Pengertian Framework, Fungsi, Jenis Hingga Keunggulannya

Pelayananpublik.id- Dalam kegiatan developer program ada dikenal sebuah istilah yakni framework. Yang mana framwork ini memiliki fungsi yang sangat besar bagi pengembangan kode program secara sistematis.

Jadi tak heran jika orang yang ingin belajar web development harus menguasai framework terlebih dahulu.

Sebab framework bisa digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak dengan penyusunan kode secara terstruktur dan konsisten. Kode yang baik tentu saja merupakan kode yang dapat dimengerti oleh mesin serta pengembang (developer).

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Pengertian Framework

Framework adalah kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi berbasis website maupun desktop.

Framework akan sangat membantu developer dalam menuliskan sebuah dengan lebih terstruktur dan tersusun rapi.

Kerangka kerja diciptakan untuk mempermudah kinerja dari programmer. Sehingga, seorang programmer tidak perlu untuk menuliskan kode secara berulang – ulang. Karena di dalamnya sendiri anda hanya perlu menyusun komponen – komponen pemrograman saja.

Fungsi dan Keunggulan Framework

Seperti yang sudah disebutkan di atas, framework memiliki fungsi penting dalam pengembangan perangkat lunak.

Jadi sebagai developer, Anda harus mengetahui tujuan dari penggunaannya untuk kepentingan pembuatan aplikasi. Agar proses pengerjaan aplikasi dapat dilakukan dengan menggunakan framework yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan project.

Adapun beberapa fungsi framework atau kerangka kerja di web development adalah sebagai berikut:

 1.Membuat Kode Program Lebih Terstruktur

Artinya program yang dibuat akan dimasukkan ke dalam setiap komponen sesuai dengan fungsinya masing – masing.

Salah satu contoh dari kode program terstruktur dapat dilihat dari framework PHP, yaitu Laravel. Yang menggunakan konsep paradigma MVC (Model, View, Controller).

2. Membantu Kinerja Developer

Framework akan membantu kinerja para developer khususnya pada proyek besar misalnya aplikasi atau tampilan website untuk sebuah perusahaan atau organisasi besar.

Framework diciptakan untuk memudahkan kinerja dari developer dalam segi efisiensi waktu serta resource yang dibutuhkan.

Selain itu, apabila dikerjakan oleh beberapa tim maka framework akan sangat membantu efektivitas kerja dan sinkronisasi. Setiap dapat langsung memahami dan mengerjakan tugas masing – masing tanpa perlu mengecek satu persatu komponen baik dari segi back end maupun front end.

3. Meningkatkan Keamanan Website

Framework telah diidentifikasi oleh beberapa developer ahli dari berbagai negara.

Kemudian, sebuah kerangka kerja juga memiliki beberapa versi yang setiap saat akan selalu ada pembaruan dari segi fitur serta untuk mengurangi adanya bugs. Keamanan akan selalu diperbarui dan dimonitoring agar tidak terjadi permasalahan yang lebih serius pada website misalnya terjadinya hacking maupun peretasan data.

4. Memudahkan Pemeliharaan Website

Dalam framework biasanya sudah dilengkapu fitur maintenance. Sebagai contoh adalah framework Laravel, yang telah memiliki fitur untuk melakukan maintenance pada program.

Dengan melakukan maintenance, anda dapat mengubah versi website tersebut dan menambahkan beberapa fitur dengan lebih mudah dan aman.

Sehingga, ketika ada perbaikan pada website maka terdapat notifikasi atau pesan bagi pengguna bahwa website masih dalam perbaikan.

5. Efisiensi Waktu

Proses pembuatan website dengan menggunalan framework dapat dilakukan dengan lebih cepat dan menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan customer.

Developer dapat mengembangkan aplikasi dengan menggunakan komponen – komponen yang telah tersedia dalam framework. Sehingga, tidak perlu untuk menyusun ulang dari awal kode program.

