Kemenkes Klaim Virus Covid-19 Jenis Baru Belum Masuk Indonesia

Pelayananpublik.id- Belum lagi selesai membasmi virus Covid-19 asal Wuhan China, kini Indonesia dihantui Covid-19 jenis baru yang berasal dari Inggris.

Varian baru virus Covid-19 ini disebut lebih berbahaya dan cepat menular dibandingkan seniornya.

Namun, Kementerian Kesehatan RI meminta warga tetap tenang karena virus jenis baru ini belum ditemukan masuk ke Indonesia.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono dikutip dari Viva.co.id, Rabu (3/2/2021).

Ia mengatakan bahwa Kemenkes telah melakukan studi karakteristik virus SARS-CoV-2 di hampir seluruh wilayah Indonesia. Beberapa daerah yang telah dilakukan studi karakteristik kasus adalah di Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan, Sumatra, Maluku dan Sulawesi.

Dante menjelaskan mutasi virus adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun mutasi virus corona seperti yang terjadi di Inggris, tidak ditemukan di Indonesia.

“Dari mutasi yang kami pelajari, khususnya mutasi COVID-19 di UK yaitu D614G, masih sampai hari kemarin sudah kami lakukan beberapa evaluasi, dan Alhamdulillah sampai saat ini belum ada mutasi varian dari UK,” katanya.

Dante mengatakan, Meski belum ada temuan varian COVID-19 dari Inggris, Kemenkes tetap akan melakukan evaluasi terhadap karakteristik B117 asal Inggris tersebut.

Hal itu agar Kemenkes mengetahui lebih awal pola penyebarannya dan pendekatan pengobatan yang efektif.

“Kenapa kita harus melakukan evaluasi dari mutasi tersebut, karena kita ingin mengetahui pola sensitivitas dari PCR berubah, kemudian apakah pola penyebaran berubah, kemudian kesakitan berubah, sehingga kita bisa melakukan pendekatan pengobatan yang lebih efektif lagi,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan akan terus melakukan riset lebih lanjut terkait varian baru virus COVID-19 ini. “Varian ini menjadi salah satu bagian intervensi Kementerian Kesehatan untuk melakukan riset yang mendeteksi secara lebih dini pola-pola yang mungkin berubah dan mungkin akan menyebabkan pandemi berkepanjangan,” ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyatakan lonjakan kasus positif di Indonesia bukan karena ada varian baru SARS CoV-2 yang menyebar seperti di Inggris. Hingga saat ini tidak ditemukan mutasi B117 seperti yang tersebar di Inggris, mutasi yang banyak ditemukan yakni D614G. (*)