3 Ciri Karyawan Toxic, Bikin Suasana Kantor Gak Asik

Pelayananpublik.id- Selain bos toxic ternyata ada juga istilah karyawan toxic loh. Ya, seorang karyawan pun bisa menjadi toxic dan membuat sekelilingnya merasa tidak nyaman.

Nah, Asosiasi HRD di Amerika Serikat, Society of Human Resource Management, mengayakan bahwa adanya karyawan toxic di suatu perusahaan bisa menurunkan produktivitas serta moral para karyawan.

Selain itu si toxic akan membuat karyawan karyawan lain terpicu untuk resign.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Menurut para CEO ternama, ada tiga ciri karyawan toxic yang harus diwaspadai saat Anda merekrut tim kerja baru. Lantas apa kabar jika Anda sendiri adalah salah satu di antara tiga ciri yang disebut? Waspadalah dan segera perbaiki mindset Anda demi karier yang lebih baik.

1. Si Paling “Berhak”

Karyawan toxic biasanya merasa kerjaan yang dilakukannya sudah baik dan banyak sehingga ia pantas mendapatkan kenaikan pangkat/gaji.

Orang yang seperti ini akan dinilai sebagai orang yang selalu merasa lebih tinggi dalam hal apapun terhadap rekan kerjanya sendiri.

“(Orang yang selalu bilang bahwa), saya hanya ingin mengerjakan apa yang masuk dalam jobdesk saya, tak mau berusaha lebih, tak mau berkomitmen untuk ini dan itu, dan dia berharap akan menerima imbalan atau bonus, maka dia adalah orang yang tak diinginkan oleh perusahaan,” ujar Gimbel, seperti dikutip CNBC Make It.

Jika Anda menemui rekan kerja seperti ini, jangan hiraukan dan tetaplah bekerja serta tunjukkanlah ke perusahaan bahwa Anda siap untuk meluangkan waktu untuk memberikan kontribusi yang lebih baik.

2. Hobi Memanipulatif (Gaslighter)

CEO dari KUSI Global, Talia Fox, mengatakan bahwa para Gaslighter sering melempar kesalahan ke karyawan lain, hingga membuat karyawan tersebut merasa sangat bersalah

Istilah gaslighting sendiri kerap disebut sebagai bentuk manipulasi psikologis yang dibuat agar korbannya bisa menyalahkan diri sendiri. Tak hanya dalam urusan asmara, fenomena ini tentu ada di tempat kerja.

“Mengakui kesalahan dan memiliki integritas tinggi, adalah hal yang sangat diperlukan. Akuilah dan jujurlah terkait hal ini,” ucap Fox.

3. Penjilat

Beberapa manajer atau supervisor mungkin saja menyukai karyawan Yes Man, lantaran apa yang mereka titahkan tentu akan dikerjakan oleh si Yes Man tanpa pikir panjang. Namun orang Yes Man ini justru cenderung akan menjadi penjilat dan membuat orang lain muak.

Belum lagi dia selalu merasa yang paling dekat dengan bos dan mengambil alih semua pekerjaan orang di kantor agar mendapat pujian.

Orang begitu biasanya setuju dengan semua ide dan perintah bos.

Miliuner kondang pemilik Dallas Maverick, Mark Cuban, sangat membenci Yes Man.

“Saya tidak butuh orang lain untuk mengatakan ‘ya,’ saya bisa mengatakan itu sendiri. Saya membutuhkan orang yang akan selalu menantang pemikiran-pemikiran konvensional dan menantang saya, dan ketika mereka berpikir jika saya melakukan kesalahan, saya ingin mereka bisa memberitahu saya dan menyampaikan alasannya,” ucap Cuban. (*)