Apa Itu Tawuran, Faktor Penyebab, Jenis dan Cara Mengatasinya

Pelayananpublik.id- Tawuran mungkin merupakan hal yang tidak asing lagi di masyarakat Indonesia. Sebab tawuran seringkali terjadi baik di kalangan pelajar, mahasiswa, OKP maupun warga antar desa.

Tawuran tentu saja merupakan penyelesaian masalah dengan kekerasan yang merugikan banyak pihak. Tak jarang tawuran menelan korban luka bahkan nyawa akibat kebrutalannya.

Mirisnya, tawuran banyak dilakukan oleh pelajar yang masih tergolong muda yakni remaja setingkat SMP. Mereka pun tak ragu membawa senjata tajam dan melukai korbannya hingga tewas demi memuaskan nafsu emosi mereka.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Biasanya tawuran baru akan bubar ketika warga sekitar ikut campur atau polisi datang menangkap para pelaku. Karena masih di bawah umur hukuman yang diberikan pun biasanya hanya pembinaan saja, mereka pun bisa dipulangkan ketika orangtuanya menjemput.

Nah, pada artikel ini kita akan membahas apa pengertian tawuran, penyebabnya, jenis hingga cara mengatasinya.

Pengertian Tawuran

Pengertian tawuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai.

Sementara menurut Rais (1997), tawuran adalah perkelahian antar pelajar adalah salah satu perbuatan yang sangat tercela yang dilakukan oleh seorang atau kelompok pelajar kepada pelajar lain atau kelompok pelajar lain.

Jadi kegiatan berupa perkelahian massal, dari keompok manapun, usia berapapun, bisa dikatakan sebagai tawuran.

Pendapat lain mengatakan tawuran adalah salah satu kegiatan interaksi manusia yang saling merugikan, karena satu pihak dengan pihak yang lain berusaha saling menyakiti secara fisik baik dengan atau tanpa alat bantu.

Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran

Faktor penyebab terjadinya tawuran ada banyak, kebanyakan justru karena hal sepele. Namun sebenarnya tawuran terjadi bukan karena “hal sepele” tersebut. “Hal sepele” itu hanyalah pemicu, sedangkan penyebab tawuran adalah kecerdasan emosi seseorang.

Erik H Erikson, seorang ahli dalam psikolog perkembangan berpendapat bahwa dalam rangka pencarian identitas diri remaja sering terobsesi oleh simbol-simbol status yang populer di masyarakat luas seperti bergabung dalam kelompok tertentu.

Hal ini dilakukan remaja karena ingin menunjukkan pada orang lain, khususnya orang dewasa bahwa remaja memiliki status yang lebih tinggi, lebih dianggap, bahkan lebih populer dari orang lain atau kelompok sebayanya.

Adapun faktor penyebab terjadinya tawuran adalah sebagai berikut:

1. Adanya Permusuhan Menahun

Permusuhan yang telah lama terjadi di antara dua kelompok. Karena sudah bermusuhan, jadi hal apa saja bisa jadi pemicu terjadinya perkelahian massal atau tawuran.

2. Adanya Barisan Siswa (Basis)

Ini biasanya terjadi di sekolah. Biasanya basis dibentuk oleh sekelompok pelajar yang menggunakan bus dan memiliki rute bus yang sama saat berangkat sekolah dan pulang sekolah.

3. Kecerdasan Emosi

Menurut Rais (1997) salah satu penyebab tawuran adalah faktor kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi seseorang bisa dipengaruhi apa saja baik dari lingkungan rumah, sekolah maupun pergaulan di luar sekolah.

Biasanya pelaku tawuran cenderung cepat emosi dan ingin menyelesaikan permasalahan saat itu juga.

Selain itu, Golmen (2003) menyebut kecerdasan emosi perlu menjadi pijakan, bahkan vital. Hal ini dikarenakan emosi yang lepas kendali dapat membuat orang pandai menjadi bodoh karena kehilangan kontrol emosinya. Hal tersebut juga terjadi pada siswa yang sedang terlibat tawuran yang juga diprediksikan kehilangan kendali terhadap emosinya. Sehingga konsep ini dipandang perlu sebagai salah satu alternatif solusi dari masalah tersebut.

Jenis Tawuran

– Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang mempunyai rasa permusuhan yang telah terjadi turun-temurun/bersifat tradisional.

– Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar. Kelompok yang satu berasal dari satu sekolah, sedangkan kelompok yang lainnya berasal dari suatu perguruan yang didalamnya tergabung beberapa jenis sekolah. Permusuhan yang terjadi di antara dua kelompok ini juga bersifat tradisional.

– Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang bersifat insidental. Perkelahian jenis ini biasanya dipicu situasi dan kondisi tertentu. Misalnya suatu kelompok pelajar yang sedang menaiki bus secara kebetulan berpapasan dengan kelompok pelajar yang lainnya. Selanjutnya terjadilah saling ejek-mengejek sampai akhirnya terjadi tawuran.

– Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang sama tetapi berasal dari jenjang kelas yang berbeda, misalnya tawuran antara siswa kelas II dengan siswa kelas III.

Cara Mengatasi Tawuran

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 59 tentang Perlindungan Anak, para remaja pelaku tawuran termasuk dalam golongan anak korban perlakuan salah yang seharusnya mendapatkan perlindungan khusus dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan lembaga negara lainnya.

Perlindungan yang dimaksud adalah dalam bentuk bimbingan nilai agama dan nilai moral, konseling, dan pendampingan sosial. Hal tersebut perlu dilakukan karena para remaja mengambil keputusan untuk melakukan tawuran karena adanya faktor eksternal.

Melindungi anak dari hal yang dapat memicu terjadinya konflik sosial seperti tawuran, maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menginisiasi lahirnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial.

Salah satu program tersebut adalah pendidikan damai dan keadilan gender. Dalam kegiatan ini, anak-anak dan remaja diajarkan agar tidak melakukan aksi tawuran.

Selain itu ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua atau guru di sekolah untuk mencegah terjadinya tawuran.

1. Tanamkan bahwa kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah

2. Mengelola kecerdasan emosi anak agar tidak meluap pada tempat yang salah. Berikan mereka ruang untuk menuangkan emosinya di sekolah. Seperti ruang konsultasi, ruang kebebasan berpendapat dan lainnya.

3. Bimbing untuk melakukan kegiatan positif dan padat namun menyenangkan.

4. Tanamkan sifat simpati dan empati kepada anak

5. Ajarkan ada banyak cara penyelesaian masalah, tak harus melalui kekerasan saja.

Demikian ulasan mengenai apa itu tawuran, penyebab, jenis dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat. (*)