Apa Itu Mineral, Fungsi, Sifat, Hingga Jenisnya

Pelayananpublik.id- Mineral merupakan kata yang sangat umum terdengar di tengah masyarakat. Ini karena mineral terdapat dimana-mana dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Mineral juga merupakan zat penting dalam ilmu geologi karena merupakan senyawa kimia pembentuk batu.

Nah, dalam artikel ini kita berfokus pada mineral yang terdapat di ilmu geologi.

Pengertian Mineral

Arti mineral ialah suatu zat padat yang tersusun dari senyawa kimia yang di bentuk secara alami oleh peristiwa-peristiwa anorganik, yang memiliki penempatan atom secara beraturan dan memiliki sifat kimia dan fisika tertetu.

Sebenarnya, kata mineral memiliki banyak arti, tergantung dari segi apa kita meninjaunya.

Dalam Geologi, mineral adalah zat atau benda persenyawaan kimia asli atau yang tersusun oleh proses alam, memiliki sifat-sifat kimia dan fisik terentu, dan biasanya berbentuk padat.

Adapun persenyawaan kimia asli merupakan mineral yang terbentuk secara alami oleh alam, akibat banyaknya zat-zat yang sifatnya sama dengan mineral dapat di buat di laboratorium.

Mineral ini tersusun atas atom-atom serata molekul-molekul dari unsur yang berbeda namun memiliki pola yag teratur.

Cabang ilmu geologi yang mempelajari khusus tentang mineral baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan adalah mineralogi.

Mineralogi mempelajari sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya.

Berikut ini adalah pengertian mineral menurut beberapa ahli.

1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959 menyebut mineral merupakan benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.

2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 mendefenisikan mineral sebagai bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977 mengartikan mineral sebagai sebuah bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.

Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagaiperwujudan dari susunan yang teratur didalamnya.

Dalam kehidupan sehari-hari mineral dapat di jumpai oleh kita dimana-mana, ada yang berupa batu, pasir, endapan pasir di dasar sungai. Sebagian mineral diemukan dalam keadaan padat, cair, maupun gas.

Sifat Mineral Secara Fisik

1. Kilap

Kilap atau Lusture adalah kualitas pemantulan cahaya dari suatu mineral. Kilap dalam mineral terdapat tiga jenis yakni kilap logam, semi logam dan nonlogam.

2. Kristal

Sifat fisik lain dari mineral adalah kristal dan. ini bisa terjadi jika suatu mineral mendapatkan kesempatan untuk berkembang tanpa mendapatkan hambatan / gangguan apapun.

Namun bentuk yang sempurna ini jarang ditemukan karena di alam pasti ada gangguan.

Mineral yang di temui sering memiliki bentuk yang tidak berkembang, sehingga sulit untuk mengelompokkan dalam sistem kristalografi.

Sehingga digunakan istilah perawakan krisal ( crstal habit ), perawakan mineral dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :

– Perawakan memanjang

Perawakan kristal memanjang atau Elongated Habits bisa menyerupai tiang (Columnar), contohnya adalah Tourmaline, Pyrolusin. Menjari (Radiated), contohnya Markasit, Natrolit. Menyerat (Fibrous), contohnya Gypsum, tremolite, phyrophillite. Membintang (Stellated), contohnya. Pirofilit. Menjarum (Acicular), contohnya Natrolite. Equant, contohnya Zircon. Menjaring (Reticulate) contohnya Rutile. Filliform, contohnya Silver. Cappilery contohnya Bysolite, Cuprite.

– Perawakan Mendatar

Perawakan kristal memanjang (Flattened Habbit) bisa berbentuk bilah (bladed) contohnya Kyanite, Kalaverit. Reniform contohnya Hematite. Stalaktit, contohnya Geotite. Pisolitin, contohnya Gibbsite.

3. Warna Mineral

Dalam ilmu geologi atau yang mempelajari bebatuan, mineral juga memiliki warna yang berbeda-beda. Dengan warna, peneliti bisa megetahui unsur apa yang ada dalam bebatuan tersebut.

Berikut adalah warna-warna dari mineral antara lain :

– Putih : Kaolin , Gypsum, Milky Kwartz.

– Kuning : Belerang (S)

– Emas :Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)

– Hijau :Klorit, Malasit

– Biru :Azurit, Beril

– Merah : Jasper, Hematit (FeO3)

– Coklat :Garnet, Limonite

– Abu-abu :Galena

– Hitam :Biotit ( K2(MgFe)2(OH)2 (AlSi3O10)), Grafit, Augit

4. Kekerasan Mineral

Selain warna, mineral juga memiliki tingkat kekerasan yang berbeda. Kekerasan adalah sifat resisensi suatu mineral terhadap mudahnya mengalami goresan.

