Dr Teguh Santosa: Perlawanan Iran Bikin Netanyahu Ditekan Rakyat dan Dunia Internasional

Pelayananpublik.id- Serangan balasan yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel telah memicu perang terbuka antara kedua kubu. Diketahui serangan balasan itu dilakukan oleh Iran atas agresi militer Zionis yang dimulai sejak Jumat, pekan lalu.

Data menyebutkan, Iran menembakkan 370 rudal dan drone yang menewaskan 24 orang dan lebih dari 500 orang terluka di Israel.

Pengamat luar negeri, Dr Teguh Santosa mengatakan perang terbuka ini merupakan bentuk kalibrasi ulang tatanan global atas apa yang selama ini dianggap tidak mungkin dialami oleh Israel yang sangat agresif terhadap negara-negara tetangganya.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Selama ini sering dibayangkan kekuatan utama dunia yang tidak tersentuh, ternyata serangan mereka mendapat balasan yang cukup serius dari Iran, negara yang selama ini dianggap tidak powerfull. Tapi kecanggihan senjaga iran, presisinya dan jalur komando yang solid itu membuat Israel yang selama ini dibayangkan tak tersentuh, ternyata tersentuh juga,” katanya saat memberikan analisis di Berita Nasional TV, Rabu, 18 Juni 2025.

Teguh yang merupakan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) itu menyebutkan, agresi militer Zionis ke Iran merupakan langkah keliru. Tidak hanya keliru dari perkiraan kekuatan lawan, namun juga dari sisi waktu dimana Israel hampir dipastikan tidak mendapat dukungan dari berbagai sekutunya yang juga sedang dirundung masalah internal.

“Saya lihat Israel kurang cermat memilik waktu. Saat ini AS yang selama ini sebagai pendukung sedang tak bisa berbuat banyak karena masalah internal, sementara NATO juga sedang ada urusan dengan Ukraina. Jadi Israel tidak mempunyai hitungan cermat,” ujarnya.

Pada sisi lain kata Teguh, jika perang ini berkelanjutan maka Israel akan menjadi pihak yang tertekan. Tidak hanya tertekan karena lemahnya dukungan sekutu, namun juga tekanan dari dalam negeri. Artinya, perang ini dapat membuat Israel kehilangan wajah di dunia internasional akibat salah pilih lawan.

“Netanyahu akan menghadapi persoalan tidak hanya dari luar tapi dari rakyatnya sendiri yang merasa kehilangan kenyamanan, hal yang selama ini mereka rasakan karena kekuatan yang mereka miliki. Sementara, bagi rakyat Iran yang sudah terbiasa dalam tekanan internasional sejak embargo 79, sudah terbiasa dengan kondisi ini,” ungkapnya.

Dengan kondisi ini kata Teguh yang juga pengajar Hubungan Internasional di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini, Israel akan dihadapkan pada situasi yang memaksanya untuk mengadakan perundingan damai.

Peran Indonesia

Indonesia menjadi negara yang sangat potensial untuk memainkan peran dalam menciptakan perdamaian dunia. Salah satunya yakni terkait situasi terbaru yang terjadi pasca perang terbuka antara Israel dan Iran.

Politik luar negeri “Good Neighbour” Presiden Prabowo Subianto menjadi hal yang tepat untuk mendorong adanya perdamaian di Timur Tengah.

“Dari sisi politik global ini peluang Indonesia memainkan kartu yang lebih potensial sebagai mediator. Saya kira indonesia lewat jargon “good neighbours” Presiden Prabowo bisa masuk menyelesaikan semua konflik yang terjadi,” ujar Teguh.

Menurutnya, peran itu harus segera dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mengingat perang itu juga akan memberikan dampak secara ekonomi. Apalagi, Iran mengancam untuk menutup selat Hormuz yang menjadi salah satu jalur lalu lintas distribusi utama perdagangan minyak dunia.

“Dari sisi ekonomi memang sejauh ini Indonesia masih aman saja, stok pangan terjaga tanpa perang. Namun, saya kira jika perang berkepanjangan ini akan memberikan dampak mengingat selat Hormuz itu menjadi jalur yang ramai menghubungkan Amerika, Eropa bahkan juga Asia,” pungkasnya.[R]