Percakapan Pilot Sriwijaya Air SJ-182 yang Beredar di Tiktok Hoaks

Pelayananpublik.id- Pencarian terhadap korban dan pecahan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih terus berlangsung. Satu demi satu potongan tubuh korban teridentifikasi.

Duka pun masih menyelimuti keluarga para korban yang menanti teridentifikasinya keluarga mereka yang menjadi penumpang dalam pesawat itu.

Sayangnya, seiring pencarian berita-berita sesat alias hoaks pun merajalela muncul tanpa empati. Berbagai berita hoaks terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air pun wara-wiri di media sosial.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Teranyar ada berita hoaks yang membeberkan percakapan yang diklaim sebagai percakapan pilot yang terekam di cockpit voice recorder (CVR). Itu karena black box Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan.

Namun yang ditemukan bukanlah CVR melainkan FDR atau Flight Data Record. Jadi dipastikan rekaman suara yang beredar di media sosial itu adalah palsu.

Demikian dijelaskan Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati belum lama ini.

Adita mengatakan CVR masih belum ditemukan oleh regu pencari gabungan. Saat ini, ia mengatakan, yang baru ditemukan oleh tim pencarian gabungan ialah flight data record (FDR).

CVR dan FDR merupakan bagian dari kotak hitam atau black box.

“KNKT sedang melakukan analisis terhadap isi FDR,” kata Adita pada Republika, Kamis (14/1).

Ia meminta masyarakat berhati-hati dalam mengonsumsi informasi karena beredarnya hoaks.

“Kami meminta masyarakat untuk lebih cermat dalam mengkonsumsi informasi di media sosial,” kata dia.

Adita mengimbau masyarakat termasuk para keluarga korban supaya sabar menunggu hasil kerja tim gabungan.

“Masyarakat agar sabar menunggu hasil analisis FDR dan ditemukannya CVR. Mari kita doakan agar proses pencarian berjalan lancar,” kata Adita.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memantau peredaran unggahan video di media sosial TikTok yang diklaim sebagai transkrip percakapan antara pilot dan co-pilot Sriwijaya Air SJ-182. Kemenkominfo menyatakan informasi itu sebagai hoaks. (*)