Kekerasan goresan mineral bersifat relatif, yakni bila dua mineral sling digoreskan maka ineral yang lebih lunak yang akan tergores. Skala kekerasan mineral mulai dari yang terlunak (skala 1) hingga yang terkeras (skala 10) diajukan oleh Mohs dan dikenal sebagai Skala Kekerasan Mohs.
1TalcH2Mg3 (SiO3)42GypsumCaSO4.2H2O3CalciteCaCO34FlouriteCaF25ApatiteCaF2Ca3 (PO4)26OrthoklaseK Al Si3 O87QuartzSiO28TopazAl2SiO3O89CorundumAl2O310DiamondC

5. Cerat dalam Mineral

Cerat merupakan warna mineral dalam bentu hancuran. Hal ini dapat dilihat bila mineral digoreskan pada keping porselin kasar, atau dengan membubuk mineral.

Warna cerat dapat sama dengan warna mineralnya ataupun berbeda. Contohnya :

Pirit : Berwarna keemasan, namun bila digoreskan pada porselen akan meninggalkan jejak berwarna hitam.

Hematit : Berwarna merah, namun bila digoreskan pada porselen akan meninggalkan jejak berwarna merah bata.

Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan.

Biotite : Ceratnya tidak berwarna.

Orthoklase : Ceratnya putih.

6. Belahan ( Cleavage )

Mineral mempunyai kecenderungan untuk membelah diri padasatu arah atau lebih yang di kontrol oleh struktur atom. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam atom-atomnya.

Berdasarkan banyaknya belahan pada mineral :

Belahan 1 arah, contohnya : Muskovit

Belahan 2 arah, contohnya : Feldspar

Belahan 3 arah, contohnya : Kalsit

Belahan 4 arah, contohnya : Fluorit

7. Pecahan Dalam Mineral

Mineral memiliki kecenderungn untuk pecah dalam arah yang tidak teratur. Tidak dikontrol kuat oleh struktur atom. Apabila mineralmendapat tekanan yang melebihi keelasisannya, maka mineral tersebut akan pecah.

Sifat Dalam

– Rapuh (brittle) yakni udah hancur tapi bisa dipotong-potong, contoh : kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.

– Mudah ditempa yakni bisa ditempa melalui lapisan tipis, contoh : emas, tembaga.

– Dapat diiris yakni mineral dapat diiris dengan pisau irisan rapuh, contoh : gypsum

– Fleksible yakni Bisa dibengkokkan tanpa patah, namun idak dapat di kembalikan lagi seperti semula. Contoh : mineal talk, selenite.

– Blastik yakni bisa dibengkokkan tanpa patah dan dapat di kembalikan keposisi semula. Contoh : muskovit

Beberapa sifat dalam lainnya yang bisa digunakan untuk mengindentifikasi suatu mineral adalah kemagnetan, kelistrikan, daya lebur, transparansi, bau, rasa, dan lainnya.

Penggolongan Mineral

Silicates
Komposisi utamanya adalah (Si) dan Oksigen (O).

Carbonates
Tersusun dari ion inti ( CO3 )2, yang berkombinasi dengan Ca, Mg, Cu, dan lain-lain. Terdapat 80 jenis karbonat,tetapi yang paling umun adalah : calcite,Aragonite, Dolomite

Oxides
Tersusun dari dari oksigen dan logam atau ion-ion lain. Contoh : Hematite,Magnetite, Corundum

Sulfides
Gabungan dari beberapa logam atau lebih dengan sulfu ( S ). Contoh : Galena ( PbS)

Phosphate
Penyusun utamanya adalah ion Fosfat ( PO4 ), yang bereaksi dengan Ca, Ba, Mg, Fe, Cu, dan lain-lain. Contoh : Apatite

Sulfates
Penyusun utamanya adalah ion sulfat ( SO4 ), yang berkombinasi dengan Ca, Ba, Mg, Fe, Cu, dan lain-lain. Contoh : Gypsum,Barite, Anhydrite.

Native elements
Contoh mineralnya adalah :
Logam : Gold (Au), silver (Ag), Platinum (Au)
Non-Logam : Diamond (C), Graphite (C), Sulfur (S)

Demikian ulasan mengenai apa itu mineral khususnya dalam ilmu geologi, jenis, sifat sampai klasifikasinya. Semoga bermanfaat. (*)