IHGMA Sumut Fokus Pengembangan SDM dan Teknologi Perhotelan

Pelayananpublik.id – Organisasi General Manager Hotel, Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Sumatera Utara fokus pada pengembangan SDM perhotelan baik di Kota Medan maupun di Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan Ketua IHGMA DPD Sumut terpilih Ahcmad Zulham, seusai acara pelantikan IHGMA DPD Sumut  di Ballroom  Wing Hotel Kuala Namu Deliserdang, Kamis (28/11/2019) malam.
“Kita berpusat pada pengembangan SDM. Pengembangan ini dibekali dan didilengkapi dengan data base,  yang lengkap dari ajang hopiltality. Jadi untuk terjun  ke lapangan, siapapun yang tejun dia sudah membawa modul yang sama,” katanya.
Dia menjelaskan, virtual management juga menjadi tantangan bagi industri hotel di Sumut, karena kekurangan perhotelan di daerah belum tersentuh teknologi.
 “Sementara sekarang era 4.0 ini kan mengharuskan hotel itu harus bisa menjual secara online. Nah, ketidak tahuan mereka akan teknologi inilah yang membuat celah masuk virtual management online. Bukan online travel agent nya, beda. Virtual management online,” kata Zulham.
Menurutnya,  virtual management bukanlah sebuah masalah, namun berangkat dari keinginan untuk bisa memaksimalkan pendapatan  dari sang pemilik hotel.
Zulham mengibaratkan adopsi sistem di bintang lima untuk bisa dipakai hotel kecil yang non bintang.
“Cara hotel bintang lima jualan, cara memasarkan kamar, itu yang kita adopsi. Sehingga mereka bisa punya kesempatan uang sama untuk menjual hotel,” jelasnya.
Pengurus IHGMA DPD Sumatera Utara dilantik oleh Ketua Umum IHGMA DPP Nasional diwakili Kabid kelembagaan Braja Eka Sukma.
Hadir juga Kadis Pariwisata Provsu diwakili Martina Silaban, 6 DPC IHGMA serta 57 anggota dari 64 anggota DPD IHGMA Sumut.
Di tempat yang sama, GM Tiara Bunga Hotel Balige Rosita Silalahi mengatakan, pihaknya dipercaya DPD IHGMA Sumut untuk membentuk DPC IHGMA di Tobasa, Humbanghas dan Tapanuli Utara. Rencananya, kepengurusan tiga kabupaten itu akan dilantik pada Januari 2020.
Rosita menyebutkan, salah satu kendala yang dihadapi di daerah tersebut di atas adalah susahnya mendapatkan SDM industri hotel.
“Jika dia sudah punya keahlian, mereka lebih memilih untuk bekerja di kota, ke luar negeri atau ke kapal pesiar. Biasanya jika ada latihan setelah mendapatkan sertifikat mereka akan pergi keluar dari Tobasa. Yang tersisa di sana lulusan SMA .”Yang SMA inilah nanti kita bina  bagaimana supaya mereka qualified bekerja di hotel. Walaupun lulusan SA nanti  bisa bekerja di hotel,” katanya.
Ia menyebutkan peran serta hingga standar pelayanannya sama dan sesuai haraapan dari IHGMA.
Pada kesempatan itu, Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Sumut Denny S Wardhana saat dalam sambutannya  menyebutkan dibutuhkan 2,25 juta tenaga kerja baru di dunia pariwisata  sampai tahun 2024. Untuk itu, ia berharap setiap GM berkenan melakukan duplikasi untuk menciptakan GM GM baru dalam mengisi kebutuhan GM di industri yang sedang berkembang pesat ini.
Ia juga mengingatkan ada rencana pelatihan massif di Sumut untuk industri pariwisata dari Kemenpar pada 2020-2023, sehubungan dikucurkannya dana dari World bank  ke destinasi prioritas yang salah satunya adalah Danau Toba. Untuk itu ia mengharap semua terlibat  di dalamnya.
Pihaknya juga secara intens bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja mulai dari perekrutan hingga uji kepada tenaga kerja dalam rangka menjawab tuntutan kualitas tenaga kerja pada era revolusi 4.0.
”Kita semua, diharapkan terlibat aktif dalam proses itu,” harap Denny. (IWO Medan)