“Kebersihan Adalah Sebagian dari Iman” Juga Hadis Palsu Loh!

Pelayananpublik.id- Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kalimat-kalimat indah khususnya terkait ibadah dan agama. Kadang kalimat-kalimat indah itu justru dianggap sebagai sunnah atau hadis Nabi Saw, padahal bukan.

Sayangnya banyak penceramah dan publik figur yang mengucapkan kalimat dan menyatakan itu Hadis Nabi Saw untuk mendukung materi ceramahnya, padahal bukan.

Contoh yang paling dekat adalah kalimat “kebersihan adalah sebagian dari iman” yang diucapkan ketika menganjurkan umat Islam untuk selalu menjaga kebersihan.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Ternyata kalimat itu adalah hadis palsu, dan bukan sunnah. Tapi seperti yang dijelaskan pada artikel-artikel sebelumnya, hadis palsu bukan berarti menyampaikan hal buruk atau penipuan. Hadis palsu ini juga mengatakan hal yang baik, tapi tetap tidak boleh diyakini sebagai ucapan Nabi SAW.

“Awas hati-hati, pernah dengar ini? Kebersihan adalah sebagian dari iman? Hadis palsu, hati-hati. Artinya bagus, kalimatnya bagus, tapi bukan hadis” jelas Ustad Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah ceramahnya.

UAH menjelaskan dalam mempelajari ilmu hadis ada dua hal yang menjadi fundamental yakni sanad dan matan, keduanya menentukan kualitas hadis, jika salahsatunya bermasalah, hadis itu akan turun kualitasnya.

Adapun sanad sendiri berarti silsilah periwayat hadis tersebut sampai ke Nabi SAW. Jika ada satu orang saja yang bermasalah, misalnya ibadahnya bermasalah maka hadis itu akan turun kualitasnya dan akan menjadi diragukan.

Nah, dikutip dari muslimah.or.id, hadis kebersihan adalah sebagian dari iman tidak jelas asal-usulnya. Bahkan tidak ada hadis yang berbunyi demikian.

Adapun perkataan dengan lafadz:

النظافة من الإيمان

“Kebersihan bagian dari iman”.

Maka ini adalah hadits palsu, yang tidak terdapat sama sekali dalam kitab-kitab hadits. Syaikh Sulaiman bin Nashir Al Ulwan mengatakan:

حديث ( النظافة من الإيمان ) لا أصل له ، باطل موضوع ، لكن معناه صحيح

“Hadits [kebersihan bagian dari iman] tidak ada asalnya, batil dan palsu, namun maknanya benar”.

Maka perkataan ini tidak boleh disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam

Sedangkan ada terdapat hadits yang berbunyi:

النَّظافةُ تدعو إلى الإيمانِ

“Kebersihan membawa kepada keimanan” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath no.7311)

Al Iraqi rahimahullah mengatakan: “Sanadnya dha’if jiddan (sangat lemah)” (Takhrij Ihya Ulumiddin, 1/74).

Al Mula Ali Al Qari rahimahullah mengatakan: “Sanadnya dha’if jiddan” (Al Asrar Al Marfu’ah, 167).

Al Hathab Al Maliki rahimahullah mengatakan: “Hadits riwayat ath Thabarani dengan sanad yang dha’if jiddan” (Mawahib Al Jalil, 1/180).

Al Albani rahimahullah mengatakan: “dha’if jiddan” (Ghayatul Maram, no.72).

Begitupun, Islam adalah agama yang sangat memperhatikan kebersihan. Ada beberapa hadis yang menyebut tentang kebersihan.

Sedangkan hadis yang benar tentang kebersihan dalam Islam adalah sebagai berikut:

طهِّروا أفنيتَكم فإنَّ اليهودَ لا تُطهِّرُ أفنيتَها

“Bersihkanlah halaman rumah kalian karena orang-orang Yahudi tidak suka membersihkan halaman rumah mereka” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath, 4/231, dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no.236).

Dari sahabat Abi Hurairah ra: Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian hendak barbaring di tempat tidurnya hendaklah ia kibas-kibas kasur itu dengan sarungnya. Karena dia tidak tahu apa yang terjadi pada tempat tidurnya setelah ia tinggalkan sebelumnya.” (HR Bukhari Muslim). Dan hadis-hadis lainnya.

Tapi yang terpenting sebelum menyampaikan ceramah kroscek dulu kualitas hadis yang akan Anda sampaikan nantinya, jangan sampai Anda ikut-ikutan menyampaikan hadis palsu. (*)