Pengertian Lari Estafet, Sejarah, Peraturan Hingga Tekniknya

Pelayananpublik.id- Salahsatu cabang olahraga lari adalah eatafet. Estafet ini sedikit berbeda dari lari pada umumnya karena menggunakan alat dan mengandalkan kecepatan serta kerjasama.

Lari estafet adalah cabang olahraga lari beregu yang dimainkan oleh beberapa pelari dalam satu tim.

Alat yang digunakan dalam lari estafet adalah tongkat atau baton. Tongkat ini akan dibawa ketika berlari dan setiap pelari harus memindahkan tongkat atau baton dari pelari pertama hingga terakhir sampai mencapai garis finish.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Lari estafet disebut juga lari sambung. Estafet juga diartikan sebagai salahsatu cabang olahraga lari dalam perlombaan atletik yang dilakukan beregu dan tiap pelari di regu tersebut harus menempuh jarak tertentu sebelum memberikan tongkat penyambung lomba ke teman satu tim yang ada di depannya.

Proses ini akan diulang beberapa kali hingga pelari terakhir di dalam tim tersebut mencapai garis finish.

Perlombaan lari estafet biasanya dilangsungkan dalam dua nomor lomba, yaitu 4×100 m dan 4×400 m.

Akan tetapi olahraga ini juga bisa diperlombakan dalam jarak menengah dan jauh, tergantung dari penyelenggara lomba.

Adapun jarak menengah untuk estafet adalah 4×800 m dan 4×1500 m. Sementara dalam jarak jauh, lari estafet maraton diperlombakan pada jarak 42.195 km dengan jumlah peserta 6 pelari setiap regu.

Sejarah Lari Estafet

Menurut sejarahnya, lari estafet pertama kali dilakukan oleh suku Aztek, Inka, dan Maya di daerah mereka (sekarang Meksiko).

Awalnya lari sambung bukanlah olahraga, melainkan untuk meneruskan berita dari satu tempat ke tempat lain.

Selain bangsa Inka, bangsa juga Yunani melakukan hal yang sama, namun bertujuan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke tempat-tempat jajahan baru.

Nah, dari sinilah tradisi estafet api atau obor Olimpiade berasal.

Sementara itu, pada 1912 perlombaan lari estafet modern pertama kali digelar. Perlombaan itu diadakan saat Olimpiade musim panas di Stockholm, Swedia.

Pada masa itu, nomor lari sambung yang dipertandingkan adalah 4×100 m dan 4×400 m putra.

Kemudian, di tahun 1928, nomor 4×100 m untuk putri pertama kali dipertandingkan, sedangkan 4×400 m untuk putri pertama kali dilombakan pada tahun 1972.

Teknik lari estafet

1. Teknik Perpindahan Tongkat

Ada beberapa cara memindahkan tongkat dari satu pelari ke pelari lainnya yakni.

– Dengan cara melihat atau menoleh saat pembawa tongkat menyerahkan tongkatnya. Penerimaan tongkat dengan cara ini biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.

– Dengan tidak melihat, yakni ketika tongkat sudah menyentuh tangan, pelari langsung berlari secepat mungkin. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter.

– Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah. Ini dilakukan jika pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Penerima akan bersiap-siap dengan menerima tongkat dengan telapak tangan menghadap ke bawah.

-.Teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas

Pada teknik ini, telapak tangan penerima akan menghadap atas dan pemberi tongkat meletakkan tongkat estafet sesuai arah hadap dari telapak tangan penerima. Pada lari estafet, tongkat yang dibawa dengan tangan kiri juga akan diterima dengan tangan kiri, begitupun sebaliknya.

2. Posisi pelari estafet

Lintasan lari pada pertandingan resmi umumnya berbentuk oval atau persegi panjang dengan ujung tumpul, maka keempat pelari akan berada dalam posisi seperti berikut ini.

Pelari ke-1 di daerah start pertama dengan lintasan ditikungan

Pelari ke-2 di daerah start kedua dengan lintasan lurus

Pelari ke-3 di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan

Pelari ke-4 di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish.

Masing-masing pelari akan menempuh jarak yang sama. Sementara pada lomba lari estafet yang dilakukan di jalan raya alias lari estafet maraton, setiap pelari menempuh jarak yang berbeda, yaitu:

Pelari pertama: 5 km

Pelari kedua: 10 km

Pelari ketiga: 5 km

Pelari keempat: 10 km

Pelari kelima: 5 km

Pelari keenam: 7,195 km

Peraturan lari estafet

Seperti cabang olahraga lain yang diperlombakan, estafet juga memiliki aturan. Adapun beberapa aturan tersebut yakni:

Peraturan pergantian tongkat

Tak sembarangan, pegantian tongkat harus dilakukan di zona pergantian yang sudah disediakan.

Jadi jika penyerahan dilakukan di luar area maka akan tidak sah.

Jika yang sedang berlangsung adalah nomor lari estafet 4×100 m, maka zona pergantian tongkatnya lebih panjang, karena ada tambahan 10 meter pra-zona.Pra-zona adalah suatu daerah bagi pelari untuk menambah kecepatan sambil menunggu pelari di belakang memberikan tongkat.

– Posisi pelari

Posisi pelari juga ada aturannya, yakni selama pertandingan, setiap pelari tidak boleh keluar jalur lintasan masing-masing meskipun sudah selesai memberikan baton ke pelari berikutnya.
Diskualifikasi pada perlombaan lari estafet

Dalam perlombaan lari estafet, ada beberapa hal yang bisa membuat seorang pemain mengalami diskualifikasi, seperti:

– Baton atau tongkat estafet hilang

– Memberikan dan menerima baton tidak sesuai peraturan

– Melakukan kesalahan start lebih dari satu kali

– Menyingkirkan lawan dengan cara yang tidak sportif

– Menghalangi lawan untuk mendahului saat berlari

-.-Tidak mengikuti peraturan pertandingan dengan baik secara keseluruhan

Sarana dan prasarana lari estafet

Untuk melakukan lari estafet, sarana dan prasarana yang diperlukan sebenarnya sederhana. Berikut yang perlu disiapkan. Sepatu lari dan baju lari

• Lintasan atau trek lari

• Baton alias tongkat estafet dengan ciri dan ukuran sebagai berikut:

Tongkat dibuat dari kayu atau logam

Berbentuk silinder

Panjangnya 28-30 cm

Keliling silinder 12-30 cm

Berat tidak lebih dari 50 gram

Cabang lari estafet adalah olahraga yang tidak hanya memerlukan kecepatan, tapi juga ketepatan saat proses pergantian tongkat. Selain melatih fisik, lari sambung juga mampu melatih kerjasama antaranggota tim.

Demikian ulasan mengenai pengertian lari estafet, sejarah, teknik dan semoga bermanfaat. (*)