Organda Protes Grab Bandara Operasikan Mobil Plat Hitam

Pelayananpublik.id- Menteri Perhubungan (Menhub) berencana akan meresmikan Grabcar Airport atau Grab Bandara di Kualanamu, besok Kamis (j11/7/2019).

Namun gelombang protes berdatangan menuntut agar MoU antara PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Kualanamu dengan Perusahaan Aplikasi Grab dibatalkan.

Protes itu berasal dari Organisasi Angkutan Darat (Organda).

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Ketua Angkutan Sewa Khusus (ASK) Organda Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo) Frans Simbolon SE mengatakan MoU itu menyalahi aturan.

“Mou itu menyalahi aturan, karena tadinya itu yang mau dilengkapi kendaraannya dengan aplikasi adalah angkutan taksi pemadu moda konvensional yang plat kuning. Ini malah taksi plat hitam, jadi disalah gunakan,” katanya, Rabu (10/7).

Ia mengatakan saat ini angkutan pemadu moda resmi di bandara penghasilan tidak memadai lagi. Itu dikarenakan maraknya angkutan liar di bandara, termasuk angkutan online plat hitam.

Dalam MoU itu, kata dia, bandara memfasilitasi angkutan taksi resmi bandara plat kuning dengan akses aplikasi yang dibuat oleh Grab dengan jumlah kuota yang disepakati 344 unit kendaraan taksi resmi bandara.

Namun pelaksanaannya, taksi resmi bandara plat kuning yang difasilitasi dengan aplikasi masih berjumlah 86 unit dari jumlah 344 unit. Kemudian sisanya Grab membonceng angkutan online seperti avanza xenia dan lain-lain yang plat hitam difasilitasi aplikasi Grab Bandara.

“Inilah yang menjadi biang kegaduhan dan merugikan supir supir taksi resmi bandara,” tegasnya.

Selain itu, kata dia angkutan berplat hitam itu seharusnya punya ijin penyelengaraan angkutan sewa khusus (KPS).

“Disetiap angkutan itu harus dilengkapi kartu pengawasan dari Dinas Perhubungan Provinsi, mereka yang keluarkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan membenarkan perihal RDP yang dilakukan. Ia menyatakan, RDP di skors.

“Kemarin kita sudah RDP, masih di skors karena para pihak diminta untuk mempersiapkan tawaran solusi dari masing-masing pihak. RDP kemarin sebagai respon kami atas pengaduan sopir-sopir taksi konvensional,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, dalam RDP itu  pihak AP II sama sekali tidak memberitahukan rencana MoU Taksi Bandara yang akan diresmikan besok. (Nur Fatimah)