Pengertian Tari, Manfaat, dan Jenisnya

Pelayananpublik.id- Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata tari? Apakah musik? Gerakan badan? Lagu?

Ya, tari merupakan kegiatan menggerakkan badan seirama dengan musik. Gerakan tari bisa teratur bisa juga random tergantung orang yang melakukannya.

Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan dari seseorang maupun kelompok.

hari jadi pelayanan publik

Pengertian Tari Menurut Ahli

Nah, sebelum pembahasan lebih lanjut, ada baiknya simak dulu pengertian tari menurut para ahli berikut ini.

1. Dr Soedarsono

Dr Soedarsono berpendapat tari adalah sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia yang di ekspresikan melalui gerakan ritmis yang indah (estetis)”. Bisa dibilang, tari atau tarian adalah gerakan ritmis yang indah adalah gerakan tubuh yang disesuaikan dengan irama nada yang mengiringinya, sehingga menciptakan daya pesona yang memikat bagi yang melihatnya.

2. Corrie Hartong

Tari adalah perasaan yang mendesak dari dalam diri manusia, yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berbentuk gerakan yang ritmis. Jadi maksudnya adalah dikatakan tari jika gerakan itu ritmis.

3. I Gede Ardika

Ardika menyebut seni tari adalah suatu hal yang mampu untuk melaraskan gerak tubuhnya dengan irama tertentu.

4. Haukins

Haukins berpendapat seni tari adalah suatu ungkapan jiwa yang dijadikan bentuk suatu gerakan oleh imajinasi penciptanya sendiri.

5. Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay

Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay mengatajan seni tari adalah suatu bentuk seni ekspresionostis yang menggambarkan sikap jiwa manusia terhadap sebuah konflik dan masalah di dunia modern.

Unsur-unsur Seni dalam Tari

Sebuah tarian bisa dikatakan seni karena ada beberapa unsur di dalamnya. Dan dengan adanya unsur tersebut gerakan tari pun tercipta menjadi gerakan yang indah.

Seni tari mempunyai dua unsur, yaitu unsur utama dan unsur pendukung.

Unsur utama dalam tari berperan sangat penting. Karena jika di dalamnya tidak ada unsur tersebut maka gerakan itu tidak bisa dikatakan sebagai tarian.

Adapun unsur utama tari yang dimaksud adalah:

– Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan posisi duduk ataupun berdiri.

– Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya.

– Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan gerakan juga ekspresi penarinya.

Selain unsur utama, adapula unsur pendukung dari seni tari. Unsur pendukung ini berfungsi untuk memikat dan menjadikan gerakan tari lebih menarik. Adapun unsur pendukung tarian adalah sebagai berikut:

– Ragam gerak, sebuah tari akan terlihat indah bila seluruh anggota badan berkaloborasi. Bukan hanya kaki dan tangan, kombinasi dari raut muka dan lirikan mata juga ekspresi wajah akan menambah daya tarik tersendiri. Sehingga tarian tersebut akan terlihat lebih estetis.

– Ragam iringan, suatu tari bisa dinikmati jika diiringi dengan musik yang ritmis dan cocok dengan gerak suatu tarian. Sehingga menampilkan paduan yang indah antar gerakan dan musik. Namun, tari akan jauh lebih indah dan dapat dinikmati jika diiringi dengan keluarnya suara dari tubuh penarinya. Baik berupa tepukan, hentakan, maupun terikan.

-Rias dan kostum. Sebuah tarian tidak akan lengkap jika tidak memenuhi semua unsur. Begitu juga dengan unsur rias dan kostum. Tanpa rias wajah dan kostum, sebuah tarian akan terasa hambar. Tidak bermakna, juga tidak menarik ditonton.

– Pola lantai/bloking. Tarian juga akan terlihat lebih berseni jika pola lantainya terlihat indah. Penari tidak hanya berdiri pada satu titik saja. Penari harus menyesuaikan dengan tempat dan penontonya.

Fungsi dan Manfaat Tari

Tarian atau seni tari tentu memiliki fungsi di tengah masyarakat dan bermanfaat bagi penonton maupun penarinya.

Seni tari memiliki beberapa fungsi yakni:

1. Sebagai Pertunjukkan

Tarian ini menonjolkan dari sisi koreografi artistik, konsep yang bagus dan ide yang matang. Serta tema yang tertata sedemikian rupa sehingga tarian tersebut menjadi menarik dan indah.

2. Bagian Upacara

Sebagian tarian merupakan adegan sakral dari suatu prosesi adat atau upacara. Tarian ini bisa dilakukan hanya pada upacara adat maupun acara yang bernuansa keagamaan. Tarian ini mengutamakan adanya ke khidmatan dan komunikasi pada Sang Pemilik Alam.

3. Menghibur

Nah fungsi tarian berikutnya adalah menghibur. Gerakan tarinya juga bebas dari berbagai macam nilai, tradisi, atau adat. Yang terpenting dari tarian ini adalah mampu menghilangkan rasa jenuh para pendengar atau penonton.

4. Untuk Pergaulan

Mungkin Anda pernah mendengar battle dance yang dilakukan anak muda zaman now. Ya, kira-kira seperti itulah tari pergaulan.

Tarian itu dimainkan untuk berinteraksi ke sesama saja. Tarian ini biasanya digunakan untuk saling adu unjuk rasa dalam kesenian. Dalam gerakanganya juga terlihat lincah dan memiliki sifat komunikatif. Sehingga mampu memberikan interaksi atau timbal balik ke sesama.

5. Sebagai Seni

Tarian dilaksanakan untuk tujuan pelestarian budaya. Biasanya tarian ini bernuansa tradisional. Karena menghargai warisan budaya penggilan nenek moyang pada zaman dahulu. Tarian ini hanya dipentaskan pada saat hari atau momen kebudayaan saja.