Jenis Framework

1. Framework CSS

CSS (Cascading Style Sheet) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat tampilan, layout pada HTML agar lebih bagus dan menarik. CSS selalu digunakan untuk tim front end dalam membuat tampilan website.

Berikut merupakan beberapa kerangka kerja dari CSS.

– Bootstrap, yakni framework CSS yang tampilannya memberikan kesan modern, dinamis, dan lebih user friendly. Selain itu, menyediakan tampilan yang responsive saat diakses melalui ponsel.

– Foundation, yakni framework yang memiliki kelebihan dalam hal fungsionalitasnya. Foundation dapat bekerja dalam segala browser serta kaya akan fitur sama seperti Bootstrap.

– Semantic UI, yakni framework yang memungkinkan penulisan class yang lebih mudah. Selain itu, framework yang satu ini juga menyediakan fitur yang user friendly dan komponen yang lengkap.

– Bulma, yakni framework yang tata letaknya yang berbasis flexbox, sehingga memudahkan developer dalam mengatur tampilan dalam bentuk responsive.

– Materialize, yakni framework yang dapat digunakan pada website secara umum serta platform Android.

2. Framework JavaScript

JavaScript (JS) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh front end dalam membuat tampilan website menjadi lebih interaktif.

Dengan menggunakan Framework JavaScript, website akan terlihat lebih dinamis.

JavaScript sendiri merupakan bahasa yang berjalan pada sisi front end dan tergolong dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi. Kemudian, dapat berjalan di sisi front end maupun back end.

Berikut ini merupakan beberapa framework dari JS.

– AngularJS, yakni framework JavaScript yang berjalan di sisi client dengan menggunakan pola MVC untuk membuat tampilan website lebih dinamis.

– ReactJS, yakni framework yang dikembangkan oleh Facebook. Framework ini termasuk dalam library front end yang memungkinkan untuk membuat komponen UI dapat digunakan kembali. Salah satu kelebihan dari React adalah dapat digunakan secara multi platform (website maupun mobile).

– Vue.js, yakni framework yang bersifat open source dan progresif untuk membangun antarmuka (interface) pengguna. Adapun kelebihan Vue.Js ini adalah pada proses integrasi dalam proyek menggunakan library JavaScript yang dibuat lebih mudah.

– Node.js, yakni platform yang memungkinkan developer dalam menggunakan JavaScript untuk membuat konten halaman pada web secara dinamis sebelum dikirim ke web browser pengguna (user).

– EmberJS. yakni framework yang mengadopsi pola MVVM (Model – View – View – Model). Artinya, developer dapat mengembangkan website dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan.

3. Framework PHP

Framework PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berjalan pada sisi server dan selalu digunakan oleh tim backend.

Berikut ini merupakan beberapa framework PHP:

– CodeIgniter (CI), yakni framework PHP yang menggunakan arsitektur berbasis MVC. Lebih spesifiknya, pada CI menggunakan komponen yang berbeda untuk mengelola tugas pengembangan website.

– Laravel, yakni framework PHP yang memiliki sintaks yang mudah dipahami dan digunakan. Kemudian, Laravel juga terintegrasi dengan library dan platform pihak ketiga, yaitu AWS (Amazon Web Services).

– Symfony, yakni framework PHP yang memiliki fleksibilitas yang baik. Dalam framework ini juga tersedia fungsionalitas testing bawaan untuk mengecek apakah program berjalan dengan normal atau tidak.

– Phalcon, yakni framework yang memiliki perbedaan dari segi penulisan kode program. Dalam hal ini, menggunakan bahasa C ekstensi dari PHP. Phalcon juga merupakan framework PHP tercepat dan memiliki performa yang baik.

– Zend, yakni framework yang berparadigma OOP (Object Oriented
Programming) yang berarsitektur MVC.

Demikian ulasan mengenai apa itu framework, fungsi dan keunggulan hingga jenisnya. Semoga bermanfaat. (*)