Pelayananpublik.id- Ketika mengalami sakit tulang atau sendi biasanya orang akan pergi ke tukang urut atau kusuk untuk dipijat. Jika sakit biasa maka setelah diurut rasa sakit akan menghilang.
Namun jika sakit terjadi terus menerus, maka bisa jadi itu justru gejala penyakit yang lebih serius dan tidak dianjurkan untuk dikusuk.
Seperti yang dikatakan Ketua dewan pakar perhimpunan ahli bedah ortopedi Indonesia (PABOI) & Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Ferdiansyah, bahwa masalah sakit tulang bahkan bisa makin parah jika asal diurut.
Pasalnya, sakit tulang dan sendi bisa jadi merupakan gejala kanker tulang yang belum terdeteksi. Sehingga aktivitas urut justru akan memperparah sakitnya.
“Kalau diurut, kanker tulang itu bisa makin parah. Malah bisa menyebabkan sel kankernya menyebar kemana-mana,” kata Fedriansyah dalam konferensi pers yang digelar PB IDI soal kanker tulang, Selasa (4/7).
Gejala kanker tulang sendiri ada dua. Pertama sakit di bagian tulang dalam waktu yang lama, dan kedua muncul benjolan di area tulang yang sakit.
Oleh karena itu, sangat penting melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum memutuskan pergi ke tukang urut. Terutama jika ada gejala lain yang muncul bersamaan dengan rasa sakit di area tulang yang tidak kunjung sembuh.
Misalnya, muncul benjolan-benjolan kecil yang sulit hilang dan rasa sakit yang terjadi terus-menerus meskipun sudah mengonsumsi obat.
“Sakit di lutut, tungkai, lengan atau tulang lainnya, terus ada benjolan. Harus waspada,jangan diurut, periksakan dulu ke faskes (fasilitas kesehatan),’ katanya.
Dia menyebut, sel kanker tulang bisa dengan mudah menyebar saat mendapat rangsangan, terutama saat diurut. Sel akan menyebar ke area lain dan bisa memperparah gejala dari kanker tersebut.
“Karena sel kankernya bisa menyebar, bisa makin parah. Ditambah rasa sakit pada pasien juga bisa berkali lipat, jadi lebih baik diperiksa medis dulu, kalau terbukti hanya keseleo ya sudah tinggal diurut nggak apa-apa,” katanya. (*)