Parah! Sedang Mengajar, Guru SD Dilabrak dan Dihajar Orangtua Siswa, Ini Kronologinya

Pelayananpublik.id- Kabar memilukan kembali datang dari dunia pendidikan. Kali ini guru kembali menjadi korban amarah dan emosi wali murid yang tiba-tiba datang melabrak dan menghajarnya.

Ialah Astiah, seorang guru SD Negeri Pa’bangiang, Jalan Andi Tonro, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menjadi korban penganiayaan sejumlah wali murid yang marah-marah ke dalam kelas.

Adapun penyebab kemarahan orangtua murid adalah karena dipicu kasus dua orang siswa berkelahi dalam kelas pada Selasa (4/9). Kemudian sebagai guru, Astiah mengambil tindakan mendamaikan kedua siswa.

hari jadi pelayanan publik

Tapi orangtua salah satu siswa tidak terima. Padahal sudah didamaikan.

Siang harinya orangtua murid dan dua kakaknya mendatangi sekolah dan kelas dimana Astiah mengajar. Ibu siswa tersebut sempat marah-marah dan peristiwa itu dapat dilihat dari video yang diunggah ke Facebook.

Di video pertama terlihat ibu siswa tersebut marah-marah namun Astiah mencoba menjelaskan dan menenangkan wali murid tersebut serta menyuruhnya keluar.

Di video kedua salahsatu pelaku terlihat mulai menyerang dengan brutal sementara Astiah mundur dan mempertahankan diri dengan mengacungkan kemoceng. Namun tangan pelaku sudah sampai di wajah wanita berhijab itu. Alhasil wajah Astiah penuh luka cakaran.

“Mereka masuk kelas dan mengeroyok ketika sedang mengajar,” kata Astiah di Mapolsek Somba Opu.

Lapor Polisi

Astiah, Guru SD di Gowa yang dianiaya wali murid. (Foto: Ist)

Terkait itu, Astiah pun telah membuat laporan polisi atas tuduhan penganiayaan.

Kepala SD Negeri Pa’bangiang, Nurjannah yang dikonfirmasi membenarkan hal itu.

Menurutnya, pihak sekolah menemani dan mendukung korban untuk melaporkan kasus ini dan membawanya ke ranah hukum.

“Kami bawa kasus ini ke ranah hukum. Siswa yang bersangkutan juga akan kami keluarkan dari sekolah,” bebernya.

Didukung Kepala Dinas

Kepala Dinas Pendidikan Gowa Salam menegaskan tidak menerima jika gurunya diperlakukan demikian.

“Tidak bisa. Saya tidak terima perlakuan orang tua siswa itu. Saya tidak terima guru saya diperlakukan begitu,” ucapnya.

Apalagi lanjutnya, hal tersebut dilakukan di depan siswa. Dari pihak sekolah Salam mendapatkan informasi jika pemukulan terhadap guru tersebut terjadi karena yang bersangkutan tidak berhasil menyentuh siswa yang menjadi duel anaknya dalam perkelahian yang terjadi sehari sebelumnya.

Padahal ibu tersebut telah menemukan siswa itu di dalam kelas.

“Gurunya ada disitu. Tanggung jawab moral dia melindungi anak itu. Karena tidak berhasil menyentuh itu anak, gurunya diserang,” papar Salam.

Karena itu, Salam mendukung langkah guru tersebut untuk membawa kasus ini ke ranah hukum. Meski demikian, dia menyampaikan jika ancaman kepala sekolah yang akan mengeluarkan anak tersebut harus dikaji ulang.

“Belum bisa kita sampai ke sana. Apalagi yang bermasalah ini ibunya. Jangan anaknya kita jadikan korban,” ujarnya. (Nur Fatimah)

Sumber: Berbagai Sumber