Kemenkes: Semua RS Swasta Boleh Buka Layanan Covid-19

Pelayananpublik.id- Kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan angka menurun secara signifikan. Bahkan hari ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 1 juta.

Dengan demikian petugas medis sudah pasti kewalahan menghadapi pasien yang terus membludak. Tak jarang pasien ditolak rumah sakit karena kamar sudah penuh.

Seperti yang diketahui, tidak semua rumah sakit membuka layanan untuk Covid-19. Pemerintah hanya menunjuk beberapa RS untuk menjadi rujukan pelayananan Covid-19.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Namun mulai saat ini semua rumah sakit swasta diizinkan membuka layanan Covid-19. Artinya, mereka boleh menerima pasien Covid-19.

Kemenkes bahkan meminta RS menambah atau mengalihfungsikan tempat tidur jadi sebanyak 40 persen dan ruang ICU sebanyak 25 persen, khususnya di zona merah.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir, Rabu (27/1/2021).

“Khususnya di rumah sakit yang berada di zona merah, diinstruksikan untuk menambah atau mengalihfungsikan tempat tidur minimal 40 persen untuk ruang isolasi pasien Covid-19 dan 25 persen untuk ruang ICU. Untuk rumah sakit yang berada di zona kuning, diinstruksikan mengalih fungsikan tempat tidur sebanyak 30 persen dan ICU 20 persen. Untuk zona hijau, diharapkan mengalih fungsikan 25 persen dan penambahan ICU 15 persen,” katanya, dikutip dari Republika Online.

Pmerintah, kata Kadir, menganjurkan agar semua rumah sakit sedapat mungkin mengantisipasi ini untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Efektivitas kebijakan ini secara umum menambah kapasitas dan kapabilitas rumah sakit di seluruh Indonesia.

“Rumah sakit di bawah Kementerian Kesehatan terjadi penambahan hampir 2.000 tempat tidur, atau peningkatan tempat tidur pasien Covid-19 dari 17 persen menjadi 38 persen dari semua rumah sakit tersebut,” ujar Abdul Kadir.

Begitupun, kata dia, penambahan kapasitas ini tidak permanen. Dia mengharapkan bahwa dalam waktu paling lama 1 bulan akan terjadi penurunan jumlah kasus positif usai lonjakan di awal tahun ini.

Ia menambahkan, semua strategi mulai dari penegakan 3M dan 3T harus benar-benar dijalankan.

“Mudah-mudahan dengan program vaksinasi yang sedang kita lakukan melengkapi usaha kita dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 ini,” ujarnya. (*)