Pelayananpublik.id– Hidup bermasyarakat dalam komunitas yang heterogen memang memiliki tantangan tersendiri. Terkadang gesekan dan friksi tidak terhindarkan bahkan karena masalah yang sepele sekalipun.
Dari situ timbullah masalah sosial yang kemudian harus dihadapi masyarakat tersebut.
Misalnya, ada sebuah tempat perjudian di desa, dan itu meresahkan penduduk karena biasanya mereka bukan hanya berjudi, tapi juga berkelahi. Bahkan sejak tempat judi itu berdiri rumah orang desa jadi sering kemalingan.

Itu hanya satu dari sekian banyak penyebab masalah sosial bisa mengemuka ke publik.
Lalu apa itu masalah sosial? Sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya kita simak dulu pengertian masalah sosial berikut ini.
Pengertian Masalah Sosial
Defenisi masalah sosial adalah suatu hal atau masalah yang timbul di tengah masyarakat dan harus dicari solusi permasalahannya.
Lebih sederhana, masalah sosial bisa diartikan sebagai masalah yang berdampak pada orang banyak atau suatu masyarakat.
Agar lebih jelas lagi, berikut kami rangkum pengertian masalah sosial menurut beberapa pendapat ahli.
– Soerjono Soekanto
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
– Vincent Parillo Parillo dalam Soetomo (2013)
Masalah sosial ialah masalah yang bertahan untuk sebuah periode waktu tertentu.
– Soetomo
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
– Lesli
Masalah sosial diartikan sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
Karakteristik Masalah Sosial
Nah, ada banyak masalah yang terjadi pada masyarakat tapi tidak semuanya bisa disebut sebagai masalah sosial. Misalnya Anda berkelahi dengan tetangga, jika perkelahian itu tidak meresahkan warga sekitar, maka itu bukan masalah sosial, tapi mungkin lebih ke masalah pribadi.
Namun, jika itu sudah meresahkan dan melibatkan orang banyak, misalnya jadi menimbulkan tawuran antar kampung, maka itu menjadi masalah sosial.
Dengan demikian, ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki suatu masalah sebelum bisa disebut sebagai masalah sosial.
Dalam ilmu sosiologi, suatu masalah bisa dikategorikan sebagai masalah sosial dengan melihat beberapa hal, yaitu:
1. Perbedaan kenyataan dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat
Misalnya di suatu wilayah ada sekelompok orang yang melakukan hal di luar kebiasaan masyarakat setempat dan menimbulkan ketidaksenangan masyarakat. Contohnya di sebuah desa setiap magrib orang tidak boleh keluar jika tidak ada keperluan, dan harus berada di masjid. Ketika ada sekelompok orang yang kibotan saat magrib di daerah itu, pasti membuat masyarakat tidak senang, itu jadi masalah sosial.
2. Sumber yang menyebabkan masalah terjadi
Sumber masalah ini bisa terjadi karena adanya suatu kondisi sosial tertentu atau karena adanya suatu bencana yang berdampak pada masyarakat luas. Contohnya, saat pandemi COVID-19 berlangsung, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, hingga akhirnya pemasukan orang-orang tersebut berkurang dan menimbulkan kemiskinan.
3. Orang atau masyarakat yang menentukan
Jadi suatu kondisi bisa dikatakan sebagai masalah sosial kalau sudah ada pihak berwenang yang menentukan kalau suatu kondisi adalah sebuah masalah sosial. Pihak yang berwenang disini bisa pemerintah, tokoh masyarakat, atau organisasi yang berpengaruh besar.
4. Perhatian masyarakat
Suatu hal bisa menjadi masalah sosial adalah jika mendapat perhatian dari masyarakat.
5. Membutuhkan Solusi
Suatu hal akan menjadi masalah masyarakat jika butuh solusi atau penyelesaian agar tidak membawa kerusakan pada masyarakat tersebut.
Teori Masalah Sosial
– Teori Fungsionalisme
Teori ini berkaitan dengan bagaimana masyarakat menghadapi suatu masalah yang dianggap menjadi masalah sendiri. Perumpamaannya adalah jika ada bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh lain juga akan terpengaruh. Teori ini dicetuskan oleh Emile Durkheim, sosiolog asal Prancis.
