Tata Surya, Pengertian, Sistem Hingga Isinya

Pelayananpublik.id- Jika melongok ke langit di malam hari pasti banyak benda-benda bercahaya yang terlihat. Mereka yang kita sebut bintang itu terlihat bekerlap-kerlip dari kejauhan.

Lalu benda apa sebenarnya bintang tersebut dan bagaimana bisa berada dan bertebaran di atas langit? Mari simak ulasan menarik berikut ini.

Tata Surya

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Nah, keberadaan dan benda-benda di langit itu termasuk dalam sistem tata surya. Apa itu tata surya?

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi matahari sebagai pusatnya.

Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet dengan orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid.

Planet-planet tersebut senantiasa bergerak memutari matahari dikarenakan adanya pengaruh dari gaya gravitasi matahari.

Bintang sendiri merupakan sebuah benda langit yang mengeluarkan cahaya. Bintang di langit terlihat seperti titik-titik cahaya dengan jumlahnya yang sangat banyak.

Tapi, bintang itu bukan cuma titik yang kerlap-kerlip di atas langit ya. Semua benda langit yang menghasilkan cahaya disebut bintang, termasuk matahari.

Lalu bagaimana dengan bulan. Kan bulan juga bersinar terang?

Bulan bukan termasuk bintang. Karena bulan tidak menghasilkan cahaya. Bulan hanya memantulkan cahaya matahari.

Sistem Tata Surya

Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat luas.

Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way).

Kata Bimasakti sendiri berasal dari tokoh pewayangan yang memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-bintang di langit membentuk gambar Bima yang dililit ular naga.

Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar terdapat sabuk Kuiper.

Hanya enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami.

Jika diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola kecil yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari.

Selain bumi, ada juga planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja yang memutari matahari, tetapi ada juga benda-banda langit lainnya yang melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah satelit alami, asteroid, meteor, dan komet.

Dalam tata surya, planet bergerak mengelilingi matahari. Planet bumi yang kita tempati ini termasuk juga bergerak mengelilingi matahari dan berputar pada porosnya .

Rotasi Bumi merupakan peredaran bumi yang mengelilingi sumbunya (poros) dari arah barat ke arah timur.

Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yang terjadi selama waktu 23 jam 56 menit 4 detik (Sehari).

Sedangkan Revolusi Bumi adalah peredaran bumi yang mengelilingi matahari. Hal ini diakibatkan karena terjadinya tarik menarik antara gaya gravitasi bumi dan gaya gravitasi matahari.

Kala revolusi bumi yaitu 365 ΒΌ hari selama satu kali putaran. Revolusi bumi ini terjadi secara miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,5 derajad terhadap matahari.

Kalau bumi dan seluruh planet di tata surya bergerak mengelilingi matahari, maka matahari dan seluruh sistem di dalamnya bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti yang selama ini jadi rumahnya. Di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari berada di salah satu lengan spiralnya pada jarak 26000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Dan pusat galaksi bimasakti merupakan sebuah lubang hitam supermasif.

Matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dalam orbit yang hampir lingkaran dengan kecepatan 782000 km/jam.

Waktu yang dibutuhkan oleh Matahari untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi pusat Bima Sakti adalah 226 juta tahun dan semenjak pertama kali terbentuk 4,6 milyar tahun lalu Matahari baru 20,4 kali mengelilingi pusat Bima Sakti.

Matahari akan terus berputar mengelilingi pusat Bima Sakti. Ia masih akan melakukan 31 putaran lagi sampai ia kehabisan bahan bakar hidrogn di inti dan masuk tahap evolusi berikutnya sekitar 7 milyar tahun dari sekarang.

Benda Langit dalam Tata Surya

1. Bintang

Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa bintang adalah semua benda langit yang mengeluarkan cahaya.

Di dalam sistem tata surya terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.

Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas yang berguna bagi seluruh makhluk hidup.

Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu.

Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya.

2. Planet-planet

Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari.

Menurut International Astronomical Audit (IAU), planet adalah benda langit yang mempunyai orbit mengelilingi matahari.

Ciri planet dibandingkan dengan benda langit lainnya adalah planet-planet di tata surya juga memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda langit lainnya di dalam orbitnya).

Adapun planet dalam tata surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus.

Sementara Pluto kini sudah tidak dianggap planet karena lintasan orbitnya tidak bersih dari benda langit lainnya.

3. Satelit

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet yang diiringinya.

Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan manusia.

Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk mengamati objek-objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang ibuat manusia adalah satelit palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik Indonesia. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis satelit buatan beserta fungsinya.

Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa. Sebagai contoh adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit Palapa yang ada di Indonesia.
Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi. Sebagai contoh adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.

Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan permukaan bumi. Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik Amerika.

Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan posisi garis bujur, garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi secara akurat.

Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai dengan objek penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang diluncurkan untuk meneliti matahari.

4. Asteroid

Benda langit lain yang berada dalam tata surya adalah asteroid. Asteroid ini merupakan benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya.

5. Komet

Komet atau sering disebut dengan bintang berekor adalah benda langit yang berukuran kecil.

Material penyusun komet terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor.

Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.

Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor.

Inti komet terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.

Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta km dan tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor komet selalu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari. Dikarenakan partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi matahari.

6. Meteor atau Meteorid

Nah, jika Anda pernah melihat bintang jatuh, bisa jadi itu adalah meteor. Peristiwa sebenarnya yang terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.

Nah, saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi dan memancarkan cahaya, makanya terlihat seperti bintang jatuh.

Lalu, meteor yang jatuh tersebut kadang hanya menjadi butiran kecil sampai di bumi.

Secara umum, meteor yang memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada juga meteor yang berhasil bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan mencapai permukaan bumi sebelum habis terbakar. Benda inilah dikenal dengan nama meteorid.

Demikian ulasan singkat mengenai tata surya, mulai dari pengertian, sistem dan isinya. Semoga menambah wawasan Anda. (Nur Fatimah)