Ada Vaksin Covid-19 Berbayar, Ini Daftar Harganya

Pelayananpublik.id- Pemerintah sedang mengejar pembentukan herd immunity Covid-19 dengan cara vaksinasi warga. Setiap hari ribuan orang telah divaksinasi namun begitu hingga saat ini masih banyak warga yang belum mendapat vaksin.

Menutupi kekurangan vaksin, PT Kimia Farma Diagnostika menyediakan 40.000 dosis vaksin individu berbayar untuk tahap pertama penyaluran di enam kota Jawa hingga Bali.

Hal itu dikatakan Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra, dikutip dari Republika, Minggu (11/7/2021).

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Ia mengatakan PT Kimia Farma telah membuka delapan titik penjualan vaksin Covid-19 melalui jaringan klinik perusahaan. Masing-masing di Jakarta, lalu Bandung, Solo, Semarang, Surabaya dan Bali.

“Masing-masing titik kami siapkan 5.000 dosis sambil melihat kesiapan animo maupun demand masyarakat,” jelasnya.

Lalu berapa kira-kira uang yang harus dipersiapkan jika ingin membeli vaksin Covid-19 di Kimia Farma?

Menurut aturan pemerintah yang ada, harga vaksin berbayar per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910.

Jadi biaya untuk per dosis vaksin adalah Rp439.570. Setiap orang mendapatkan injeksi sebanyak dua kali, sehingga harga paket lengkap vaksin berbayar itu mencapai Rp879.140 per individu.

Adapun vaksin berbayar ini baru bisa diakses Senin 12 Juli 2021. Jenis vaksin yang diberikan adalah Sinopharm.

Selain menyediakan vaksin di klinik, Kimia Farma melalui Kimia Farma Diagnostika juga akan memperluas jangkauan penyediaan vaksin berbayar.

Mulai dari bandara hingga ke pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota besar, usai pemerintah mencabut kebijakan PPKM Darurat.

“Vaksinasi ini opsional, tidak wajib, masyarakat bisa memilih karena tidak semua orang bisa terdaftar di badan usaha atau badan hukum,” kata Agus.

Jangan Timpang

Sebelumnya, terkait vaksin berbayar ini, Anggota Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menegaskan, daerah yang dapat melakukan vaksinasi individu berbayar baiknya ialah daerah yang sudah terdapat akses vaksin gratis yang mudah bagi masyarakat.

“Jangan sampai nanti nggak ada akses vaksin gratis di daerah tersebut, tapi masyarakat justru disodorkan vaksin berbayar, ini akan jadi yang kaya bisa vaksin yang miskin nggak bisa, akhirnya jadi ketimpangan itu harus dihindari,” katanya dikutip dari Kontan, Minggu (11/7).

Kata dia, vaksinasi berbayar dapat dilakukan hanya pada daerah yang sudah memiliki banyak akses vaksinasi gratis bagi masyarakat. Sehingga bagi masyarakat yang secara ekonomi mampu dapat memilih akses vaksin berbayar.

Namun kembali YLKI menegaskan vaksinasi gratis bagi masyarakat harus tetap menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Adanya rencana vaksinasi berbayar juga jangan sampai menimbulkan ketimpangan di masyarakat, oleh karenanya akses vaksin gratis harus tetap diutamakan.

“Akses vaksin gratis itu harus tersedia, baru dia boleh berikan kesempatan kepada Kimia Farma buka akses vaksin individu (berbayar). Hak sehat kan milik semua. Jangan daerah yang masih sulit akses vaksin gratis malah dibuka vaksin berbayar,” imbuhnya. (*)