Apa Itu Skripsi, Ciri, Jenis Hingga Tips Sukses Membuat Skripsi

Pelayananpublik.id- Hampir semua orang pernah mendengar kata skripsi. Apalagi dari kalangan akademis, kata skripsi tentu sudah tidak asing dan menjadi ‘makanan’ sehari-hari.

Skripsi bagi sebagian orang adalah kegembiraan sebab itu pertanda kuliah mereka akan segera usai. Namun bagi yang lainnya, skripsi ini bagai jalan berduri, atau lebih mirip shirotol mustaqim, yang mau tak mau harus dilalui dengan bekal iman yang cukup.

Bagaimana tidak, tak semua orang bisa dengan mulus menyelesaikan skripsi. Proses akhir studi sarjana itu biasa dilalui dengan air mata, drama, bahkan banyak yang putus asa dan pasrah di DO.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Nah, bagi Anda yang masuk kuliah tahun ini jangan ngeri dulu dengan yang namanya skripsi ini. sebab ini adalah syarat yang artinya mau tidak mau harus Anda kerjakan sebelum Anda menjadi sarjana.

Dari itu, ada baiknya kenali dulu apa itu skripsi, cirinya, apa unsurnya hingga bagaimana cara mudah untuk membuatnya. Dengan memahami ini, setidaknya Anda tidak terlalu tersesat ketika membuatnya nanti.

Apa Itu Skripsi

Secara umum pengertian skripsi merupakan karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat lulus perguruan tinggi.

Skripsi ini harus ditulis mahasiswa berdasarkan konsentrasi keilmuan yang mereka pelajari sebagai tugas akhir menuntaskan program sarjana strata 1 (S1). Jadi kalau Anda jurusan Sastra, jangan coba-coba ajukan judul tentang penyakit jantung atau tentang desain cafe kekinian, pasti ditolak.

Dalam penulisannya, skripsi memiliki aturan serta format yang jelas dan sistematis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh Mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya.

Menurut Maryaeni skripsi adalah karya akhir atau karya puncak yang dianggap bisa dan dapat memberikan indikator kadar pemahaman atau kadar ketercapaian displin dari ilmu Mahasiswa yang bersangkutan.

Sedangkan Munslich Mansnur mendefenisikan skripsi sebagai karya ilmiah yang ditulis Mahasiswa program Sarjana S-1 yang membahas topik atau bidang tertentu berdasarkan hasil kajian pustaka yang ditulis oleh para ahli, hasil penelitian lapangan, atau hasil pengembangan (eksperimen). (2009: 4)

Rahyono Fx, mengartikan skripsi sebagai laporan tertulis dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa dengan bimbingan Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan para Penguji Skripsi dan sebagai syarat untuk memperoleh derajat Sarjana (S-1). (2010:23)

Ciri-ciri Skripsi

Dari beberapa pendapat ahli mengenai skripsi di atas, kita bisa simpulkan beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki sebuah karya ilmiah agar bisa disebut skripsi.

1. Hasil Karya Sendiri

Skripsi harus original, bukan tiruan milik orang lain. Jika Anda meniru atau menjiplak karya orang lain, Anda bisa dituduh plagiarisme dan itu ada hukumannya loh.

Mungkin saat ini Anda hanya ‘kaleng-kaleng’ yang skripsinya tidak diperhatikan orang. Namun jika suatu hari Anda mau jadi ‘orang’, misalnya jadi Anggota DPR, kepala daerah, kepala sekolah, apalagi rektor, maka skripsi plagiat Anda bisa dipersoalkan.

Jadi menghindari itu biasanya kampus meminta mahasiswa membuat surat pernyataan diatas kertas yang bersegel dilengkapi dan bermaterai yang menyatakan karya itu asli.

2. Relevan dengan Bidang Studi

Skripsi harus memiliki hubungan atau Relevansi dengan Bidang Studi atau Program Studi Mahasiswa. Seperti yang dijelaskan di atas tadi, jika Anda jurusan Sastra silakan bahas hal mengenai sastra, bukan ilmu kedokteran.

3. Memiliki manfaat teoritis atau praktis dari Skripsi

Skripsi dibuat minimal dengan tujuan menambah pengetahuan di pembaca.

4. Sesuai dan berdasarkan dengan kaidah-kaidah keilmuan

Skripsi harus sesuai dengan kaidah keilmuan. Artinya pembahasan dan penelitiannya juga harus berbasis ilmu pengetahuan.

5. Sesuai EYD

Skripsi harus ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, rapi, baik dan benar sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Jika tulisan Anda berantakan, siap-siap skripsinya dicoret-coret oleh dosen.

