Cara Budidaya Bawang Putih yang Benar

Pelayananpublik.id- Salahsatu kebutuhan bumbu masak di dapur adalah bawang putih. Penggunaan bawang putih pada masakan sudah dilakukan sejak lama.

Bahkan selain untuk masakan, bawang putih juga digunakan sebagai obat-obatan. Karena bawang putih mengandung anti bakteri, anti inflamasi dan anti oksidan yang lumayan besar.

Bawang putih adalah tanaman semusim yang pertumbuhanya mirip dengan bawang merah. Bedanya, helaian daun pada bawang putih tipis dan tangkai buahnya padat, daunnya memiliki rongga yang menyerupai tabung.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Bawang putih hingga saat ini masih menjadi komoditas penting di dunia. Tak heran, budidaya bawang putih masih menjanjikan keuntungan bagi para petani.

Namun untuk meraih keuntungan yang maksimal, tentu harus dibarengi dengan pengetahuan pembudidayaan bawang putih yang benar.

Berikut ini adalah rangkuman tentang bagaimana cara budidaya bawang putih yang benar agar hasilnya optimal.

Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Putih

Bawang putih sebenarnya bisa tumbuh dimana saja. Namun ada kondisi ideal yang harus dipenuhi jika ingin hasilnya maksimal.

Syarat tumbuh bawang putih ialah tanah yang subur, gembur, dan mengandung banyak bahan organik, seperti halnya tanah alluvial, regosol, dan latosol.

Tanah yang berlempung atau berpasir ringan akan lebih baik.

Pada kondisi tanah yang kandungan liatnya tinggi akan membuat pertumbuhan bawang putih menjadi terhamabat. Selain itu budidaya bawang putih juga memerlukan kondisi lahan yang drainasenya baik.

Bawang putih dapat tumbuh pada pH tanah 5,5-7,5, akan tetapi pH optimal untuk budidaya bawang putih yaitu pH netral antara 6,5-7.

Bawang putih cocok dibudidayakan pada iklim kering dengan suhu 15-20oC dengan curah hujan 110-200mm/bulan atau 800-2.000/tahun. Untuk itu budidaya bawang putih akan lebih baik apabila diusahakan pada dataran tinggi, yaitu kurang lebih 700-1000 mdpl.

Budidaya Tanaman Bawang Putih

1. Pembibitan

Proses pembibitan bawang putih dilakukan dengan vegetatif menggunakan siung. Umbi yang digunakan sebagai bibit hendaknya bermutu tinggi, berasal dari tanaman yang normal, sehat dan bebas dari hama dan penyakit.

Selain itu bibit harus bernas, pangkal batang berisi penuh dan keras, serta memiliki bobot 1,5-3 gram per siung.

Cara mendapatkan bibit bawang putih adalah dengan memipil umbi. Ambil umbi yang siungnya besar. Siung yang ukuranya kecil biasanya terdapat pada bagian tengah umbi bawang putih.

Langkah berikutnya adalah tanam siung bawang putih pada lubang tanam yang ukuranya 2/3 bagian terbenam ke dalam tanah dengan posisi tegak.

Hindari penanaman yang terlalu dalam karena dapat menyebabkan tanaman tumbuh dengan lambat dan beresiko terjadi pembusukan.

Namun apabila ditanam terlalu dangkal akan mengakibatkan tanaman mudah roboh. Selain itu pastikan posisi siung agar tidak terbalik, karena meskipun dapat tumbuh akan mengakibatkan pertumbuhanya tidak sempurna

2. Persiapan lahan

Sebelum penanaman, lahan harus diolah terlebih dahulu. Lahan harus dibersihkan dari gulma, dicangkul atau dibajak agar gembur.

Setelah itu, lahan dibiarkan selama 10 hari sebelum dilakukan pencangkulan yang kedua kalinya.

Jika pH tanah asam maka perlu dilakukan penambahan kapur untuk menigkatkan pH tanah.

Pada pH tanah 5 tambahkan kapur dengan dosis dolomit 5,5 ton ha-1  , kemudian pada pH tanah 5,5 tambahkan 3,1 ton ha-1  , dan pada pH 6 tambhakan 0,75 ton ha-1  . Selanjutnya buat bedengan dan saluran airnya, serta tambahkan pupuk dasar.

Sama seperti tanaman yang lain, bawang putih juga sensitif dengan air. Jadi harus dibuat bedengan dengan ukuran lebar sekitar 80cm dan tinggi 40 cm, serta panjangnya menyesuaikan.

