Seksi Yankes Primer & Tradisional Bukti Keseriusan Dinkes Sumut Majukan Hatra

Pelayananpublik.id – Pendirian Seksi Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer dan Tradisional, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut), sebagai satu seksi kepengelolaan dalam struktur kedinasan, merupakan bukti keseriusan Dinkes Sumut dalam mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya bidang penyehat tradisional (Hatra).

“Secara nasional, memang telah ada kebijakan agar pengelolaan pelayanan kesehatan tradisional menjadi satu pintu dan terintegrasi di Puskesmas yang ada di daerah-daerah. Namun hal ini, belum dapat terwujud secara maksimal, kami berharap BITRA dan P-Apasu dapat bermitra lebih maksimal dengan kami, agar dapat bahu-membahu memaksimalkan agar ke depan percepatan pengembangan Hatra lebih meluas.” Demikian diungkapkan Dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes, Kepala Dinkes Sumut didampingi Ridesman, S.H., M.Kes, Sekretaris Dinas dalam audiensi dengan tamu dari Perkumpulan Aktivis Penyehat Alternatif Sumatera Utara (P-Apasu) dan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di ruang kerjanya, Jl Prof HM Yamin SH, Medan (30/9/2019).

P-Apasu sebagai wadah berhimpun para penyehat tradisional, telah eksis selama 10 tahun di Sumatera Utara. Mereka punya struktur kerja organisasi di daerah kabupaten kota, antara lain Langkat, Nias, Deli Serdang, Binjai, Serdang Bedagai dan beberapa wilayah lain, termasuk di pedesaan.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Tujuan kami adalah untuk mengorganisir masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran, pemahaman, kemampuan dan membudayakan pengobatan swadaya/mandiri, murah, sehat, alami dan tradisional. Kami juga mendorong masyarakat memanfaatkan tumbuhan pada alam sekitar agar dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi tanaman yang berkhasiat obat untuk keberlangsungan kesehatan masyarakat. Terutama bagi mereka yang jauh dari balai penyelenggara kesehatan/pengobatan yang disiapkan pemerintah.” Kata Yusuf Harahap, Ketua P-Apasu didampingi Dara Agustissi dan Zakaria, dalam audiensi.

Sementara Hawari Hasibuan didampingi Quadi Azam dan Misdi Syaputra dari BITRA Indonesia, sebagai mitra pendamping P-Apasu, menyatakan, “kita mendorong agar P-Apasu mampu berkontribusi positif, seperti bermitra dengan pemerintah daerah baik kabupaten/kota di Sumatera Utara maupun dengan pemerintah daerah Propinsi Sumatera Utara. Kami berharap agar pemerintah provinsi memberi dukungan sinergitas degan rekan-rekan Hatra yang tergabung dalam P-Apasu sebagaimana komitmen global yang tertuang dalam Pilar Sosial, Goals 3, Kesehatan dan Kesejahteraan, Tujuan Pembangunan Global yang Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs), dimana pemerintah Indonesia mengadopsinya sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan secara nasional.” Dorongnya.

“Beberapa waktu yang lalu, P-Apasu telah melakukan penelitian kecil dan pendataan, semacam eksplorasi pemanfaatan tanaman obat oleh masyarakat yang dapat dijadikan ramuan secara tradisional dan kearifan lokal. Riset yang dilakukan di Deli Serdang, Binjai, Serdang Bedagai dan Langkat itu telah didesiminasikan dalam bentuk lokakarya hasil riset bersama Universitas Sumatera Utara. Hasil riset kini sedang disusun menjadi terbitan buku.” Kata Dara Agustissi, Sekretaris P-Apasu, menambahkan informasi tentang hal-hal yang dikerjakan P-Apasu kepada Kepala Dinkes Sumut.

“Kita juga berkontribusi nyata ditengah masyarakat dengan melakukan kerjasama dalam bakti sosial kesehatan kepada ribuan masyarakat, selama ini. P-Apasu juga telah melakukan MoU kerjasama dengan pemerintah daerah Serdang Bedagai, beberapa pemerintah desa dan kelompok serta komunitas masyarakat di Sumatera Utara. Ke depan, P-Apasu akan memperkuat kerja sama dengan desa-desa yang masih memiliki kekayaan tumbuhan berkhasiat obat yang dapat diolah menjadi ramuan-ramuan sebagai kearifan lokal pengobatan”. Tambah Dara.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan P-Apasu. Apalagi dengan memanfaatkan potensi ramuan yang ada dalam lingkungan masyarakat agar dikelola dan dikembangkan secara mandiri dan bermanfaat untuk kesehatan masyarakat luas. Kedepan secara teknis rekan-rekan BITRA dan P-Apasu dapat bekerjasama secara rutin dan berkomunikasi intens dengan Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.” Pungkas Dr. Alwi, sekaligus mengakhiri pembicaraan dalam audiensi.