Adapun manfaat tari bagi penonton adalah sebagai hiburan, menambah wawasan seni dan sebagainya. Sedangkan untuk penari, manfaat tarian adalah untuk mengekspresikan emosi, mengolah raga dan juga menghilangkan stress.

Saat ini banyak jenis musik dan tarian yang terlihat di televisi maupun internet. Nah, sebagian orang membuang suntuk dengan melakukan tarian-tarian yang dia sukai.

Jenis Tari

Di dunia ini banyak sekali jenis tari yang diciptakan manusia. Masing-masing tari memiliki tujuan dan peminatnya masing-masing.

Jika pada zaman dahulu hanya ada sedikit jenis tari, dan hanya seputar tarian adat, maka saat ini ada banyak sekali tarian yang dipraktekkan manusia.

Namun, pada dasarnya, seni tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis tari yakni dilihat dari jumlah penarinya dan macam genre/aliranya.

Berdasarkan Jumlah Penarinya

Salahsatu perbedaan tarian adalah berdasarkan berapa jumlah penarinya. Dalam sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan tarian tersebut. Subjek tersebut adalah penari.

Yang lain hanya pendukung agar lebih terlihat indah saja.

Seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, tidak akan dikatakan seni tari jika subjek utama ini tidak ada.

Adapun jenis tari berdasarkan jumlah penarinya adalah sebagai berikut.

1. Tari Tunggal (Solo)

Mendengar kata “Solo” mungkin yang melintas di benak Anda adalah Jeannie Blackpink. Ya, memang musisi cantik itu merilis single berjudul “Solo” dan dalam single itu ia menyanyi dan menari sendirian.

Tarian solo merupakan sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari laki-laki maupun perempuan. Contoh : Tari Gatotkaca asal Jawa Tengah.

2. Tari Berpasangan (Duet)

Sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun campur laki-laki perempuan. Contoh : Tari Topeng asal Jawa Barat.

3. Tari berkelompok (group)

Sebuah tari seni yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok. Penari biasanya lebih dari dua orang. Baik dilakukan dengan laki-laki semua, perempuan semua, ataupun campur laki-laki dan perempuan. Contoh : Tari Saman asal Aceh.

Berdasarkan Genre/Alirannya

Nah, ini sesuai pembahasan di atas, bahwa saat ini jenis tarian ada sangat banyak genrenya.

Dalam hal ini mencakup aliran gerakan tarian itu sendiri dan variasi musik yang dibawakan. Aliran seni tersebut dapat dikelompokan menjadi lima kategori.

1. Tari tradisional

Seni tari tradisional yaitu tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak zaman dahulu, yang dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah. Dalam tarian tersebut terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius.

Dalam tari tradisional, dari segi gerakan, pakaian, dan lainyya tidak akan berubah. Karena tarian seperti ini biasanya salah satu tujuannya adalah agar tetap terjaga dan tidak hilang dimakan zaman.

2. Tari tradisional klasik

Tari tradisional klasik dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana atau keraton saja.

Dikatakan bahwa tarian ini tidak boleh diganti gerakannya, pun juga semua jenis tari tradisional memang tidak bisa diganti gerakannya.

Ciri seni tarian tradisional klasik adalah tarian yang bernuansa anggun dan berwibawa, juga jubah dan aksesoris mewah yang dikenakan oleh para penari.

Biasanya tarian ini diadakan untuk menyambut sebuah tamu kehormatan dan berkebangsaan.

Contoh dari tarian ini adalah Tari Bedhaya Srimpi asal Jawa Tengah dan Tari Sang Hyang asal Bali.

2. Tari Tradisional Kerakyatan

Nah, tari tradisional kerakyatan ini kebalikan dari tari tradisional klasik.

Tari tradisional kerakyatan justru dikembangkan dari masyarakat kaum bawah atau rakyat biasa. Sehingga tidak terlalu baku. Dan gerakannya bisa disatupadukan dengan gerakan baru yang lebih menarik.

Tari tradisional kerakyatan biasanya di laksanakan atau di adakan dalam bentuk upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan.

Contoh dari tarian ini adalah Tari Jaipong asal Jawa Barat dan Tari Lilin asal Sumatra Barat, Landek dari Karo Sumut.

2. Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah gerakam tari yang diciptakan oleh koreografer. Gerakan yang ditampilkan lebih bebas namun masih tetap dalam kaidah gerakan tari yang estetis dan indah.

Riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat beragam. Tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut.

Tari kreasi baru dibagi menjadi dua bagian. Yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan tari kreasi baru pola non tradisi.

Tari kreasi baru pola tradisi masih menggunakan sentuhan unsur tradisional. Baik itu gerakannya, rias dan kostum, iramanya. Ada nilai-nilai tradisi yang dibawakan dalam tarian jenis ini.

Sedangkan tari kreasi baru pola non tradisi tidak menggunakan sama sekali unsur tradisional dalam tariannya.

3. Tari Kontemporer

Tarian jenis ini merupakan sebuah tarian yang mengunakan gerakan-gerakan yang beresifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu didalamnya.

Irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik. Mulai dari musik sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops yang diambil dari teknologi musik digital.

Riasan wajah dan kostum dari tarian ini juga terbilang aneh sesuai dengan tema yang dibawakan.

Terbilang aneh, mungkin karena tarian ini yang biasanya membawakan sebuah gerakan berbentuk mengenang sebuah perjuangan seorang tokoh, atau kejadian, atau juga hari tertentu yang mana meninggalkan cerita khusus.

Demikian ulasan mengenai tari, fungsi, manfaat, jenis hingga contoh-contohnya. Semoga menambah wawasan Anda. (Nur Fatimah)