Apa Itu Kolesterol, Peran, Mekanisme, Kondisi Ideal dan Berbahaya

Pelayananpublik.id– Dalam dunia kesehatan, Anda pasti sudah tak asing lagi dengan kolesterol. Apalagi kolesterol disebut-sebut sebagai penyebab utama seseorang terkena serangan jantung.

Kolesterol seringkali disebut berada di makanan berminyak dan berlemak. Dari itu kita diminta tidak terlalu banyak makan makanan berminyak dan berlemak. Sebaliknya jika ingin sehat kita dianjurkan makan makanan sehat seperti buah, sayur dan gizi seimbang.

Kolesterol berada di tubuh semua manusia dan tidak semuanya membahayakan. Karena pada dasarnya kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Dan pada dasarnya tubuh manusia justru membutuhkan kolesterol untuk tetap sehat. Namun tentu saja kolesterol yang dibutuhkan dalam jumlah ideal, bukan berlebih karena bisa menyumbat pembuluh darah.

Tingkat kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan buruknya sirkulasi darah. Pemeriksaan kolesterol dalam darah berguna untuk mendeteksi risiko tersebut.

Peran Kolesterol Dalam Tubuh

Kolesterol dalam tubuh manusia termasuk keluarga lemak yang mana kehadiran lemak sendiri dalam tubuh kita sesungguhnya memiliki fungsi sebagai zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi lainnya seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Lemak merupakan cadangan energi yang memberikan kontribusi kalori paling tinggi. Acapkali kolesterol menjadi momok dan kerap dibicarakan sebagai sumber masalah kesehatan degeneratif dewasa ini. Namun demikian, bukan berarti kolesterol tidak memiliki fungsi bagi tubuh manusia.

Dalam berbagai proses metabolisme tubuh, kolesterol juga mengambil peran penting diantaranya:

– Proses pembentukan sel-sel dalam tubuh, lemak berperan sebagai pembentuk dinding- dinding sel.

– Dibutuhkan untuk bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.

– Membuat asam empedu untuk proses emulsi lemak.

– Dibutuhkan untuk membuat vitamin D dan juga berperan sebagai bahan untuk membuat hormon – hormon sex dan kortikosteroid.

Jadi kolesterol itu tidak selamanya jahat dan pemicu munculnya penyakit, asal jangan sampai berlebihan jumlahnya.

Mekanisme Kolesterol

Pada dasarnya kolesterol adalah senyawa lemak yang tidak terlalu larut dalam darah. Sehingga kolesterol butuh bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah tubuh. Kolesterol dalam darah akan terikat pada suatu ‘kendaraan’ yang disebut lipoprotein yang dapat membantu kolesterol untuk beredar di dalam pembuluh darah tubuh

Selain diproduksi sendiri dari tubuh, tubuh juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama dari kuning telur, kerang-kerangan seperti udang, kepiting, jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung) serta makanan yang berasal dari susu (mentega, keju).

Kolesterol ini diproduksi di dalam hati sekitar 1gr/hari serta juga usus halus kemudian akan beredar didalam darah. Dalam kandungan darah, kolesterol terikat oleh suatu zat lipoprotein, zat tersebut terdiri dari:

– kilomikron, kilomikron adalah suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi dalam bentuk lemak ke otot.

– VLDL (Very Low Density Lipoprotein), zat yang berfungsi untuk membawa kolesterol yang telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan sebagai cadangan energi.

– LDL (Low Density Lipoprotein),

– IDL (Intermediate Low Density Lipoprotein), dan

– HDL (High Density Lipoprotein).

Kolesterol HDL dan LDL

 

1. LDL atau Low Density Lipoprotein

LDL terdiri dari lemak dan sedikit protein yang mengangkut 60-80% kolesterol tubuh ke dalam darah.

Usai bergerak dalam darah selama beberapa hari dan sudah terbentuk, LDL akan diserap oleh sel-sel tubuh sebagai bahan pembuat hormon dan sel-sel tubuh.

Namun kemudian karena tidak semua diperlukan, maka kelebihan kolesterol itu akan dibuang dalam darah. Buangan inilah kemudian akan menumpuk pada dinding pembuluh darah, yang menyebabkan timbulnya radang dan nantinya bisa menghasilkan plak.

Karena itulah LDL biasa disebut sebagai “kolesterol jahat” karena berperan dalam proses penimbunan lemak pada pembuluh darah.

