menjalani tes DNA. Apalagi jika di keluarganya ada yang menderita salahsatu penyakit genetik.

Jadi nanti dengan adanya hasil dari tes DNA, itu diketahui apakah dirinya membawa gen berrisiko penyakit warisan.

Ibu hamil juga dapat melakukan tes yang sama untuk mengetahui apakah janinnya berisiko kelainan genetik tertentu.

Meski masih dalam penelitian, terapi gen bisa juga menjadi pilihan. Terapi ini dilakukan dengan memberikan gen sehat untuk menggantikan gen yang rusak. Harapannya, gen yang sehat akan mengambil alih, sehingga dapat berfungsi dengan normal.

Demikian ulasan mengenai apa itu DNA, struktur, cara kerja, fungsi hingga penyakit terkait DNA. Semoga bermanfaat. (*)