Apa Itu Kemasan, Syarat, Fungsi, Tujuan dan Manfaatnya

Pelayananpublik.id- Jika membeli sebuah produk, banyak orang akan melihat kemasannya terlebih dahulu. Karena kemasan adalah bagian terluar yang bisa dilihat oleh pembeli.

Biasanya sebuah produk menarik perhatian pembeli lewat kemasannya. Dari itu banyak produsen yang memilih membuat kemasan yang baik agar produknya lebih dilirik orang.
Artinya, kemasan juga berperan penting dalam marketing sebuah produk. Semakin menarik kemasan, maka semakin tinggi kemungkinan produk Anda akan dilirik.
Nah, sebelum membahas lebih lanjut fungsi kemasan, ada baiknya simak dulu pengertian kemasan berikut ini.

Pengertian Kemasan

Secara umum, kemasan adalah pembungkus barang dari luar yang bertujuan melindungi isi di dalamnya.
Menurut Cahyorini dan Rusfian pengertian kemasan adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari struktur desain, desain grafis, dan informasi produk.
Sementara menurut Danger (1992) pengertian kemasan adalah wadah atau pembungkus yang berguna untuk menyiapkan barang agar siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan digunakan. Dengan adanya kemasan, produk di dalamnya akan terlindungi.
Kemudian menurut Rodriguez (2008), kemasan ialah wadah yang bisa mengubah kondisi dari bahan pangan dengan penambahan senyawa aktif agar mampu memperpanjang umur simpan dari bahan pangan yang dikemas, meningkatkan kemanan, dan mempertahankan kualitas produk.
Klimchuk dan Krasovec (2006) mengatakan kemasan adalah desain kreatif yang menghubungkan struktur, material, bentuk, warna, dan elemen desan dengan informasi produk lainnya agar dapat dipasarkan.

Persyaratan Kemasan

1.  daya kemas yang baik guna memudahkan proses penanganan, distribusi, alokasi, penyimpanan, dan penyusunan produk.

hari jadi pelayanan publik

2.  Mampu mengamankan isi produknya dari berbagai risiko dari luar, seperti perlindungan dari sinar matahari, kelembapan udara, bau asing, gesekan, benturan, dan kontaminasi mikroorganisme.

3. Desainnya memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen berkeinginan untuk membelinya.

4. Memprioritaskan pengenalan produk, informasi, tampilan, warna, dan keindahan bahannya.

5  Memiliki persyaratan ekonomi yang berarti kapasitas dapat mencukupi keinginan pasar, sasaran masyarakat, dan tujuan pembeli.

Fungsi Kemasan

Kemasan memiliki beberapa fungsi di antaranya untuk melindungi isinya. Sejatinya, selain fungsi marketing, kemasan juga seharusnya menjaga isinya. Jadi ada beberapa persyaratan ideal untuk kemasan.
– Inovational Opportunity yakni kemasan yang inovatif bisa memberikan manfaat bagi konsumen dan bisa menguntungkan perusahaan.
– Menunjukkan ciri khas. Kemasan berfungsi menunjukkan ciri khas dari suatu produk yang dijual. Maka dari itu, antara produk satu dengan yang lain harus memiliki kemasan yang berbeda.
– Menjadi brand image. Kemasan bisa menjadi brand image suatu perusahaan sehingga dapat menjadi salah satu identitas perusahaan yang mudah dikenali masyarakat.
– Menarik minat konsumen. Kemasan yang menarik juga berfungsi untuk mempengaruhi konsumen untuk membelinya, bahkan mengeluarkan uang lebih.
Misalnya kerupuk udang yang satu dibungkus dengan plastik polos biasa yang satunya lagi dikemas dengan plastik berkualitas serta ads tulisan dan gambar yang menarik, maka kerupuk udang yang kedua harganya pasti lebih mahal, padahal sama-sama kerupuk.
– Menjaga kualitas produk. Kemasan yang baik bisa meningkatkan kualitas produk yang ada di dalamnya. Kerupuk udang yang dibungkus dengan plastik biasa dikhawatirkan akan masuk angin dan melempem, berbeda dengan yang dibungkus plastik berkualitas kemudian dipress dengan mesin khusus.
Untuk barang dengan harga tinggi, kemasan pun dibuat sedemikian rupa agar produk di dalamnya aman sampai tangan konsumen.
Manfaat dan Tujuan Kemasan
Menurut Louw dan Kimber (2007), setidaknya terdapat tujuh manfaat dan tujuan dari kemasan suatu produk dan berikut penjelasannya.
1. Barrier Protection, yakni untuk melindungi produk dari hambatan oksigen uap air, debu, dan kotoran lainnya yang berpotensi merusak isi produk.
2. Physical Production, yakni untuk melindungi prouk dari suhu, getaran, guncangan, tekanan, dan lainnya yang ada di sekitarnya.
3. Information Transmision yakni memberi informasi mengenai cara menggunakan transportasi, daur ulang, dan membuang kemasan tersebut.
4. Containment or Agglomeration, yakni untuk pengelompokan agar proses penanganan dan distribusi menjadi lebih efisien.
5. Reducing Theft, mencegah pencurian dengan melihat kerusakan fisiknya atau selisih jumlahnya.
6. Convenience, berguna untuk menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, tampilan, pembukaan, penutup kembali, penjualan, dan penggunaan yang dapat dilakukan kembali.
7. Marketing, berguna untuk mendorong calon membeli agar mau membeli produk tersebut.

Jenis Kemasan

1. Berdasarkan Struktur Isi
– Kemasan Primer, yakni yang langsung jd wadah produk. Misalnya kaleng susu, botol minuman dan lainnya.
– Kemasan Sekunder, yakni kemasan yang membungkus barang yang sudah berkemasan. Misalnya kotak kardus yang digunakan sebagai pembungkus kaleng susu atau kotak kayu untuk menyimpan buah.
– Kemasan Tersier, yakni kemasan yang melindungi produk selama proses distribusi atau pengiriman. Misanya kotak kayu untuk barang handphone.
2. Berdasarkan Pemakaian
–  Disposable, yakni kemasan yang bisa dibuang, misalnya plastik pembungkus snack.
– Kemasan multi trip, yakni dapat digunakan lebih dari satu kali oleh konsumen dan ada juga yang dapat dikembalikan kepada agen penjual supaya bisa digunakan kembali.
Kemasan disposable merupakan kemasan sekali pakai yang digunakan sekali saja kemudian dibuang.
Contohnya adalah bungkus dari plastik, bungkus kertas, bungkus yang terbuat dari daun pisang, dan lain-lain.
– Kemasan Semi Disposable, kemasan yang tidak perlu dibuang karena bisa dipakai untuk hal lain oleh konsumen, contohnya adalah kaleng biskuit.
Demikian ulasan mengenai kemasan, mulai pengertian, syarat, fungsi, manfaat hingga jenisnya. Semoga bermanfaat. (*)