Pelayananpublik.id- Pengendara akan tidak perlu lagi memberhentikan kendaraan saat membayar tol. Hal itu karena pemerintah Indonesia akan menerapkan teknologi bayar tol tanpa setop dengan konsep intelligent toll road system (ITRS).
Rencananya, teknologi itu baru akan bisa dinikmati para pengendara mulai akhir tahun ini.
Dalam konsep tersebut, sistem pembayaran akan menggunakan multi lane free flow (MLFF).
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit.
“Sebelum diterapkan, teknologi MLFF akan diuji coba di beberapa ruas jalan tol tahun ini. Pihaknya menargetkan teknologi ini dapat beroperasi 100 persen pada akhir 2023,” katanya.
Mulai akhir tahun ini, kata dia, pihaknya akan memperkenalkan transaksi nirsentuh dengan menggunakan teknologi onboard unit yang terhubung dengan satelit sehingga masyarakat bisa langsung melewati gate tol tanpa perlu berhenti dulu untuk tapping e-money.
Ia juga mengatakan selain menerapkan sistem ITRS, demi meningkatkan kenyamanan di tol, PUPR juga akan meningkatkan pemanfaatan aplikasi digital untuk efektivitas dan user experience yang lebih baik.
“Inovasi pembiayaan pengusahaan jalan tol yang terdiri dari pembiayaan lahan, pembiayaan ekuitas, pembiayaan pinjaman, dan pembiayaan risiko sangat diperlukan untuk mengurangi risiko investasi, mengurangi cost of capital, dan mengelola cashflow,” ujarnya.
Sampai Desember 2021, jalan tol yang telah beroperasi sepanjang 2.457 km terdiri dari 64 ruas jalan tol yang dikelola oleh 45 BUJT. Untuk menjaga iklim investasi dan pelayanan jalan tol kepada masyarakat, Kementerian PUPR mendorong adanya transformasi, inovasi, dan modernisasi sebagai tema pengembangan jalan tol tahun 2019-2024. (*)