Pelayananpublik.id- Ketika musim Pilpres 2019 silam, ada satu partai baru yang maju ke tengah masyarakat dengan menawarkan dukungan terhadap semua pihak termasuk kaum LGBT.
Partai itu kemudian mendapat hujatan, pro dan kontra dari warga Indonesia yang mayoritas beragama muslim. Tak hanya muslim sebenarnya, agama lain juga tidak sepakat jika kaum LGBT diberi panggung di negara ini.
Sementara, kaum LGBT tak henti melakukan kampanye dan tuntutan agar mereka diakui, diberikan hak yang sama sebagai warga negara serta diberi ruang untuk berkreasi tanpa diskriminasi dan stigma negatif.
Tapi tentu itu tidak mungkin karena LGBT merupakan hal yang haram di semua agama. Dan Indonesia masih terdiri dari masyarakat yang beragama serta bertradisi ketimuran yang luhur, pengakuan LGBT tentu tidak bisa dilakukan.
Sebelum membahas lebih lanjut, mari simak pengertian LGBT dan pandangan dari berbagai aspek tentang fenomena ini.
Pengertian LGBT
LGBT adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual dan Transgender. Kadang istilah ini ditambah menjadi LGBTQ dimana Q adalah querr. Nanti kita jelaskan satu per satu secara detail.
LGBT adalah sebutan untuk kelainan orientasi seksual seseorang yang cenderung menyukai sesama jenisnya secara seksual.
Nah, apa itu orientasi seksual?
Orientasi seksual adalah ketertarikan seksual, romantis, dan emosional yang dirasakan seorang individu terhadap individu lain. Orientasi seksual sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu heteroseksual, homoseksual, biseksual, dan aseksual.
Heteroseksual adalah orang-orang yang menyukai lawan jenis. Jenis ini adalah golongan normal di antara makhluk hidup. Seorang pria atau jantan menyukai seorang wanita atau betina, dan seorang wanita menyukai seorang pria.
Homoseksual adalah orang penyuka sesama jenis.
Biseksual merupakan kelompok orang yang menyukai pria dan wanita.
Aseksual yakni kelompok orang yang tidak tertarik terhadap seks, baik pada pria maupun wanita.
Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing kelainan orientasi seksual yang disebut LGBT
1. Lesbian
Lesbian adalah sebutan bagi wanita yang menyukai sesama wanita secara seksual. Jadi bisa dikatakan lesbian inj adalah seorang perempuan tidak memiliki hasrat seksual jika melihat pria, karena ia menyukai wanita.
Jadi pandangan lesbian ini bisa dilihat dari dua sisi. Satu sisi mereka adalah wanita yang “tidak merasa” dirinya wanita sehingga bertindak sebagai pria. Di sisi lain mereka adalah wanita yang merasa dirinya wanita tapi tidak ingin dicintai pria (mungkin faktor trauma dan lainnya).
Sebutan lain untuk lesbian adalah lesbong, lesbiola dan sebagainya.
Sementara dalam hubungan sepasang lesbian ada istilah femme dan butchy. Dimana femme adalah lesbian yang berpenampilan feminim dan butchy adalah yang lesbian yang berpenampilan seperti laki-laki.
Adalagi sebutan androgini, yakni menggambarkan lesbian penampilannya gabungan femme dan butchy.
Istilah lain adalah no label yakni seorang lesbian yang tidak masuk dalam kategori butch juga femme.
Mengenai butch dan femme, Anda bisa melihatnya dalam film Thailand berjudul “Yes or No”.
2. Gay
Homoseksual yang terjadi pada pria disebut gay. Gay juga merupakan penyimpangan seksual laki-laki menyukai laki-laki.
Sebenarnya tentang gay ini bisa dibahas panjang lebar, namun kali ini kita bahas kulitnya saja.
Jadi, secara umum gay itu juga memiliki dua sisi pandangan. Ada yang merasa dia adalah wanita yang terjebak di dalam tubuh pria (dia tidak merasa dirinya pria). Ada pula yang merasa dia pria tapi tidak memiliki ketertarikan terhadap wanita.
Untuk gay ini bisa dilihat dari penampilannya yakni ada yang disebut top dan ada bottom. Jadi top adalah istilah untuk gay yang berpenampilan seperti laki-laki macho yang juga membuat para wanita patah hati. Badan tegap, perut sixpack, wajah tampan lengkap dengan brewok dan kumis, eh ternyata hombreng.
Dalam kegiatan seksual mereka menjadi posisi top, yakni sebagai yang aktif (menjadi posisi pria).
Sedangkan yang bottom bisa dilihat penampilannya seperti wanita, meski tidak selalu mengenakan pakaian wanita dan kosmetik. Maksudnya lebih kepada sikapnya yang menjadi “wanita”, seperti sikap lebih manja dan uwu.
Contoh artis gay tipe ini adalah Sam Smith yang sudah menikah dengan Brandon Lynn.
3. Biseksual
Biseksual adalah sebutan untuk orang yang secara seksual menyukai wanita dan pria. Artinya dia heteroseksual sekaligus homoseksual.
