Apa Itu Vaksin, Fungsi, Manfaat, Jenis dan Cara Kerjanya

Pelayananpublik.id- Istilah vaksin kerap disebut-sebut belakangan ini karena pandemi Covid-19 masih merebak. Untuk memerangi virus asal Wuhan, China itu, maka seluruh warga di dunia divaksin.

Vaksin merupakan jalan agar tubuh manusia memiliki kekebalan terhadap serangan dari virus tertentu. Biasanya vaksin disuntikkan ke dalam tubuh manusia, meskipun sekarang ada vaksin yang bisa disemprotkan lewat mulut atau hidung.

Sebelum itu, baiknya kita bahas dulu apa pengertian vaksin.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Pengertian Vaksin

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan, digunakan untuk vaksinasi tubuh makhluk hidup.

Dirangkum dari laman World Health Organization (WHO), vaksin mengandung antigen yang sama dengan antigen yang menyebabkan penyakit.

Vaksin  berasal  dari  Bahasa Latin “Vaccine” dari  bakteri Variolae  vaccinae yang pertama  kali  didemonstrasikan  pada  1798  dapat  mencegah  dampak  dari smallpox atau cacar pada manusia.

Kata vaksin saat ini digunakan pada seluruh preparasi biologis dan produksi  material  menggunakan  makhluk  hidup  yang  meningkatkan  imunitas  melawan penyakit,   mencegah   (prophylactic   vaccines)   atau   perawatan   penyakit   (therapeutic vaccines).

Jadi bibit penyakit itu misalnya virus Covid-19 dilemahkan, lalu disuntikkan ke badan manusia dengan tujuan agar tubuh manusia memproduksi kekebalan tubuh melawan bibit penyakit itu. Dan pada akhirnya manusia akan kebal terhadap Covid-19.

Yang perlu menjadi catatan adalah, manusia memiliki kekebalan tubuh alami dan bisa melawan virus. Namun kekebalan itu tidak cukup melawan virus yang kuat sehingga para ahli membuat zat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu.

Untuk diketahui saat ini sudah ada 30 jenis vaksin yang diciptakan sejak konsep vaksinasi dilakukan Edward Jenner pertama kalinya pada 1796.

Bukti keberhasilan vaksin adalah musnahnya penyakit Variola (small pox) pada 1979. Sekarang kita juga dalam upaya memusnahkan campak dan polio. Indonesia sendiri saat ini bebas polio karena program imunisasi.

Adapun pengertian vaksinasi adalah kegiatan pemberian vaksin kepada seseorang di mana vaksin tersebut berisi satu atau lebih antigen.  Saat vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan melihatnya sebagai antigen atau musuh.

Dengan vaksinasi, sebagai respon adanya ancaman dari musuh maka tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan antigen tersebut. Namun, kekebalan yang didapat melalui vaksinasi, tidaklah bertahan seumur hidup terhadap infeksi penyakit berbahaya.

Fungsi dan Manfaat Vaksin

Vaksin tentu memberi manfaat bagi tubuh manusia terutama melawan penyakit berbahaya. Meskipun bukan menghindari 100 persen penyakit tersebut, vaksin tetap bisa mengurangi resiko keparahan akibat penyakit tersebut.

Berikut adalah beberapa manfaat vaksin bagi manusia.

Berikut ini beberapa manfaat vaksin bagi tubuh, diantaranya adalah:

1. Menyelamatkan Hidup Anak-anak

Anak-anak adalah kelompok rentan terkena penyakit. Ini karena antibodi dalam tubuh mereka masih belum sekuat orang dewasa.

Beberapa penyakit yang dapat membuat mereka cidera atau bahkan dapat mengakibatkan kematian pada usia anak-anak. Namun ini dapat dikurangi prosentasenya dengan vaksinasi.

Salah satu contoh kasus yang pernah terjadi adalah wabah polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian rbagi penderita di tiap harinya. Kasus tersebut terjadi hampir diseluruh negara-negara di dunia ini. Dengan pemberian vaksin polio, laporan tentang akibat penyakit tersebut menurun dengan drastis.

