Pelayananpublik.id– Istilah pendidikan karakter kian marak terdengar belakangan ini. Itu karena semakin banyak anak-anak yang abai dengan adab, tata krama, sopan santun dan sejenisnya.
Jadi pintar saja tidak cukup bila tidak dibarengi dengan karakter yang baik. Untuk itu lah instansi pemdidikan menggadang pendidikan karakter untuk anak-anak.
Bahkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) telah digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2016. Namun belum semua sekolah bisa secara maksimal menerapkannya
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita simak dulu apa pengertian pendidikan karakter.
Pengertian Pendidikan Karakter
Kaimuddin mengatakan pendidikan karakter adalah suatu usaha sadar yang terencana dan terarah melalui lingkungan pembelajaran untuk tumbuh kembangnya seluruh potensi manusia yang memiliki watak berkepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan berefek positif konstruktif pada alam dan masyarakat. (Jurnal bertajuk Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013).
education, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
Sedangkan menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.
Thomas Lickona mengartikan pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
John W. Santrock menyebut pemgertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.
Secara umum pendidikan karakter bisa didefenisikan sebagai usaha yang terencana untuk membangun karakter individu agar nantinya menjadi pribadi yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang banyak.
Fungsi Pendidikan Karakter
Lalu apa fungsi pendidikan karakter bagi peserta didik? Ada beberapa fungsi pendidikan karakter, yakni:
– Mengembangkan potensi seseorang agar dapat menjalani kehidupannya dengan bersikap baik.
– Membentuk karakter peserta didik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, bermoral, tangguh, berperilaku baik, dan toleran.
– Memperbaiki dan menguatkan peran individu, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawabnya dan berpartisipasi dalam mengembangkan potensi kelompok, instansi, atau masyarakat secara umum.
– masyarakat dapat memilih dan memilah budaya bangsa sendiri, dapat menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa sendiri yang berbudi luhur.
Nilai Pendidikan Karakter
Dalam pendidikan karakter, tentu terdapat nilai-nilai berbudaya bangsa serta berbudi luhur. Untuk itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan nilai-nilai pendidikan karakter sebagai prioritas pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter.
Adapun nilai atau karakter utama dalam pendidikan karakter adalah:
1. Religius, yakni peserta didik memahami agama dan menerapkan nilai-nilai kebaikan menurut agamanya dalam kehidupan di sekolah maupun luar sekolah. Nilai ini diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan lain
2. Nasionalis, yakni rasa cinta dan tanggungjawab terhadap bangsa. Nilai ini ditunjukkan melalui apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama
3. Integritas, yakni meliputi sikap tanggung jawab, konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran, menghargai martabat individu, serta mampu menunjukkan keteladanan
4. Mandiri, yakni menjadi pembelajar sepanjang hayat, mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita
5. Gotong royong, yakni berbaur dengan sosial dan menerapkan prinsip saling tolong menolong dalam kebaikan. Nilai ini ditunjukkan dengan sikap menghargai sesama, dapat bekerja sama, inklusif, tolong menolong, memiliki empati dan rasa solidaritas.
Contoh Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah
Dalam menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter, ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Sebab gagal atau berhasilnya pendidikan karakter anak tersebut akan dipengaruhi faktor naluri, kebiasaan, hereditas, dan lingkungan.
Selain itu, pendidikan karakter harus melibatkan keluarga, sekolah, dan komunitas. Maka, sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peran penting dalam pendidikan karakter anak.
Yang akan kita bahas adalah penerapan pendidikan karakter di sekolah. Biasanya pendidikan karakter di sekolah dibangun dengan kegiatan-kegiatan rutin yang melibatkan siswa secara aktif di dalamya.
Penguatan Pendidikan Karakter melibatkan literasi (olah pikir), etika dan spriritual (olah hati), estetika (olah rasa), dan kinestetik (olah raga).
Berikut ini adalah contoh penerapan pendidikan karakter di sekolah:
1. Kegiatan shalat Jumat bersama, dimana siswa dipilih menjadi khatib, muadzin, pembaca doa dan lainnya. Dengan demikian mereka lebih terlibat dalam kegiatan keagamaan daripada hanya mendengar saja.
2. Membudayakan bahasa sopan dan halus di sekolah. Seperti yang diketahui, saat ini tontonan anak-anak di internet sudah sangat liar, tak jarang mereka meniru perkataan vlogger yang kurang sopan. Jadi perlu dibudayakan bahasa sopan, dan hukuman jika kedapatan berbahasa kasar.
3. Mewajibkan siswa menyapa guru, orangtua, tamu, dengan ramah dan sopan.
4. Melaksanakan upacara bendera di setiap peringatan hari penting nasional.
Demikian ulasan mengenai apa itu pendidikan karakter, mulai dari pengertian, fungsi, hingga implementasinya. Semoga bermanfaat. (*)