Jenis-jenis Skripsi

Skripsi terbagi dalam beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan bagaimana cara penulis mendapatkaan dan memproses datanya dan sampai kepada kesimpulan. Adapun beberapa jenis skripsi adalah sebagai berikut:

1. Skripsi Hasil Kajian Pustaka

Kajian pustaka ialah kajian atau pembahasan suatu topik yang dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yang berpijak pada pengkajian kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

Bahan-bahan pustaka ini diposisikan sebagai sumber ide atau inspirasi yang dapat membangkitkan gagasan atau pemikiran lain. Oleh karena itu, pola pikir deduktif sering diterapkan dalam skripsi jenis kajian pustaka ini.

Jadi dalam skripsi ini tidak dilakukan observasi pada sampel seperti penelitian kuantitatif atau penelitian langsung ke lapangan. Skripsi ini hanya bermodal baca buku.

2. Skripsi Hasil Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan ialah jenis penelitian yang berorentasi pada pengumpulan data empiris dilapangan. skripsi jenis penelitian lapangan ini ada dua jenis, yaitu skripsi penelitian lapangan kuantitatif dan skripsi penelitian lapangan kualitatif.

3. Skripsi Hasil Pengembangan

Penelitian pengembangan ialah perancangan kegiatan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan aktual dengan memanfaatkan teori-teori, dan konsep-konsep, dan prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian yang relevan.

Skripsi berjenis penelitian lapangan berupaya menguji jawaban yang diajukan terhadap suatu masalah, skripsi berjenis pengembangan berupaya menerapkan pemecahan suatu masalah.

Biasanya orang menggunakan metode kuisioner dan penelitian terhadap objek dalam mengerjakan skripsi jenis ini.

Tujuan Skripsi

Tujuan yang diperoleh dari manfaat penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

– Memberikan pemahaman mahasiswa tentang bagaimana berpikir imiah dan logis mengenai suatu fenomena tertentu dan menyajikannya secara terstruktur dan sistematis.

– Memadukan ketrampilan dan pengetahuan penulis dalam memahami, menggambarkan, menganalisis dan emnjelaskan permasalahan dan pemecahan masalah sesuai dengan bidang keilmuan yang di ambil.

– Skripsi sebagai syarat untuk mendapatkan gelar akademik sarjana dari perguruan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ataupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS)

Syarat Mengajukan Skripsi

Jika Anda ingin mengajukan skripsi, Anda harus memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan itu tergantung prodi masing-masing, namun ada beberapa persyaratan umum yang biasa dibuat kampus, seperti misalnya:

1. Minimal telah lulus Mata Kuliah dari sebuah Perguruan Tinggi yang bebannya 110 SKS (bisa lebih).
Jadi misalnya Anda sudah lulus 110 SKS di semester 6, Anda sudah bisa mengajukan skripsi.

2. Lulus Seminar Proposal

Lulus 110 SKS itu juga berarti Anda sudah lulus seminar proposal atau sempro. Jika Anda lulus sempro, artinya topik yang Anda pilih sudah disetujui dan Anda bisa lanjut ke pembuatan skripsi.

3. Nilai Bersih

Jika ada nilai D tidak boleh dari 20% serta tidak boleh ada nilai E. Kalau ada nilai E, maka Anda harus mengulang terlebih dulu atau mengambil ujian khusus hingga nilainya naik menjadi minimal D.

4. Telah lulus Mata Kuliah kejurusan yang sesuai dengan Program Studi Mahasiswa

Proses Pengajuan Skripsi

1. Pengajuan judul skripsi

2. Pengajuan proposal skripsi

Proposal skripsi disusun setelah judul telah disetujui oleh dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II. Nantinya proposal skripsi berisi BAB I. BAB II, dan BAB III. Jadi itu hanya dari latar belakang, sampai penjelasan tentang metode penelitian saja. Jika disetujui, BAB IV atau pembahasaan serta kesimpulan di BAB V akan Anda bahas di Skripsi nanti.

3. Seminar proposal skripsi

Seminar proposal dilakukan setelah mendapat persetujuan dari kedua pembimbing, dalam hal ini mahasiswa mempresentasikan proposalnya yang terdiri dari 3 bab seperti yang telah dijelaskan diatas. Selain dosen pembimbing juga terdapat dosen penguji atau yang sering disebut dengan validator.

4. Penelitian

Jika lulus sempro, Anda baru bisa melakukaan penelitian, baik kajian pustaka maupun penelitian lapangan.

5. Bimbingan Skripsi

Sebenarnya bimbingan skripsi sudah dilakukan sejak awal Anda mau seminar proposal. Tapi saat pengerjaan skripsi maka bimbingan harus semakin intens, hingga Anda mendapat ACC dari kedua dosen pembimbing Anda.

6. Ujian skripsi

Setelah dosen pembimbing (doping) memberikan tanda tangan persetujuan (ACC), maka Anda boleh mengajukan ujian skripsi. Nanti di sana Anda akan diuji oleh dosen penguji dan doping Anda sendiri.

