Ngeri, Biaya Tarif Kremasi Jenazah Covid-19 Sampai Rp45 Juta, Ini Kata Pemerintah

Pelayananpublik.id- Setelah kelangkaan peti mati, kini tarif kremasi jenazah pun melonjak akibat Covid-19.

Bahkan ada laporan bahwa tarif kremasi jenazah korban Covid-19 mencapai Rp45 juta.

Seperti yang diketahui kremasi dilakukan oleh umat Hindu dan Budha di Indonesia. Mayat mereka yang meninggal bukan dikubur, melainkan dibakar di krematorium.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Namun, saat ini mereka mengeluhkan biaya yang sangat mahal yang dikenakan oleh krematorium kepada jenazah Covid-19.

Terkait itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan pengelola tempat kremasi jenazah untuk tidak mencari keuntungan pada masa sulit akibat pandemi Covid-19.

“Tentukan harga tarif yang wajar dan terjangkau bagi kepentingan masyarakat banyak. Jadi jangan ada lagi yang mematok harga tidak wajar atau berlebihan,” katanya dikutip dari Bisnis, kemarin.

Masyarakat, kata dia, seharusnyaacz2ap1 saling tolong-menolong dan membantu terhadap sesama yang membutuhkan.

Dia juga mengatakan, bahwa Pemprov DKI Jakarta saat ini berniat menyiapkan tempat untuk melakukan kremasi jenazah.

Hal itu dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi warga Jakarta yang akan melakukan kremasi jenazah.

Meski demikian, Riza belum dapat membocorkan lebih lanjut mengenai wacana tersebut.

“DKI memang berniat untuk menyiapkan tempat kremasi, konsepnya dan tempat dan sebagainya. Supaya bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang murah dan baik untuk kepentingan masyarakat,” ujar Riza.

Sementara itu, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengatakan pihaknya sedang menyelidiki dugaan adanya kartel kremasi jenazah Covid-19 tersebut.

“Sedang dilidik ya. Kalau ada korbannya ikut membantu monggo silakan,” katanya dikutip dari Detik, Selasa (20/7/2021).

Mantan Kapolda Sumut ini juga mempersilakan masyarakat yang dirugikan krematorium nakal melapor ke kantor polisi terdekat. Komjen Agus menilai tangan nakal ‘kartel kremasi’ sebagai pengkhianat masyarakat.

“Silakan (masyarakat lapor), mari bergandengan tangan untuk membantu meringankan beban masyarakat oleh kelakuan para pengkhianat mencari keuntungan di tengah pendemi yang terjadi,” ujarnya. (*)