– Teori Konflik
Dalam teori ini permasalah sosial muncul karena adanya perbedaan kelas sosial. Teori konflik dicetuskan oleh Karl Marx. Oleh karena itu, dalam teori Marx ada istilah borjuis (pemilik modal atau orang kaya) dan proletar (kaum buruh).
– Teori Interaksi Simbolik
Salah satu tokoh teori ini adalah Erving Goffman, sosiolog asal Kanada. Goffman mengatakan kalau permasalahan sosial terjadi karena memang kondisi tersebut sudah dicap bermasalah oleh masyarakat. Masyarakatlah yang memberikan label atau karakter yang buruk pada kondisi individu atau sebuah kelompok.
Faktor Penyebab Masalah Sosial
1. Faktor Ekonomi, yakni ketidakmampuan individu atau kelompok untuk mencukupi kebutuhan hidupnya secara layak.
Contoh masalah sosial faktor ekonomi; kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial, dan pengangguran.
2. Faktor Budaya, yakni disebabkan karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan kepentingan sosial pada pola masyarakat yang heterogen atau multikultural. Contohnya kenakalan remaja, konflik agama, pernikahan dini dan lainnya.
3. Faktor Biologis, yakni masalah yang timbul akibat adanya ketidaksesuain keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat. Contohnya pandemi Covid-19.
4. Faktor Psikologis, yakni berkaitan dengan masalah pola pikir suatu masyarakat atau pribadi tertentu bersinggungan dengan tatanan kehidupan sosial. Contohnya adanya aliran sesat, raja dan nabi palsu.
Jenis-jenis Masalah Sosial
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan juga merupakan masalah global.
2.Kriminalitas
Jenis permasalahan sosial lainnya adalah kriminalitas. Kriminalitas adalah perilaku yang melanggar norma-norma sosial dan undang-undang pidana, bertentangan dengan moral kemanusiaan, bersifat merugikan, sehingga ditentang oleh masyarakat.
Dalam pandangan sosiologis, kejahatan diartikan sebagai semua bentuk ucapan dan tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial, serta merugikan dan mengganggu keselamatan masyarakat, baik secara ekonomis, politis maupun sosial psikologis.
3. Ketidakharmonisan Keluarga
Masalah sosial yang paling sering ditemukan adalah ketidakharmonisan keluarga, misalnya kekerasan dalam rumahtangga, kekerasan pada anak, penelantaran anak dan sebagainya.
Kenakalan remaja yang terjadi dari waktu kewaktu menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitas. Berbagai kasus kenakalan seperti tawuran pelajar hingga pembunuhan oleh anak usia remaja dinilai salah satunya disebabkan oleh ketidakharmonisan keluarga.
Ketidakharmonisan keluarga juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang. Ketidakharmonisan keluarga merupakan perpecahan keluarga sebagai unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya.
4. Kesenjangan Sosial.
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Fenomena ini terjadi hampir disemua negara di dunia termasuk Indonesia. Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah terlihat antara yang kaya dan miskin, maupun antara pejabat dengan rakyat. Yang menjadi faktor penyebab terjadinya kesenjangan sosial diantaranya adalah kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan.
5. Peperangan.
Sosiologi menganggap peperangan sebagai suatu gejala yang disebabkan oleh berbagai faktor. Peperangan merupakan satu bentuk pertentangan dan juga suatu lembaga kemasyarakatan. Peperangan mengakibatkan disorganisasi sosial dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang ke luar sebagai pemenang, apalagi bagi negara yang kalah.
6. Kependudukan.
Salah satu tanggung jawab utama negara adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk serta mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap gangguan memperoleh kesejahteraan.
Karena Kesejahteraan penduduk mengalami gangguan oleh perubahan-perubahan demografis yang seringkali tidak dirasakan.
Di Indonesia masalah kependudukan yang masih membelit adalah persebaran penduduk, meskipun tingkat kelahiran mulai bisa dikendalikan, dan yang masih sering disebut-sebut adalah kualitas SDM yang rendah.
7.Kebodohan.
Salah satu dampak negatif dari kebodohan adalah orang akan mudah untuk diperalat oleh orang lain. Selain itu kebodohan akan membawa orang sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan bisa disebabkan oleh pendidikan yang rendah ataupun kurangnya pemerataan pendidikan.
Demikian ulasan mengenai masalah sosial mulai dari pengertiannya, penyebab, hingga jenisnya. Semoga bermanfaat. (*)