Di Kota Serang, Ada Komplek Sudah Lockdown

Pelayananpublik.id – Inisiatif sendiri untuk cegah mewabahnya Covid-19, RW 08 pada kawasan Permata Hijau-Kota Serang Baru (KSB), membuat kebijakan karantina lokal atau local lockdown. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif di tengah pandemi Covid-19.

Ketua RW 08, M. Maklufi, mengatakan bahwa karantina lokal yang pihaknya lakukan merupakan hasil kesepakatan antara pengurus RW, RT beserta kesepuhan setempat. Inisiatif ini dilakukan melihat perkembangan pandemi Covid-19 masih belum membaik.

“Apalagi ada satu orang warga yang baru pulang dari Malaysia, sehingga warga sekitar menjadi was-was. Jadi kami memutuskan untuk warga dari luar tidak boleh masuk ke Permata Hijau. Khusus untuk warga setempat saja yang boleh keluar masuk,” ujar Makhlufi.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Makhlufi mengatakan bahwa karantina tersebut sudah mulai diberlakukan Senin (30/3) pagi. Sehingga, siapapun masyarakat di luar kawasan Permata Hijau dilarang untuk masuk ke dalam kawasan itu.

“Siapapun, itu harus menunggu di pos keamanan. Sama halnya seperti tamu pun harus mengobrol dengan tuan rumahnya di pos keamanan. Kemudian anak-anak tidak boleh keluar dari lingkungan Permata Hijau, kecuali didampingi oleh orangtua,” jelasnya.

Berdasarkan pengakuannya, terdapat salah satu warga yang anaknya ingin berkunjung dari Tangerang. Dengan tegas ia mengatakan bahwa jika memang ingin bertemu, dapat dilakukan di pos keamanan.

“Tapi kalau mau masuk ke sini, dengan catatan mau keluar masuk, yah mohon maaf, saya menolak. Boleh masuk namun dengan catatan harus diisolasi selama 14 hari di rumah,” katanya.

Mengenai koordinasi, Makhlufi mengaku belum melakukan koordinasi dengan lurah maupun camat setempat. Namun kebetulan, pada kawasan dirinya terdapat ketua Forum Kesehatan se-Banten, unsur Polda dan anggota DPRD Kota Serang, Ari Winanto.

“Koordinasi dengan camat atau lurah, sementara belum sejauh itu. Karena ini sifatnya hanya RW kami. Disini kebetulan ada yang bekerja di Polda. Lalu ada kasepuhan pak Maman yang juga ketua Forum Kesehatan se-Banten dan Ari Winanto dari Komisi II dewan kota. Ternyata Alhamdulillah mendukung sekali dengan adanya sistem ini,” tandasnya. (kimi)