2. Mencegah Infeksi Penyakit Berbahaya

Pemberian vaksin akan mencegah infeksi penyakit berbahaya. Meskipun efek yang dirasakan bisa tidak nyaman seperti demam dan nyeri, namun ini tidak sebanding dengan manfaatnya di kemudian hari.

3. Mencegah Penularan Suatu Penyakit

Beberapa tahun yang lalu banyak sekali kita dengar mengenai kasus kematian pada bayi dan anak-anak yang diakibatkan oleh serangan penyakit campak maupun pertusis (batuk rejan).

Hal tersebut kebanyakan terjadi pada bayi maupun anak-anak yang belum sempat mendapatkan vaksin. Hal tersebut mungkin saja dikarenakan oleh beberapa kondisi seperti terjadinya alergi yang cukup parah, sistem kekebalan tubuh yang lemah, karena kondisi kesehatan seperti leukemia, maupun karena adanya alasan lain.

4. Menghemat Waktu dan Biaya

Pemberian vaksin dapat membantu anak-anak terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan cacat yang berkepanjangan.

5. Melindungi Generasi Berikutnya

Dengan pemberian vaksin telah terbukti dapat menurunkan resiko terhadap berbagai jenis penyakit yang dapat berdampak pada kematian maupun cacat yang berkepanjangan bagi anak-anak generasi masa depan.

Beberapa contoh diantaranya adalah pemberian vaksinasi cacar pada usia anak-anak dapat membantu menyelamatkan mereka dari serangan cacar di masa depan.

Jenis Vaksin

– Vaksin hidup. Di antaranya adalah Vaksin Polio Oral (OPV), campak, rotavirus, demam kuning.

– Vaksin yang sudah dimatikan. Di antaranya adalah vaksin pertusis utuh, IPV.

– Vaksin yang berisi sub unit dari antigen (antigen yang sudah dimurnikan). Di antaranya vaksin Hepatitis B.

– Vaksin yang berisi toksoid (Toksin yang sudah diinaktivasi). Di antaranya adalah vaksin Toksoid Tetanus dan Difteri toksoid.

Cara Kerja Vaksin

Pembuatan vaksin adalah dari organisme hidup yang dilemahkan dapat dibuat dengan pengolahan di bawah kondisi sub-optimal atau modifikasi genetij yang memiliki kemampuan untuk mereduksi kemampuan infeksi.

Selain itu dapat pula dilakukan dari keseluruhan organisme yang terdeaktivasi melalui proses kimia, termal, maupun proses lainnya dan dari toksin yang telah terdeaktivasi.

Dalam pembuatan vaksin secara umum melalui proses pencampuran dengan fluida (air atau garam), bahan aditif atau pengawet, dan beberapa adjuvant (bahan pembantu).

Hal ini memastikan kualitas dan potensi dari vaksin dalam melengkapi kemampuan vaksin itu sendiri. Vaksin harus memiliki tingkat keamanan dan imunogenisitas yang baik jika diinjeksikan ke dalam manusia.

Vaksin mengandung bagian yang lemah atau tidak aktif dari organisme tertentu (antigen) yang memicu respons imun di dalam tubuh. Vaksin yang lebih baru berisi cetak biru untuk memproduksi antigen daripada antigen itu sendiri.

Terlepas dari teknologi pembuatan vaksin; tubuh akan memproduksi antigen, versi yang dilemahkan ini tidak akan menyebabkan penyakit pada orang yang menerima vaksin, tetapi akan mendorong sistem kekebalan tubuh mereka untuk merespons terhadap patogen yang sebenarnya.

Beberapa vaksin memerlukan banyak dosis, diberikan beberapa minggu atau bulan. Ini kadang-kadang diperlukan untuk memungkinkan produksi antibodi yang berumur panjang dan perkembangan sel memori yang lebih baik.

Dengan demikian, tubuh manusia dilatih untuk melawan organisme penyebab penyakit tertentu yakni dengan membangun memori patogen sehingga dapat dengan cepat melawannya jika dan ketika terpapar di masa mendatang.

Demikian ulasan mengenai apa itu vaksin, fungsi, manfaat, jenis hingga cara kerjanya. Semoga bermanfaat. (*)