Tahukah Anda, Limbah Makananan Bikin Negara Rugi Rp551 Triliun Per Tahun

Pelayananpublik.id- Tahukah Anda, selain menimbulkan polusi, limbah makanan juga menyebabkan kerugian besar tiap tahunnya untuk negara.

Berdasarkan kajian Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama Waste4Change menunjukkan bahwa Indonesia menderita kerugian Rp213-551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia per tahun.

Peluncuran kajian ini didukung oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia serta United Kingdom Foreign, Commonwealth, and Development Office (UKFCDO).

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan hasil kajian menunjukkan timbulan FLW menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp213-551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia per tahun.

Sementara di sektor lingkungan, pada periode 2000-2019 atau selama 20 tahun lamanya, timbulan FLW di Indonesia mencapai 23-48 juta ton per tahun.

“Itu setara dengan 115-184 kg per kapita per tahun,” katanya dikutip dari Bisnis.

Timbulan itu juga menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1.702,9 Megaton CO2, ekuivalen atau setara dengan 7,29 persen rata-rata emisi GRK Indonesia per tahun.

Sementara dari segi sosial, kehilangan kandungan energi yang hilang akibat FLW diperkirakan setara dengan porsi makan 61 juta-125 juta orang per tahun.

Adapun timbulan FLW di Indonesia didominasi oleh jenis padi-padian yakni beras, jagung, gandum, dan produk terkait.

Sedangkan jenis pangan yang prosesnya paling tidak efisien adalah sayur-sayuran, di mana kehilangannya mencapai 62,8 persen dari seluruh suplai domestik sayur-sayuran yang ada di Indonesia.

“Dengan menyajikan sejumlah hasil analisis yang bersifat evidence-based, Kajian Food Loss and Waste di Indonesia ini menjadi pedoman dan referensi bagi para pengambil kebijakan sehingga implementasi pembangunan rendah karbon di Indonesia dapat memenuhi target yang telah ditetapkan,” ujar Suharso.

Dia menambahkan, hasil kajian juga diharapkan dapat digunakan sebagai landasan untuk penyusunan kebijakan guna membantu mewujudkan komitmen Indonesia dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). (*)

Sumber: Bisnis.com