Kenaikan Harga BBM dan Rokok Sumbang Inflasi Maret 4,97 Persen

Pelayananpublik.id- Inflasi Indonesia pada Maret 2023 tercatat sebesar 4,97 persen (year on year/yoy). Angka ini turun dibandingkan Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (yoy).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan secara tahunan, inflasi Maret 2023 sebesar 4,97 persen dominan disumbang oleh komponen harga yang diatur pemerintah.

Sedangkan secara bulanan (month to month/mtm) tercatat sebesar 0,18 persen naik dibandingkan Februari yang sebesar 0,16 persen.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Pudji mengungkapkan penyumbang inflasi terutama karena kenaikan harga rokok hingga bahan bakar minyak (BBM).

“Penyumbang inflasi Maret adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau. Komoditas penyumbang inflasi angkutan udara, bensin, beras, cabai rawit dan rokok kretek filter,” ujarnya dikutip dari CNN Indonesia, Senin (3/4/2023).

Ia mengatakan kenaikan harga rokok memang masih terjadi sampai saat ini meski pemerintah mengerek Cukai Hasil Tembakau (CHT) pada awal tahun.

“Kami masih mencatat adanya peningkatan harga rokok yang terjadi secara bertahap karena kenaikan CHT pada 1 Januari 2023,” imbuhnya.

Begitu juga dengan bensin yang menjadi penyumbang inflasi bulan ini. Ini akibat kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah pada 1 Maret 2023.

Saat itu, harga pertamax naik Rp500 per liter dan pertamax turbo naik Rp250 per liter. Tak hanya itu, penyesuaian harga gabah dan harga eceran tertinggi beras juga ikut mendorong inflasi Maret.

Dari 90 kota yang dipantau BPS, 65 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi ada di Kota Kupang sebesar 1,30 persen dan deflasi terdalam Kota Bandung yang minus 1,50 persen.

Selain itu, dari kota yang dipantau, BPS juga menemukan masih ada kenaikan harga beras. Tertinggi di Luwuk dengan kenaikan sebesar 25,44 persen. (*)