Mahasiswa UIN SMH Banten Ciptakan Permainan Rupe Untuk Korban Banjir Bandang

Pelayananpublik.id – Aldi Reihan, Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten membuat sebuah permainan Rupe (Ruang Petualang).

Untuk pertama kalinya permainan ini dimainkan dalam kegiatan Bakti Konseling Masyarakat pada Hari Sabtu, 8 Februari 2020 di SDN 1 Sajira mekar Desa Sajira Mekar kecamatan sajira kabupaten Lebak.

Mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) ini mengatakan bahwa Rupe merupakan sebuah permainan edukasi untuk anak-anak dan remaja. Permainan ini untuk mengetahui impian, mengenalkan budaya dan lain-lain.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Dalam perancangan permainan, saya berkolaborasi dengan Alumni BKI, Mahasiswi BKI dan desainer karakter Allza. Kolaborasi ini yang memudahkan saya untuk menyelesaikan permainanan rupe ini,” kata Aldi.

Aldi berharap permainan ini dapat bermanfaat untuk anak-anak dan remaja di Provinsi Banten pada umumnya.

Sementara itu Nasuha Azka Nasabi, Ketua Ikatan Alumni BKI, Rupe di dedikasikan untuk anak-anak terdampak bencana, tak lain sebagai sarana edukasi menghibur, merekayasa emosi, merecovery luka atau trauma pasca bencana yang dialami.

Rupe juga bisa dimainkan oleh remaja, karena permainan ini bisa di-setting dari tata isi. Nasuha berharap permainan edukatif yang sangat inovatif ini bisa menjadi gadget yang mewabah.

“Saya berharap tidak hanya korban pasca bencana, Rupe bisa hadir di tengah masyarakat pada umumnya seperti taman baca, perpustakaan daerah dan sekolah. Terutama bidang layanan bimbingan konseling media permainan ini sangat efektif bagus sekali untuk dijadikan sarana edukasi dan sarana pembelajaran sebagai sarana eksplorasi emosi sarana hiburan anak-anak”, ujar Nasuha.

Adapun permainan Rupe ini sedang di sempurnakan teknis permainannya, agar nantinya dapat dimainkan di masyarakat luas.

Agus Sukirno, Ketua Jurusan Bimbingan Konseling Islam mengapresiasi karya mahasiswa BKI. Karena permainan rupe merupakan bagian dari media konseling dan ini merupakan langkah inovatif dari mahasiswa.

“Saya sangat mengapresiasi dengan adanya permainan Rupe ini karena dengan media bermain ini siswa konseling dan klien bisa dilatih untuk menenangkan menetralisir psikologisnya” kata Agus.

Agus juga menjelaskan, melihat dari aspek psikologis, pemain atau peserta permainan Rupe dilatih untuk bermain berbagai macam ekspresi psikologis seperti tertawa, senang, dan marah.

“Selain itu juga ada tantangan memacu peserta untuk berpikir bergerak lebih energik lagi. Semoga muncul lagi Media yang memperkaya khasanah konseling”, tutup Agus. (Kimi)