Masalahnya, LDL itu merupakan kemasan kimiawi yang tidak stabil sehingga mudah buyar. Begitu ia memasuki dinding arteri dan buyar, kolesterol yang tidak terpakai akan lepas dan menumpuk pada pembuluh darah yang rentan.

2. HDL atau Low Density Lipoprotein

Kebalikan dari LDL, HDL lebih dikenl sebagai kolerterol baik. HDL terdiri dari protein dan sedikit lemak, HDL membentuk paket yang stabil.

Karena sifatnya yang tidak mudah terurai, membuat kolesterol pada HDL juga tidak mudah menggumpal.

Selain itu, HDL juga ikut membantu memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh LDL. HDL berlaku seperti “pembersih”, mengangkut LDL yang bertebaran di dinding arteri dan membawanya kembali ke hati untuk dibuang. Karena HDL mencegah terjadinya penimbunan pada dinding arteri, maka semakin tinggi kadar HDL akan semakin baik, karena dianggap sebagai pelindung jantung.

Kondisi Kolesterol Ideal

Kolestrol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolestrol dan trigliserida. Kolestrol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240 mg/dl, maka Anda berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke.
Jenis Kolesterol

Nilai kolestrol LDL yang optimal dalam darah adalah di bawah 100 mg/dl. Nilai kolestrol LDL 100-129 mg/dl dimasukkan kategori borderline, dan jika di atas 130 mg/dl yang disertai afktor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak berolah raga, dan atau 160 mg/dl atau lebih, maka segera ke dokter untuk diobati.

Nilai kolestrol HDL yang ideal adalah lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk laki-laki, atau di atas 50 mg/dl untuk perempuan. Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurangnya aktifitas fisik, obesitas, serta kebiasaan merokok dan gaya hidup yang tidak sehat.

Sedangkan Trigliserida merupakan lemak Triester dari gliserol (triasil gliserol); Nilai idealnya adalah 60 – 150 mg/dl;

Kondisi Berbahaya

Ketika kadar kolesterol total Anda di atas 200 mg/dl, maka kondisi ini bisa disebut berbahya karena akan banyak penyakit yang ditimbulkan.

Jumlah kolesterol yang berlebih dipengaruhi oleh usia, obesitas, dan jenis kelamin, dapat berakibat meingkatnya risiko terhadap penyakit jantung.

Penyebab tingginya kolesterol adalah; antara lain :

– Diet yang tidak sehat; terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.

– Kurangnya aktivitas fisik; berolahraga atau beraktifitas.

– Merokok atau terpapar asap tembakau

– Kelebihan berat (Obesitas)

– Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat (memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi), Contohnya kuning telur, mentega, biskuit, keju, krim, atau santan..

– Memiliki penyakit tertentu, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), penyakit liver, dan penyakit ginjal.

– Pertambahan usia. Saat usia tua, risiko kolesterol tinggi yang memicu arterosklerosis juga semakin besar.

Gejala dan Pencegahan

Seringkali menumpuknya kolesterol dalam darah tidak disadari. Kolesterol semakin menumpuk didukung dengan hobi makan makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti kerang, udang, krim, susu, santan dan yang berlemk lainnya.

Namun begitu, ada gejala umum yang mungkin dirasakan seseorang yang memiliki kolesterol tinggi seperti rasa tidak nyaman di tengkuk, nyeri dada, sering kesemutan di kaki. Jika sering merasakan hal itu, sebaiknya Anda segera menghindari makanan pemicu dan segera rutin berolahraga.

Adapun pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan berhenti dengan gaya hidup yang tidak sehat dan merubahnya secara perlahan dan bertahap menjadi pola hidup yang sehat; dapat membantu menurunkan angka kolesterol.

Menghindari obesitas, dengan menurunkan berat badan, kadar kolesterol total juga dapat menurun, berolahraga secara teratur, menghentikan kebiasaan merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan mempercepat penumpukkan plak dalam arteri.

Namun ada pula faktor keturunan bisa mempengaruhi kadar kolesterol; beberapa orang mewarisi gen dari ibu, ayah atau bahkan kakek nenek mereka yang menyebabkan mereka memiliki terlalu banyak kolesterol. Istilah ini disebut familial hypercholesterolemia; tingkat keparahannya terkait dengan durasi dan derajat kolesterol LDL dalam darah. Familial Hypercholesterolemia berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit jantung aterosklerotik prematur.

Demikian ulasan mengenai apa itu kolesterol, perannya dalam tubuh, kondisi ideal dan berbahayanya. Semoga bermanfaat. (*)