7. Revisi

Usai diuji, pasti ada beberapa kesalahan baik kecil maupun besar terdapat pada skripsi Anda. Maka dari itu sebelum dicetak, Anda harus merevisinya dulu. Kemudian setelah direvisi, Anda mencetak beberapa eksemplar untuk diserahkan ke Prodi, lalu Anda bisa wisuda.

Tips Sukses Membuat Skripsi

Jika dilihat tahapan pengajuan skripsi itu sepertinya mudah sekali bukan. Namun aslinya, Anda bisa menangis dan berdarah-darah menjalaninya.

Tapi tenang, tidak sedikit kok orang seperti Anda, terjebak dalam kebingunan pengerjaaan skripsi yang mangkrak. Untuk itu kami akan membagi tips agar Anda bisa mengerjakan skripsi dengan mudah.

1. Ambil Topik yang Anda Sukai

Langkah kesuksesan Anda dalam membuat skripsi dimulai dengan penentuan topik. Ambillah topik yang Anda sukai dan kuasai, minimal Anda mengerti. Jangan hanya karena gengsi, Anda mengambil topik yang overhelming supaya dibilang keren. Jangan terpancing untuk sok keren dan mengambil topik yang susah, apalagi Anda orangnya tipe yang mudah menyerah.

2. Pertimbangkan Sumber Penelitian

Nah, selain ambil topik yang mudah, Anda juga sebaiknya perharikan resourches yang Anda miliki. Maksudnya, apa yang Anda teliti itu harus mudah didapatkan. Jangan sampai Anda mau membahas A, tapi semua resourchesnya masih tidak ada.

Misalnya Anda mau membahas novel asal Rusia, novelnya saja Anda belum punya, atau tidak tersedia terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Ini akan mempersulit Anda. Jangan berfikir “ah nanti bisa dicari sambil mengerjakan skripsi”,cari dulu baru kerjakan skripsinya.

3. Pemilihan Doping

Ada kalanya kampus memberikan kita kesempatan memilih dosen pembimbing. Selain doping Anda harus orang yang mengerti dengan topik yang Anda bahas, pertimbangkan juga cara dia berkomunikasi dengan mahasiswa. Dan yang penting dia mudah ditemui serta komunikatif.

4. Harus Ada Target dan Evaluasi

Masa-masa menyusun skripsi sering kali dipenuhi godaan terutama godaan untuk nyantai. Pernah mengalami ketika buka laptop langsung mengantuk? Nah, itu salahsatunya. Itu kalau diikuti terus Anda bisa terlena dan semakin malas mengerjakan skripsi. Ini lah musuh Anda yang paling utama, bukan dosen, bukan materi dan bukan uang.

Untuk itu, Anda harus membuat target dan evaluasi untuk diri Anda sendiri. Buat jadwal setiap hari apa yang harus Anda kerjakan dan evaluasi apa masalahnya. Contohnya seperti ini.

Senin 9 Januari

– bertemu doping mendiskusikan topik
– ke perpustakaan mencari buku
– Ke jurusan mengurus surat pengajuan

Selasa 10 Januari

– print proposal
– bertemu doping menyerahkan draf proposal

Senin 16 Januari

– bertemu doping dan meminta surat persetujuan
– ke perpustakaan daerah
– menulis Bab I

Dan seterusnya.

Nah misalnya Anda tidak memenuhi target di timeline, tuliskan alasannya. Apakah karena suatu hal, karena sakit, atau malas. Dengan begitu Anda bisa mengevaluasi diri Anda sendiri.

5. Beri Reward dan Punishment untuk Diri Sendiri

Perlu Anda ingat, kunci kesuksesan menulis skripsi adalah diri Anda sendiri, yang lain hanya penunjang. Dari itu, yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa melaluinya.

Ketika target berhasil, misalnya BAB I, II, III sudah selesai tepat sesuai timeline. Anda boleh kasi hadiah ke diri sendiri dengan makan ice cream, misalnya, atau apa yang Anda suka.

Dan ketika Anda gagal, atau target tidak tercapai, Anda beri hukuman kecil, misalnya tidak boleh nonton drakor selama target belum tercapai.

6. Segarkan Otak

Kadang kita menemukan jalan buntu dalam membuat skripsi, buntu dan sama sekali tidak bergairah lagi, apalagi kalau skripsinya dicoret terus. Kalau begitu tidak ada salahnya Anda refreshing, jangan dipaksakan. Biarkan pikiran segar kembali sebelum kembali bergelut dengan skripsi. Tapi ingat, selesai refreshing Anda harus kembali lagi pada tugas Anda.

Demikian ulasan mengenai apa itu skripsi, mulai dari pengerian, jenis, hingga tips membuat skripsi dengan mudah. Semoga bermanfaat. (*)