Warga Pesisir Labuhanbatu Terus Suarakan Kerusakan Jalan

LABUHANBATU – Beberapa hari terakhir, postingan Facebook “Desaku Terpuruk” melalui akunnya mengeluhkan kerusakan jalan di Desa Sei Baru, Kecataman Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu sejak beberapa hari terakhir.

Dalam postingan itu tertulis “Musim hujan saat ini, membuat kondisi jalan rusak di Desa Sei Baru SEMAKIN MEMPRIHATINKAN. Apalagi jalan tersebut diketahui tak kunjung teratasi untuk diperbaiki. Bahkan sudah bertahun-tahun sepanjang jalan ini bertahan dengan kondisi  yang sangat  membahayakan pengguna jalan,” tulisnya sambil membentangkan spanduk protes.

Warga memohon kepada  Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk tanggap dan cepat melaksanakan perbaikan. “Sebab jalan tersebut merupakan jalur satu-satunya untuk warga beraktivitas,” pinta Desa Terpuruk.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Akibat jalan Rusak parah anak pelajar sekolah SD terjatuh saat pulang mengikuti  pendidikan  melalui jalan provinsi benteng  desa Merantipaham  terjatuh saat melintas.

Akibat jalan rusak parah dan babak belur yang sangat parah  meresahkan warga desa  Merantipaham mengakibatkan  banyak warga terjatuh saat melintasi jalan tersebut,  salah satu anak pelajar SD Negeri 08 desa Merantipaham  pada hari Senin tanggal (10/1/2022), saat ingin pulang sekolah .

Keluhan serupa juga datang dari warga Dusun 1, Desa Merantipaham, Kecamatan Panai Hulu. Jalan di desa ini juga sangat memprihatinkan. Akibatnya kaki bocah ini terluka

Pasalnya siswa SD terjatuh dari sepedanya karena kerusakan jalan saat pulang sekolah dan menyebabkan kakinya luka.

Harapan warga  Merantipaham, Irul warga meminta perbaikan jalan. ” Apalagi saat curah hujan tiba. Jalan menjadi babak belur dan berlobang disana sini cukup parah,” tuturnya  .

Irul berharap tidak terus menerus mengabaikan mereka. Pasalnya kerusakan jalan pesisir tak pernah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

“Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga kami minta segera berperan dalam menjawab tuntutan kami. Karena tahun berganti, begitupun kepala daerah terus berganti tetapi kami seakan dianaktirikan,” ucap Irul. (njb)