Saat Nataru, BMKG Perkirakan Hujan Guyur Hampir Semua Daerah di Indonesia

Pelayananpublik.id- Hujan lebat diprediksi masih akan melanda sebagian besar wikayah Indonesia hingga periode Natal dan tahun baru 2022.

Hal itu dikatakan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (1/12/2021).

Ia mengatakan pihaknya telah mempunyai proyeksi kondisi cuaca sejak satu pekan sebelum natal, yakni 18 hingga 24 Desember.

hari jadi pelayanan publik

Dan dari proyeksi tersebut, terlihat bahwa hampir seluruh provinsi di Sumatera dan Jawa akan mengalami hujan lebat.

“Nampaknya hampir seluruh provinsi di Sumatera kecuali Sumatera Selatan dan di Jawa kecuali DKI Jakarta akan mengalami hujan lebat, bahkan sampai NTT ini hujannya lebat dan intensitas sedang,” jelasnya.

Pada periode yang sama, kata dia, hujan lebat juga diprediksi bakal mengguyur seluruh provinsi di Pulau Kalimantan, Papua, Papua Barat, serta Maluku. Sementara, di Maluku Utara, dan Sulawesi hampir semua diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Berikutnya, pada periode 25 Desember-1 Januari, BMKG juga memprediksi akan terjadi hujan lebat di hampir seluruh provinsi di Indonesia akan mengalami hujan lebat.

“Baik Sumatera, Kalimantan, Jawa, NTT, Papua, Sulawesi sebagian besar hujan lebat, kecuali di Sulawesi Barat, Maluku hujan sedang,” tutur dia.

Kemudian, seminggu setelah tahun baru atau pada periode 2-8 Januari BMKG juga memprediksi hampir seluruh wilayah Indonesia bakal diguyur hujan lebat. Hanya beberapa daerah yang diprediksi hujan dengan intensitas sedang.

“Ada beberapa yang mengalami diprediksi hujan intensitas sedang, namun mayoritas hujan lebat,” ungkapnya.

Prediksi BMKG ini, kata dia, adalah sebagai salah satu langkah mitigasi terhadap pergerakan masyarakat selama libur Nataru mendatang. Karena seperti yang diketahui, hujan lebat itu bisa berdampak pada potensi bencana alam lainnya seperti banjir, longsor, banjir bandang, dan gelombang tinggi.

Bukan hanya itu, ada juga daerah yang diprediksi akan menjadi rawan tsunami yakni salah satunya di Cilegon, Banten.

“Kami berikan informasi zona yang rawan tsunami, misalnya di Cilegon Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda, dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter,” ujarnya. (*)