Untuk saluran air dibuat dengan lebar dan kedalaman yang sama, yaitu sekitar 40 cm.  kemudian lahan dibiarkan selama 2 minggu sebelum dilakukan penanaman.

3. Penanaman Bibit

Jarak tanam berperan penting didalam mendapatkan hasil maksimal. Penggunaan jarak tanam yang tepat akan meningkatkan hasil umbi bawang putih per hektar.

Penggunaan jarak tanam yang terlalu rapat akan menghasilkan umbi yang berukuran kecil. Secara umum budidaya bawang putih menggunakan jarak tanam, yaitu 15 x 10 cm atau 15 x 20 cm.

Penanaman bawang putih yang menggunakan jarak tanam 15 x 10 cm akan membutuhkan bibit kurang lebih 670.000 siung bawang. Sedangkan penggunaan jarak tanam 15 x 20 akan membutuhkan bibit sekitar 330.000 siung.

4. Perawatan Bawang Putih

Perawatan bawang putih terdiri dari pemupukan, pengendalian hama dan lainnya.

– Pemupukan, yang pertama adalah pemupukan dasar yakni menggunakan pupuk kandang.

Pupuk dasar yang diberikan, antara lain pupuk kandang dengan dosis 20 ton ha-1 , urea 200 kg/ ha-1,TSP 130 kg/ ha-1, dan ZK 200 kg/ ha-1.

Kemudian pupuk susulan diberikan setelah tanaman berumur 15 hari setelah tanam, yaitu pupuk urea sebanyak 100 kg/ ha-1. Pupuk susulan yang kedua diberikan setelah tanaman berumur 35 hari setelah tanam, yaitu pupuk ZA sebanyak 100 kg / ha-1.

– Penyulaman, yakni mengganti tanaman yang mati. Penyulaman biasanya dilakukan setelah seminggu penanaman bibit.

– Penyiangan, yakni menyingkirkan gulma di sekitar tanaman. Penyiangan biasanya dilakukan dua kali bahkan lebih tergantung kondisi lingkunganya dari populasi gulma yang tumbuh.

Penyiangan dapat dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, bersamaan dengan itu dapat dilakukanya pendangiran untuk mengemburkan tanah. Selanjutnya penyiangan dilakukan kembali saat tanaman berumur 4-5 minggu setelah tanam.

– Pengairan, yakni penyiraman air ke tanaman setiap hari, yaitu pada pagi atau sore.

Kemudian setelah tanaman tumbuh dengan baik pengairan perlu dijarangkan menjadi 2-3 hari sekali bahkan lebih tergantung dari kondisi tanaman dan cuaca.

Selanjutnya pada saat menjelang panen, yaitu kira-kira berumur tiga bulan pemberian air sebaiknya dihentikan karena bawang putih telah mengahiri siklus hidupnya. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya pembusukan pada umbi bawang putih.

– Pengendalian Hama

Hama utama pada tanaman bawang putih adalah hama ulat bawang (Spodoptera exigua) yang menyerang sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim hujan. Jika tidak dikendalikan serangan hama tersebut dapat menyebabkan kegagalan panen. Hama utama lainnya adalah lalat pengorok daun (Liriomyza chinensis).

Cara pengendaliannya adalah dengan menyemprotkan pestisida hingga hama hilang.

5. Proses Panen

Melansir sentrabudidaya.com, masa tanam bawang putih berkisar 90-120 hari.

Masa panen bawang putih dapat ditentukan berdasarkan jenis serta cuaca di lokasi tanam.

Biasanya masa panen bawang putih berkisar antara 90-120 hari, tergantung jenisnya.

Panas akan mempercepat perkembangan mereka, sementara suhu dingin dapat memperlambat proses perkembangan tanaman.

Umbi bawang siap untuk dipanen ketika bagian tengah daun nampak menguning cenderung coklat.

Jika daun sudah kering Anda bisa memanen bawang putih dengan cara melonggarkan permukaan tanah dengan menggunakan sekop.

Ketika makin banyak ruang yang terbuat, angkat daun hingga bawang terlihat.

Sesudah dicabut, jemur bawang putih beserta daunnya di bawah sinar matahari sebelum dibersihkan dari daunnya.

Demikian ulasan mengenai cara budidaya bawang putih yang benar. Semoga bermanfaat. (*)