Masyarakat Dinilai Belum Siap Ganti LPG ke Kompor Listrik

Pelayananpublik.id- Masyarakat Indonesia dinilai belum siap untuk beralih dari kompor gas ke kompor listrik. Bahkan kompor listrik dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan dapur orang Indonesia.

Bagaimana tidak, masyarakat Indonesia bukanlah orang Eropa yang gaya memasaknya hanya sebentar tumis tipis-tipis. Banyak menu makanan Indonesia yang harus dimasak lama misalnya rendang, soto, dan lainnya.

Di sisi lain, Ekonom Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai masyarakat saat ini masih belum siap untuk bermigrasi menggunakan kompor listrik. Meskipun kompornya dibagikan secara gratis oleh pemerintah.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

“Saya rasa masyarakat ini tidak akan siap, kalau pun dilakukan ini namanya pemaksaan,” kata Anthony dikutip dari merdeka.com, Jakarta, Selasa (20/9).

Anthony menilai adanya program ini membuat masyarakat harus beradaptasi lagi dalam penggunaan alat masak. Apalagi masih banyak masyarakat yang memasak dengan cara-cara tradisional.

“Dari cara masaknya juga akan berubah. Masyarakat biasanya mereka kalau masak kan pakai kuali dan ini harus ada alat masak yang baru karena menyesuaikan dengan kompornya,” kata dia.

Di sisi lain, pembagian kompor gratis ini tidak serta merta membuat masyarakat beralih ke kompor listrik dengan cepat. Bahkan besar kemungkinannya mereka kembali menggunakan kompor gas LPG. Meskipun nantinya harga LPG akan disesuaikan dengan harga keekonomiannya karena subsidinya dikurangi.

“Ini efektif atau enggak, akhirnya mereka mungkin beralih lagi ke kompor gas dan ini akan jadi masalah lain bagi masyarakat” kata dia.

Anthony menilai program ini seharusnya tidak diberikan langsung kepada masyarakat secara luas. Seharusnya target program ini diarahkan untuk masyarakat kelas menengah atas.

Hanya saja dia pesimis, kelompok atas ini mau beralih ke kompor induksi. Mengingat sekarang pun mereka memilih menggunakan gas LPG non subsidi ketimbang menggunakan kompor listrik. “Sekarang saja mereka pilih pakai LPG non subsidi karena pakai kompor listrik tidak confortable,” kata dia.

Untuk itu, dia menyarankan migrasi penggunaan kompor listrik seharusnya dilakukan dengan sukarela. Dibagikan kepada masyarakat yang memang sudah siap untuk menggunakan kompor listrik. “Jadi siapa yang mau, dikasih (kompor listrik),” kata dia mengakhiri

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengutarakan keseriusan pemerintah dalam melakukan program konversi kompor gas berbahan LPG 3 kg menjadi kompor listrik. Hal ini sebagai upaya pemerintah mengurangi beban anggaran dalam melakukan subsidi untuk tabung melon terus membengkak.(*)