Indonesia Defisit Pupuk, Mentan Minta Bantuan Wapres

Pelayananpublik.id- Pupuk merupakan instrumen penting dalam pertanian Indonesia. Pupuk yang beredar di Indonesia terdiri dari pupuk dalam negeri maupun impor.

Namun saat ini Indonesia sedang mengalami defisit pupuk dalam negeri.

Hal itu diakui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo baru-baru ini.

bank sumut selamat hari raya idul fitri

Adapun penyebabnya, kata dia, bukanlah soal pupuk bukan soal distribusi, melainkan produksi.

Syahrul mengatakan Indonesia saat ini cuma bisa memproduksi sebanyak 13 juta ton, sementara kebutuhan pupuk nasional setidaknya 24 juta ton.

Hal itu ia sampaikan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang pada acara Penyerahan Penghargaan Bidang Pertanian 2021.

“Selama ini pupuk menjadi persoalan Bapak, bukan persoalan distribusi, memang kita kekurangan. Industri pupuk kita hanya mampu produksi 13 juta (ton), sementara kita butuh 24 juta (ton),” jelasnya, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (13/9).

Syahrul menyatakan ia sengaja menyampaikan persoalan pupuk kepada Ma’ruf agar mendapat dukungan dan penguatan sisi produksi pupuk.

“Tidak ada tumbuhan tanpa pupuk tapi kita hanya bisa menghasilkan 40 persen Bapak. Sementara negara kita besar sekali dan membutuhkan upaya itu untuk bisa meningkatkan produktivitas,” kata dia.

Hadir dalam kesempatan sama, Ma’ruf memberi catatan bahwa para petani RI masih jauh dari sejahtera, meski sektor pertanian mampu menjadi tulang punggung selama pandemi Covid-19.

Ia menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, berdasarkan sumber penghasilan utama, jumlah rumah tangga tergolong miskin di Indonesia sebagian besar berasal dari sektor pertanian, yaitu 46,3 persen.

“Dengan demikian, peningkatan kesejahteraan petani masih menjadi PR (pekerjaan rumah) pemerintah yang harus diselesaikan,” kata Ma’ruf.

Ia menilai inovasi dan terobosan melalui reformasi pertanian, intensifikasi produksi, dan peningkatan akses pasar menjadi upaya nyata yang harus dilaksanakan di lapangan secara konsisten untuk mewujudkan kesejahteraan petani. (*)