Biseksual ini contohnya pada pria yang sudah punya istri dan anak tapi juga mempunyai simpanan seorang pria muda. Dia tidak puas bersama istrinya karena memiliki hasrat lain terhadap pria.
4. Transgender
Lucinta Luna, mungkin Anda sudah akrab dengan nama itu. Artis atau selebgram ini melejit namanya setelah tiba-tiba muncul dengan memamerkan kemesraannya dengan artis-artis tampan. Pada saat itu video yang pertama kali beredar adalah bersama Mike Lewis.
Setelah itu publik pun mencari tahu siapa Lucinta Luna yang kemudian diketahui sebagai transgender dengan nama asli Muhammad Fattah.
Transgender adalah istilah untuk seseorang yang mengubah diri dan jenis kelaminnya. Misalnya pria yang dilahirkan dengan penis, kemudian mengubah dirinya menjadi wanita sehingga memiliki payudara hingga vagina. Perubahan ini dilakukan karena memang ia memiliki keinginan menjadi wanita, serta tidak menyukai wanita sebagai pasangan seksual.
5. Queer
Queer adalah istilah untuk orang yang merasa belum yakin tentang orientasi seksualnya. Kalau di Amerika, kata queer sering kali digunakan sebagai padanan “not straight”. Queer menjelaskan “sexual orientations and gender identities that are not exclusively heterosexual or cisgender”.
Jadi secara harfiah queer artinya aneh atau tidak biasa (“unusual, strange, odd”), namun pada akhir abad 19, maknanya berkembang menjadi cemoohan buat laki-laki yang dipandang berperilaku feminin.
Namun sejak 1990-an di AS, kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) merebut kembali kata ini, dan menjadikannya sebagai istilah inklusif bagi mereka yang bukan “straight”.
Dengan makna “not straight”, masuk akal jika istilah itu digunakan untuk melabelkan orientasi atau identitas seksual orang yang masih dalam proses pencarian, namun sudah cukup yakin ia tidak bisa menyebut dirinya eksklusif heteroseksual atau cisgender.
Ciri LGBT
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, seorang gay atau lesbian tidak bisa dikenali hanya dengan melihat penampilan luarnya saja. Wanita yang suka memakai pakaian pria dan terlihat jantan belum tentu seorang lesbian. Begitu juga dengan pria yang lemah lembut belum tentu juga seorang gay.
Secara umum terdapat beberapa ciri jika seseorang adalah kaum LGBT.
1. Gerak-gerik Tak Lazim
Misalnya saja saat mereka berjalan, maka gaya jalannya mirip dengan pria. Terkadang mereka akan membungkuk agar menyembunyikan dada mereka, langkah kaki nya begitu cepat.
Selain itu, saat berbicara dengan lawan bicaranya terutama wanita, akan berusaha untuk duduk terlalu dekat dan melakukan gerakan-gerakan yang tidak lazim misalnya merangkul pinggang dan sebagainya.
2. Pembesaran Pupil
Pupil merupakan bagian di tengah mata yang bundar dan berwarna hitam. Dalam studi yang dipublikasikan jurnal PLoS ONE, pria gay cenderung mengalami pembesaran pupil bila melihat pria yang disuka. Begitu juga dengan wanita penyuka sesama jenis
3. Cara Berjalan
Peneliti dari University of California, Los Angeles mengungkapkan wanita penyuka sesama jenis cenderung berjalan sambil menggerakan bahu. Seperti cara berjalan Arnold Schwarzenegger.
Cara berjalan seperti itu mungkin tidak seperti wanita umumnya, tapi ada kecenderungan masyarakat lebih menerima wanita maskulin.
Sementara itu, analisis pada pria gay ditemukan adanya gerakan di pinggul saat berjalan.
4. Posessif
Berteman juga sering membuat orang jadi posesif. Tapi kalau berlebihan, juga perlu dicurigai, jangan-jangan teman Anda justru “menginginkan” Anda.
5. Suka Menonton Film Biru Sesama Jenis
Ciri yang bisa dilihat jika seseorang punya kecenderungan hokoseksual adalah perilaku mereka yang memyukai film biru sesama jenis.
Bahaya LGBT
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Dewi Inong Irana, memaparkan se cara detail tentang bahaya LGBT ini dari sisi psikologi dan kesehatan. Menurut dia, kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL) atau yang dikenal sebagai LGBT 60 kali lipat lebih mudah tertular HIV-AIDS dan penularan yang paling mudah melalui dubur.
Dari sudut sosiologi pula,ia akan menyebabkan peningkatan gejala sosial dan maksiat hingga tidak dapat dikendalikan.
Jika dilihat dari sisi psikologi, kebiasaan buruk ini akan mempengaruhi kejiwaan dan memberi efek yang sangat kuat pada syaraf.
Sebagai akibatnya pelaku merasa dirinya bukan lelaki atau perempuan sejati, dan merasa khawatir terhadap identitas diri dan seksualitasnya.
Rusak keluarga dan Timbulkan Pertikaian
Gejala ini juga bisa merusakkan institusi keluarga dan membunuh keturunan.
Keluarga adalah unit dasar suatu masyarakat dan selanjutnya pembentukan sebuah bangsa dan negara. (*)